Ada Gelombang PHK Besar di Tangerang, Sebanyak 1163 Pekerja Ikut Terdampak
Merdeka.com - Sebanyak 1.163 orang pekerja di wilayah Kabupaten Tangerang, Banten terdampak gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di awal tahun 2023. Berdasarkan catatan Disnaker setempat, mereka yang terdampak merupakan karyawan di industri garmen dan tekstil.
Menurut Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Pengendalian Ketenagakerjaan Disnaker Kabupaten Tangerang, Desyanti, perusahaan pakaian jadi itu sudah sejak Januari berhenti beroperasi.
"Terhitung 31 Maret 2023 PT. Tuntex Garment Indonesia berhenti operasi. Dan pekerja/buruh yang terdampak PHK sejumlah 1.163 orang," katanya, Selasa (4/4), merujuk ANTARA.
-
Apa yang terjadi pada karyawan yang di PHK? Berdasarkan data dari pelacak independen Layoffs.fyi, hingga 30 Agustus 2024, sebanyak 422 perusahaan teknologi telah memberhentikan 136.782 karyawan.
-
Siapa saja yang terkena PHK massal di perusahaan teknologi? Beberapa nama besar seperti Tesla, Toshiba, Dell, Xerox, Paypal seakan berlomba-lomba melakukan PHK dalam jumlah besar sejak awal tahun.
-
Siapa saja yang kena PHK di perusahaan teknologi? Tidak hanya perusahaan kecil, raksasa teknologi seperti Apple, Microsoft, dan Google juga terus mengurangi jumlah karyawan mereka tahun ini, meskipun telah mengumumkan PHK massal tahun lalu.
-
Kapan PHK karyawan teknologi mulai terjadi? Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di industri teknologi tidak menunjukkan tanda-tanda melambat pada 2024.
-
Kenapa PHK massal terjadi di perusahaan teknologi? Penyebab PHK massal di perusahaan teknologi pun bermacam-macam. Ada yang melakukan PHK karena restrukturisasi bisnis, mengurangi biaya operasional, serta penurunan permintaan produk.
-
Kapan PHK massal terjadi di perusahaan teknologi? Setidaknya, ada 317 perusahaan teknologi yang terdeteksi melakukan PHK massal sepanjang 2024. Beberapa nama besar seperti Tesla, Toshiba, Dell, Xerox, Paypal seakan berlomba-lomba melakukan PHK dalam jumlah besar sejak awal tahun.
Akibat Pelambatan Ekonomi sejak Pandemi Covid-19
Industri Pabrik Tekstil newimg.globalmarket.com
Desyanti mengungkapkan penyebab ribuan pekerja itu dirumahkan. Menurutnya, efek pelambatan ekonomi pasca pandemi Covid-19 masih terus berlangsung dan belum pulih sehingga mengakibatkan perusahaan rugi selama tiga tahun berturut-turut.
Belum lagi penurunan produksi dari perusahaan pakaian olahraga dengan pasar internasional itu membuat pihak perusahaan mengambil langkah pengurangan karyawan. Sehingga, gelombang PHK di Tangerang tak terelakkan.
"Penutupan perusahaan akibat mengalami kerugian 3 (tiga) tahun berturut-turut sebagai dampak dari pandemi Covid-19 dan dampak kelesuan ekonomi Eropa dan Amerika pasca pandemi itu. Ini karena market penjualan produk tekstile tuntex berupa baju olahraga, merk Fuma, dan brand2 besar dunia lainnya sebagai besar market di atas 80 persen untuk Eropa dan Amerika,” bebernya.
Gelombang PHK Sudah Terjadi Sejak Setahun Lalu
Menurut Disnaker Kabupaten Tangerang, pihaknya telah memastikan pemenuhan hak dari ribuan tenaga kerja yang terkena PHK itu. Ini sesuai Peraturan Perundang-Undangan (PP) Nomor 35 Tahun 2021.
"Di mana ketentuan pesangon mengikuti ketentuan Yang diatur dalam PP, Nomor 35 Tahun 2021 tentang PKWT, ALIH DAYA, waktu kerja dan waktu istirahat dan PHK," jelasnya.
Walau demikian, gelombang PHK sudah terjadi sebelumnya di perusahaan tersebut sejak tahun lalu. Di tahun 2022 pengurangan tenaga kerja juga tidak kalah banyak. "Kalau tahun 2022 ada tiga perusahaan berdasarkan laporan PHK. Dan jumlah dampaknya 11.769 pekerja. Kalau di tahun 2023 ini kalau tidak salah ada 2.139 orang pekerja di PHK," imbuhnya. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Angka ini meningkat drastis dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya sekitar 25.000 orang yang di-PHK.
Baca SelengkapnyaPeraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024 memicu komoditas tekstil impor secara lebih bebas ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaPHK yang terjadi sebagian besar dipicu oleh krisis di berbagai lini pada sektor manufaktur.
Baca SelengkapnyaJumlah PHK pada Januari-Juni 2024 naik 21,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Baca SelengkapnyaJumlah PHK di Jakarta pada Januari-Juni 2024 menembus 7.469 orang. Angka itu bertambah 6.786 orang atau 994% atau hampir 1.000% dibandingkan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaSedikitnya 11.000 buruh di industri tekstil pada perusahan besar mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).
Baca SelengkapnyaKondisi kritis sektor tekstil tidak hanya dialami oleh Sritex.
Baca SelengkapnyaSerikat buruh tengah mendata buruh yang terdampak PHK PT Sritex.
Baca SelengkapnyaKementerian Ketenagakerjaan telah menyiapkan berbagai langkah untuk mengantisipasi PHK.
Baca SelengkapnyaTercatat ada 6 pabrik tekstil yang melakukan PHK akibat aturan baru yang diterbitkan Kementerian Perdagangan.
Baca SelengkapnyaSituasi ketenagakerjaan di Indonesia sedang menghadapi tantangan serius, dengan hampir 60 ribu pekerja yang di-PHK pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaLonjakan impor pada Mei 2024 menunjukkan adanya tantangan dalam menjaga keseimbangan antara kebutuhan industri dengan perlindungan produsen dalam negeri.
Baca Selengkapnya