Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Canggihnya Kereta Singa Barong Sunan Gunung Jati, Sudah Power Steering Sejak 1549 M

Canggihnya Kereta Singa Barong Sunan Gunung Jati, Sudah Power Steering Sejak 1549 M Kereta Singa Barong Keraton Kasepuhan Cirebon. ©2021 YouTube Dede Edun/Merdeka.com

Merdeka.com - Kota Cirebon, Jawa Barat memiliki jejak masa silam yang ikonik bernama Kereta Singa Barong. Transportasi yang menyerupai kereta kencana ini difungsikan saat malam kirab keraton pada 1 Muharram dan hanya boleh dikendarai oleh Sultan Keraton Kasepuhan.

Namun di balik kesakralannya, kereta yang dibuat oleh salah satu keturunan Sunan Gunung Jati bernama Pangeran Angkawijaya atau Pangeran Losari itu, ternyata memiliki kecanggihan teknologi yang melampaui zaman. Salah satunya menggunakan sistem power steering pada abad ke-15.

Kereta Singa Barong ini telah menjadi ikon dari Kota Cirebon dan Keraton Kasepuhan,” kata Aji, selaku pemandu di Museum Keraton Kasepuhan, beberapa waktu lalu.

Tidak Ditarik oleh Kuda

kereta singa barong keraton kasepuhan cirebon

©2021 YouTube Dede Edun/Merdeka.com

Di masa lampau, kereta Singa Barong hanya boleh ditarik oleh empat ekor kerbau bule atau kerbau albino. Kereta ini juga hanya berkeliling di dua wilayah yakni Pasuketan dan Lemahwungkuk. Saat itu, kawasan tersebut dikenal sebagai Kota Raja, dengan luas kurang lebih 50 hektar.

Pada masa itu, kereta ini sempat dipergunakan oleh kalangan raja di Keraton Kasepuhan mulai dari Panembahan Pakungwati 1 (1526 - 1649) hingga terakhir di tahun 1942 silam.

Saat terakhir digunakan, kondisinya sudah cukup memprihatinkan dan rapuh. Selain itu, kerbau bule juga sudah sangat jarang di Jawa, sehingga kereta ini disimpan di sebuah ruangan Keraton Kasepuhan yang kini menjadi museum keraton.

Menggunakan Sistem Power Steering

kerajaan cirebon

©2015 merdeka.com/hana adi

Sebagaimana disebutkan, kereta ini konon dikategorikan sebagai kendaraan kerajaan terbaik dengan sistem suspensi yang sempurna, di masa itu.

Terlihat dari ringannya kendali perputaran belok, mirip dengan konsep power steering yang ada di kendaraan modern era sekarang. Bahkan, keempat roda dibuat secara miring ke arah luar agar melindungi body saat menerjang genangan air.

“Teknologi di Cirebon zaman dahulu sudah canggih sekali, karena zaman dahulu rodanya sudah bisa dibuat power steering, dan bisa berputar kurang lebih 90 derajat,” sebut Aji

Badan Kereta Bisa Hidup seperti Hewan

Kecanggihan lainnya adalah ketika kereta ini berjalan, di mana tiga unsur hewan seperti sayap burung, kepala naga dan belalai gajah di bagian kiri dan kanannya bisa bergerak mengikuti irama laju kereta.

Ketiga unsur tersebut juga memiliki arti. Seperti sayap burung yang melambangkan persahabatan antara Cirebon dengan Arab, kemudian kepala naga yang punya kaitan erat dengan bangsa Tionghoa dan terakhir belalai gajah sebagai simbol kerja sama dengan negara India yang beragama Hindu.

“Di bagian depan ada sebuah senjata bernama trisula, di mana itu merupakan penggabungan dari tiga unsur budaya yang ada di kereta Singa Barong. Tajam yang di maksud bukan objek untuk melukai, tetap ke pikiran lewat cipta, rasa dan karsa. Dan saat berjalan sayapnya turut mengepak, lidah naganya menjulur dan bodynya akan bergoyang. Ini yang disebut canggihnya arsitek di zaman dulu,” terangnya.

Terdapat Replika Pengganti

Kini, kereta tersebut telah digantikan fungsinya oleh kereta replika Singa Barong yang biasa digunakan saat perayaan adat di Keraton Kasepuhan. Kereta tersebut dibuat di tahun 1995, dan masih terbilang kokoh.

Kereta Singa Barong asli juga memiliki warna yang cerah, dengan bahan dasar dari kayu laba atau kayu sono keeling dan dilapisi intan beserta mutiara.

