Cerita 5.000 Penyintas Gempa Cianjur Tak Bisa Bangun Rumah, Kesulitan Cari Tukang
Merdeka.com - Sebanyak 5.000 warga penyintas gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat masih belum bisa memiliki rumah kendati sudah mendapat bantuan. Dikabarkan mereka kesulitan mendapat pekerja atau tukang bangunan.
Informasi tersebut disampaikan oleh Bupati Herman Suherman, seperti dilansir dari ANTARA, Selasa (30/5). Menurutnya rata-rata rumah para korban gempa Cianjur ini mengalami kerusakan dari skala ringan sampai berat.
"Jumlah rumah yang rusak berat, sedang dan ringan mencapai puluhan ribu unit, sehingga membutuhkan tenaga kerja atau tukang bangunan sekitar 60 orang dan rata-rata sedang bekerja," ujarnya
-
Siapa yang terdampak banjir di Cirebon timur? Salah satu yang terdampak adalah Kecamatan Waled yang menyebabkan air masuk ke permukiman warga.
-
Bagaimana kondisi mereka setelah gempa? Saat gempa usai, anak perempuan dan ibunya itu ditemukan warga sedang menangis histeris. Wajah dan sekujur tubuhnya dipenuhi dengan debu yang sangat tebal karena kondisi rumah mereka yang sudah hancur.
-
Dimana gempa Cianjur terjadi? Sejumlah infrastruktur temasuk tempat pendidikan mengalami kerusakan berat akibat bencana gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Cianjur pada 21 November 2022.
-
Siapa saja yang terdampak kekeringan di Jawa Tengah? Dampak musim kemarau yang perkepanjangan ini memukul ratusan jiwa warga Desa Garangan, Kecamatan Wonosamudro, Kabupaten Boyolali.
-
Bagaimana korban gempa bisa bertahan hidup? Menurut ahli, seseorang dapat bertahan selama satu minggu atau lebih di bawah reruntuhan bangunan setelah gempa. Akan tetapi, hal ini tergantung pada sejauh mana cidera yang dialami, kondisi tempat terperangkap, faktor akses terhadap air, udara, dan cuaca.
-
Siapa yang terdampak gempa Jogja? Kepanikan terjadi di mana-mana. Kepanikan itu terlihat dalam beberapa video dari kanal YouTube. Pemilik kanal YouTube Kusnan Alus membagikan video suasana Desa Bangunharjo, Kapanewon Sewon, Bantul lima menit setelah gempa.
Rebutan
©ADEK BERRY/AFP
Herman mengungkapkan para korban yang sudah siap membangun rumah ini merupakan penerima bantuan tahap I. Saat ini mereka masih menunggu giliran tukang yang sedang mengerjakan rumah warga lainnya yang sudah memesan sejak awal.
Selain kesulitan tukang. Para penyintas juga belum bisa membangun rumah mereka lantaran harga bahan bangunan yang naik. Ia menyarankan agar proses pembangunan bisa lebih cepat dan efisien, warga bisa menggunakan pihak ketiga berupa aplikator atau TNI.
"Lebih baik menggunakan jasa aplikator atau TNI karena kebutuhan tenaga pertukangan pasti tinggi karena mereka yang memilih membangun mandiri juga banyak. Terlebih saat ini tingkat kebutuhan tinggi membuat harga material bangunan menjadi mahal," katanya.
TNI siap bantu
Merespons hal ini, Dansatgas Penanganan Gempa Cianjur, Kolonel Infanteri Heri Rustanto mengatakan bahwa pihaknya siap membantu warga yang kesulitan untuk mencarikan jasa tukang.
Ini akan membantu warga juga yang telah mendapat stilmulan tahap I agar bisa termanfaatkan dengan maksimal. "Banyak temuan di lapangan warga mengeluh kesulitan mendapat tukang, sehingga kami siap membantu menyediakan tenaga tukang agar warga dapat dengan cepat membangun kembali rumahnya karena stimulan tahap I sudah diterima, namun belum membangun rumah," katanya.
Adapun terkait tidak dicairkannya bantuan tahap II lantaran belum ada laporan, sehingga warga diminta untuk menggunakan pihak ke III atau aplikator resmi yang sudah ditunjuk pemerintah karena sulitnya mendapat tenaga pekerja bangunan. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisi masyarakat setempat masih belum sejahtera karena belum teraliri listrik dengan baik. Kondisi ini diperparah dengan jalan yang berbatu dan berlumpur.
Baca SelengkapnyaGempa susulan masih terus terjadi di perairan Tuban Utara atau dekat Kepulauan Bawean
Baca SelengkapnyaRumah yang roboh berada di Desa Sindangsari, Kecamatan Cimerak, Pangandaran.
Baca SelengkapnyaMenurut Samid, belasan tempat tinggal dan rumah kontrakan milik warganya itu rusak parah karena dampak dari pembangunan Tol Japek 2.
Baca SelengkapnyaWarga di kampung di Cianjur mengeluhkan jika mereka belum memiliki akses listrik yang memadai.
Baca SelengkapnyaJalan setapak, bangunan sekolah sampai lapangan bola kini berubah menjadi lautan.
Baca SelengkapnyaBencana longsor ini terjadi pada Minggu (24/3) malam setelah wilayah tersebut diguyur hujan dengan intensitas tinggi.
Baca SelengkapnyaBerbagai penyakit itu timbul setelah warga tidur di luar rumah selama beberapa hari terakhir.
Baca SelengkapnyaBPBD Jabar juga mencatat jumlah korban luka-luka sebanyak 82 orang.
Baca SelengkapnyaSelain ada warga yang mengalami luka, tidak sedikit diantara masyarakat yang mengalami trauma.
Baca SelengkapnyaSudah 15 tahun terakhir, ia tinggal di bangunan tak layak itu bersama suami dan seorang anaknya.
Baca SelengkapnyaUsai satu tahun waktu berselang sejak terjadinya gempa Cianjur 2022, kini kondisi rumah-rumah warga cukup mengejutkan. Begini potretnya.
Baca Selengkapnya