Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bikin Pondasi Awet, Ini Alasan Warga Sunda Tempo Dulu Bangun Rumah Berbentuk Panggung

Bikin Pondasi Awet, Ini Alasan Warga Sunda Tempo Dulu Bangun Rumah Berbentuk Panggung Rumah Adat Cikondang. situsbudaya.id ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Bangunan rumah bagi masyarakat Sunda tempo dulu tak hanya sekedar naungan untuk bertahan hidup. Namun di luar itu, bentuk khasnya memiliki nilai yang bersifat melindungi bagi sang pemilik.

Kosmologi itu yang kemudian dipraktikkan secara turun-temurun, sehingga melahirkan bentuk bangunan khas menyerupai panggung yang saat ini bisa kita jumpai di kampung-kampung adat Jawa Barat seperti Desa Sinaresmi, Kanekes Baduy hingga Desa Adat Ciptagelar.

Dalam sebuah kesempatan, Abah Asep Nugraha, selaku pimpinan Desa Adat Sinar Resmi di Kabupaten Sukabumi membeberkan sejumlah alasan mengapa masyarakat Sunda (khususnya di masa lalu) kerap mendirikan rumahnya dengan bentuk panggung. Melansir dari berbagai sumber, Kamis (16/9), berikut informasi selengkapnya.

Membuat Bangunan Awet

desa wisata kampung tajur purwakarta

Rumah panggung Sunda

Facebook Kampung Tajur ©2020 Merdeka.com

Menurut pemimpin adat generasi ke-10 di Kampung Sinar Resmi tersebut, rumah dengan konsep panggung secara tidak langsung akan membuat bangunannya menjadi lebih awet dan tahan lama.

Lebih lanjut Abah Asep mengatakan bahwa bangunan rumah panggung akan menjadi lokasi favorit bagi hewan-hewan ternak seperti ayam hingga bebek untuk tinggal. Saat itu, mereka akan memakan rayap yang menggerogoti pondasi kayu sehingga terhindar dari kerusakan.

“Jadi ayam itu bisa jadi sebagai ‘obatnya rumah’ kenapa disebut demikian? Karena di mana ada rayap yang memakan bagian kayu di rumah pasti akan dimakan oleh ayam. Itu akan membuat rumah jadi tahan lama,” terang abah Asep, dalam wawancaranya di kanal YouTube Teluh Jampang Channel.

Mencegah Air Masuk ke Dalam Rumah

Kemudian, alasan berikutnya rumah masyarakat Sunda zaman dahulu dibuat panggung untuk melindungi bangunan agar tidak dimasuki air hujan.

Mengutip jurnal Arsitektur Zonasi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang ditulis oleh Nuryanto (2021) berjudul “Fungsi Bentuk dan Makna Atap Imah Panggung Sunda” makna ketahanan bangunan juga bisa dilihat dari bentuk atapnya.

Jika diperhatikan, di setiap rumah panggung khas Jawa Barat terdapat bentuk atap yang unik dengan fungsinya untuk mempercepat aliran air jatuh ke bawah. Beberapa bentuk yang kerap dipakai di antaranya “atap Julang Ngapak”, “atap Badak Heuay” hingga “Capit Gunting” dengan kemiringan cukup curam hingga 45°-48° sampai 60°.

Fungsi curamnya atap geometri tersebut dituliskan Nuryanto sebagai upaya untuk mencegah pembusukan struktur kayu dari bangunan, lewat celah-celah air.

Lentur saat Terjadi Gempa

Sementara itu, alasan lain bangunan rumah adat Sunda dibangun dengan struktur panggung agar ketika terjadi gempa rumah tersebut bisa bertahan, dalam arti memperlambat kehancuran bangunan.

Sistem pondasi ikat yang dibuat dari kayu akan bergerak mengikuti pola gempa, sehingga bangunan di atasnya menjadi lebih lentur dan tidak mudah hancur. Hal ini tentu bisa menyelamatkan sang pemilik, setidaknya untuk menyelamatkan diri.

"Rumah mampu bergoyang mengikuti gempa. Selain itu, jika terjadi longsor rumah panggung tidak hancur melainkan mengikuti arah gerak tanah," kata Dosen Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan Institut Teknologi Bandung, Sugeng Triyadi beberapa waktu lalu, mengutip dari kanal Mongabay. (mdk/nrd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menyerupai Badak yang Menguap, Ini Keunikan Rumah Imah Badak Heuay Khas Sunda
Menyerupai Badak yang Menguap, Ini Keunikan Rumah Imah Badak Heuay Khas Sunda

Rumah ini memiliki arti badak yang sedang menguap. Rumah Badak Heuay banyak ditemui di Sukabumi, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
Melihat Rumah Orang Sunda di Kampung Naga Tasikmalaya, Lantai Dapurnya Bisa Kelola Sisa Makanan
Melihat Rumah Orang Sunda di Kampung Naga Tasikmalaya, Lantai Dapurnya Bisa Kelola Sisa Makanan

Warisan budaya leluhur di Kampung Naga amat menarik untuk dipelajari.

