Stasiun Radio Malabar Bandung, Pemancar Nirkabel Pertama yang Masuk Sejarah Dunia
Merdeka.com - Wilayah Bandung senantiasa menjadi perhatian dunia, karena keindahan pariwisata dan budayanya yang kesohor sejak dulu kala. Jejak kekaguman itu salah satunya bisa kita temui di kawasan Gunung Puntang, Pegunungan Malabar, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung.
Di mana pada tahun 1923, Pemerintah Hindia Belanda mampu membangun sebuah stasiun radio terbesar, dengan sistem operasi tercanggih pada saat itu. Bahkan saking modernnya, stasiun pemancar yang dirancang oleh insinyur elektro kenamaan lulusan Jerman bernama Dr. Ir. Cornelis Johannes de Groot itu sempat diperhitungkan dan masuk ke sejarah perkembangan radio dunia karena jadi penghubung komunikasi Indonesia - Belanda sejauh 12.000 kilometer.
Seperti apa kisah unik Stasiun Radio Malabar? Simak ulasannya berikut ini sebagaimana dikutip dari berbagai sumber, Kamis (17/6).
-
Apa yang ditemukan oleh insinyur Belanda, Andrian Stoop, di Jawa Tengah dan Jawa Timur pada tahun 1886? Seorang insinyur Belanda, Andrian Stoop menemukan minyak dan gas bumi pertama di Indonesia pada tahun 1886, tepatnya di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
-
Apa yang dilakukan M.H. Manullang untuk melawan penjajahan Belanda? Perjuangan M.H. Manullang terus berlanjut dan semakin intens ketika Pemerintah Belanda melakukan pembagian tanah melalui para sultan-sultan di daerah Sumatera Timur tanpa memperdulikan hak rakyat. Pada praktiknya, tanah milik sultan itu kemudian disewakan kepada Belanda. Sementara itu, pemerintah kolonial memberikan konsesi kepada pemodal untuk mengolah hasil perkebunan tersebut.
-
Apa yang menjadi fungsi utama dari Sentral Telepon di Aceh pada masa kolonial Belanda? Ketika Belanda menjajah wilayah Aceh, Sentral Telepon menjadi alat komunikasi yang berfungsi untuk keperluan militer.
-
Mengapa kolonial Belanda membangun jalur kereta api di Sumatera Barat? Di Sumatera Barat, wacana pembangunan rel kereta api oleh kolonial Belanda digunakan untuk distribusi kopi dari daerah pedalaman, seperti Bukittinggi, Payakumbuh, Tanah Datar, hingga Pasaman menuju ke pusat kota yaitu Padang.
-
Kapan Roestam Effendi mengucapkan "Indonesia Merdeka!" di parlemen Belanda? Selama 19 tahun tinggal di Belanda, Roestam dinobatkan menjadi satu-satunya orang Indonesia yang duduk menjadi anggota Majelis Rendah atau Tweede Kamer mewakili partainya itu. Meski bergabung dengan partai di Belanda, namun jiwa perjuangan untuk tanah airnya masih terus mengalir di dalam tubuhnya. Ia nekat mengucapkan "Indonesia Merdeka!" saat upacara pembukaan parlemen yang dihadiri oleh Ratu Belanda.
-
Kenapa Jaka Sembung melawan Belanda? Ia juga akan meyakinkan masyarakat bahwa kolonialisme merupakan bentuk perbudakan dan akan merugikan kampung ketika sudah berhasil dikuasai.
Sebagai Pemancar Nirkabel Pertama di Dunia
Jejak Stasiun Radio Malabar Bandung
©2021 mooibandoeng.com /editorial Merdeka.com
Sebagaimana dijelaskan di situs mooibandung, keunggulan tersebut terdapat pada sistem pemancar tanpa kabel (nirkabel) nya yang merupakan satu-satunya dan pertama di dunia.
Dalam ulasan sejarah Komunikasi di Bandung lewat buku Tjitaroemplein-Bandung (2014) Sudarsono Katam menyebut jika sistem pemancar tersebut merupakan yang pertama di dunia. Hal ini dikarenakan menggunakan sistem peluncur listrik untuk mengangkat gelombang sebesar 750 Volts dan daya 1 MA.