“Seperti terlihat, di body kereta Singa Barong banyak terdapat ornamen glitter atau blink-blink-nya dari intan dan mutiara,” jelas Aji, dikutip dari YouTube Keluarga Arif Com.

  (mdk/nrd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sosok Ki Jaga Rasa Kereta Kencana Pembawa Bendera Pusaka di HUT RI, Ternyata Berkaitan dengan Prabu Siliwangi
Sosok Ki Jaga Rasa Kereta Kencana Pembawa Bendera Pusaka di HUT RI, Ternyata Berkaitan dengan Prabu Siliwangi

Potret kereta kencana pembawa replika bendera pusaka pada kirab kemerdekaan.

Baca Selengkapnya
Tabrakan dengan KA Lokal Bandung, Begini Sejarah Kereta Turangga Namanya dari Hewan Tunggangan Bangsawan
Tabrakan dengan KA Lokal Bandung, Begini Sejarah Kereta Turangga Namanya dari Hewan Tunggangan Bangsawan

Kereta api Turangga adalah salah satu kereta api yang memiliki sejarah panjang, nama kereta ini diambil dari kendaraan mitologi tunggangan para bangsawan Jawa.

Baca Selengkapnya
Jadi Tema Google Doodle, Kapal Pinisi Bukti Indonesia Kuasai Lautan Sejak Ribuan Tahun Lalu
Jadi Tema Google Doodle, Kapal Pinisi Bukti Indonesia Kuasai Lautan Sejak Ribuan Tahun Lalu

Kapal pinisi menjadi salah satu warisan budaya dunia berasal dari Indonesia, tepatnya dari suku Bugis-Makassar di Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya
Gokil, Sultan Asal Garut Miliki Sederet Mobil Antik Bikin Melongo
Gokil, Sultan Asal Garut Miliki Sederet Mobil Antik Bikin Melongo

Potret koleksi belasan mobil antik milik sultan Garut, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
Kilas Balik PO Pembangunan Semesta, Perusahaan Bus Legendaris Asal Kota Medan
Kilas Balik PO Pembangunan Semesta, Perusahaan Bus Legendaris Asal Kota Medan

Perusahaan otobus asal Kota Medan ini berdiri sesudah kemerdekaan Indonesia dengan catatan sejarah yang cukup panjang.

Baca Selengkapnya
Sejarah Lancang, Kapal Multifungsi yang Populer hingga Asal Mula Sebutan Kota Riau
Sejarah Lancang, Kapal Multifungsi yang Populer hingga Asal Mula Sebutan Kota Riau

Mengenal Lancang, kapal yang digunakan orang Sumatra Timur hingga asal usul istilah Kota Riau.

Baca Selengkapnya
Sejarah Becak Dayung, Moda Transportasi Tenaga Manusia dari Kota Medan
Sejarah Becak Dayung, Moda Transportasi Tenaga Manusia dari Kota Medan

Moda transportasi dengan tenaga manusia ini dulunya menjadi kendaraan ikonik dan digunakan untuk mengangkut penumpang di Kota Medan.

Baca Selengkapnya
Dibuat di Negeri Belanda Tahun 1861, Ini Fakta Unik Kereta Pusaka Kanjeng Kiai Garuda Yeksa
Dibuat di Negeri Belanda Tahun 1861, Ini Fakta Unik Kereta Pusaka Kanjeng Kiai Garuda Yeksa

Kendaraan itu mendapat julukan “kereta kencana” karena komponennya berlapis emas 18 karat.

Baca Selengkapnya
Sejarah Kirab Tedhak Loji, Unjuk Kewibawaan Raja Tanah Jawa Terhadap Rezim Kolonial
Sejarah Kirab Tedhak Loji, Unjuk Kewibawaan Raja Tanah Jawa Terhadap Rezim Kolonial

Kirab ini selalu berlangsung megah yang mengisyaratkan tingginya wibawa raja tanah Jawa.

Baca Selengkapnya
Selain Putra Wapres Try Sutrisno, Ternyata Mayjen Kunto Arief Memiliki Garis Keturunan Bangsawan
Selain Putra Wapres Try Sutrisno, Ternyata Mayjen Kunto Arief Memiliki Garis Keturunan Bangsawan

Mayjen Kunto Arief Wibowo ternyata memiliki garis keturunan dari keluarga bangsawan di Sumedang, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
Potret Antik dan Mewahnya Kereta Jenazah Masyarakat Tionghoa Cilacap, Ini Kisah di Baliknya
Potret Antik dan Mewahnya Kereta Jenazah Masyarakat Tionghoa Cilacap, Ini Kisah di Baliknya

Hingga kini, kereta jenazah itu masih awet terjaga

Baca Selengkapnya