Baca Selengkapnya
Mengenal Lamban Pesagi, Rumah Panggung Persegi Empat Kebanggaan Masyarakat Lampung Barat
Mengenal Lamban Pesagi, Rumah Panggung Persegi Empat Kebanggaan Masyarakat Lampung Barat

Rumah persegi empat ini memiliki ciri khas berbentuk panggung dengan tinggi kurang lebih 1 hingga 2 meter yang terletak di Desa Kenali.

Baca Selengkapnya
Dikenal Kokoh dan Tahan Gempa, Ini Keunikan Rumah Adat Batak yang Penuh Filosofi
Dikenal Kokoh dan Tahan Gempa, Ini Keunikan Rumah Adat Batak yang Penuh Filosofi

Rumah adat Batak ini menunjukkan bagaimana kehidupan masyarakat yang sebenarnya.

Baca Selengkapnya
Mengenal Nuwo Sesat, Tempat Pertemuan Orang Lampung Berbalut Gaya Arsitektur Unik
Mengenal Nuwo Sesat, Tempat Pertemuan Orang Lampung Berbalut Gaya Arsitektur Unik

Rumah adat asal Lampung ini sudah menjadi salah satu warisan budaya Indonesia yang memiliki unsur arsitektur unik.

Baca Selengkapnya
Uniknya Kampung Sempurmayung di Sumedang, Warga Masih Gunakan Rumah Adat Sunda
Uniknya Kampung Sempurmayung di Sumedang, Warga Masih Gunakan Rumah Adat Sunda

Warga di Sempurmayung masih menggunakan rumah adat Sunda sebagai tempat tinggalnya.

Baca Selengkapnya
Rumah Adat Tertua Sejak Zaman Sriwijaya, Ini Fakta Menarik Rumah Rakit dari Palembang
Rumah Adat Tertua Sejak Zaman Sriwijaya, Ini Fakta Menarik Rumah Rakit dari Palembang

Rumah adat dari Provinsi Sumsel ini berdiri di atas air tepatnya di pinggiran Sungai Musi, Sungai Ogan, dan Sungai Komering.

Baca Selengkapnya
Mengenal Rangkiang, Lumbung Padi Milik Masyarakat Minangkabau Mirip Rumah Gadang
Mengenal Rangkiang, Lumbung Padi Milik Masyarakat Minangkabau Mirip Rumah Gadang

Di sektor pertanian, masyarakat asli Padang memiliki bangunan yang berfungsi sebagai tempat menyimpan hasil panen.

Baca Selengkapnya
Melihat Uniknya Rumah Warga Baduy, Tidak Ada Kursi sampai Ranjang
Melihat Uniknya Rumah Warga Baduy, Tidak Ada Kursi sampai Ranjang

Rumah milik warga Baduy ini unik dan beda dari yang lain.

Baca Selengkapnya
Kampung di Sumedang Ini Unik, Masih Jaga Tradisi Zaman Jepang di Tiap Rumahnya
Kampung di Sumedang Ini Unik, Masih Jaga Tradisi Zaman Jepang di Tiap Rumahnya

Aturan tersebut bersifat mengikat, dan juga sebagai cara menghormati tradisi masa silam.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Kampung Cihaur Sumedang, Jumlah Warganya Disebut Tak Tambah atau Berkurang
Mengunjungi Kampung Cihaur Sumedang, Jumlah Warganya Disebut Tak Tambah atau Berkurang

Kampung Cihaur jadi daerah dengan kearifan lokal Sunda dan keramahan warganya yang masih kuat.

Baca Selengkapnya
Menilik Keunikan Rumah Tuo Rantau Panjang di Jambi, Dioles Rempah agar Tetap Kokoh
Menilik Keunikan Rumah Tuo Rantau Panjang di Jambi, Dioles Rempah agar Tetap Kokoh

Rumah Tuo Rantau Panjang jadi salah satu warisan nenek moyang Jambi 700 tahun silam yang masih bisa disaksikan hingga sekarang.

Baca Selengkapnya