Dari situ gelombang radio ribuan kilowatt bisa terbangun, bahkan dengan tanpa kabel sehingga tidak terganggu kegiatan perang dunia pertama pada tahun tersebut.
Menggunakan Bantuan Dua Buah Gunung di Bandung Selatan
Sementara itu, proses pengangkutan sinyal menggunakan bentangan antena sepanjang 2 kilometer yang disambungkan antara Gunung Puntang dan Gunung Halimun, dengan ketinggian dari dasar lembah rata-rata 350 meter.
Dengan semua kecanggihan itu, disebutkan jika kemampuan komunikasi antar dua benua melalui sistem telegraf pun bisa dilakukan tanpa hambatan. Bahkan di tahun 2004 sebuah situs di internet yakni www.cdvandt.org turut mencatat bahwa sistem tersebut merupakan bagian dari sejarah komunikasi terkuat yang pernah dibuat di dunia.
“Worlds most powerful arc transmitter ever” (pemancar ark yang paling kuat yang pernah ada di dunia)," tulis situs tersebut, mengutip dari kanal infobdg.
Menciptakan Istilah Hallo Bandoeng
Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, Halo Bandung merupakan sebuah lagu perjuangan yang dinyanyikan oleh seniman Ismail Marzuki dalam menggambarkan perjuangan pahlawan setempat saat peristiwa Bandung Lautan Api. Namun tahukah jika ucapan tersebut sebetulnya sudah tercetus sejak awal stasiun radio itu berdiri.
Saat itu pengucapan "Hallo Bandoeng" digunakan operator telegraf di Malabar dan di Stasiun Radio Kootwijk Belanda sebagai sapaan pertama sebelum memulai komunikasi lintas benua.
Selain digunakan sebagai tanda komunikasi, Hallo Bandoeng juga sempat dijadikan lagu oleh seorang warga Belanda bernama William Frederik Christiaan Dieben yang ia nyanyikan dengan iringan orchestra hingga jadi terkenal.
Dahulu Terdapat Pemukiman Pegawai Stasiun Radio
©2021 mooibandoeng.com /editorial Merdeka.com
Adapun sebagai penunjang komunikasi pada saat itu, di sekitar lokasi Stasiun Radio Malabar turut dibangun komplek perumahan dengan segudang fasilitas lengkap untuk para pegawai di sana.
Beberapa fasilitas tersebut di antaranya kolam renang, fasilitas olahraga, hingga gedung bioskop untuk tempat hiburan.
Sayangnya, semua peninggalan tersebut kini hanya tersisa puing bangunan yang tertutup semak belukar. Di sekitar lokasi ini juga bisa ditemui sisa-sisa tiang antena sebagai pendukung pemancar radio yang kini telah usang.
Kini Jadi Bangunan Masjid
©2021 Tangkapan layar youtube Tony Sanjaya/editorial Merdeka.com
Di lokasi tersebut dahulu juga terdapat sebuah monumen dua orang anak kecil yang tengah berkomunikasi sembari memeluk bola dunia.
Disebutkan bangunan tersebut merupakan penanda atas dibangunnya stasiun pemancar Malabar, termasuk sebagai simbolisasi dimulainya komunikasi lintas benua nirkabel pertama.
Namun saat ini monumen tersebut diketahui sudah tidak ada, dan bekas lokasinya didirikan sebuah rumah ibadah bernama Masjid Istiqomah. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Begini sejarah stasiun radio pertama di dunia tanpa kabel yang menghubungkan Indonesia dan Belanda.
Baca SelengkapnyaRadio sudah mulai beroperasi di Sumatra Barat sekitar tahun 1930-an oleh seorang insinyur Belanda dan kawan-kawannya yang mendirikan organisasi radio.
Baca SelengkapnyaSebuah daerah khusus peternakan ini dikenal mirip seperti padang rumput yang berada di Selandia Baru dan didirikan langsung oleh Pemerintah Hinda Belanda.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kabel Menjuntai Tewaskan Pengendara, Ini Langkah Pemkot Bandung
Baca SelengkapnyaSaking berpengaruhnya, banyak pembesar Belanda yang bersinggungan dengan rumah sakit ini, seperti Gubernur Jenderal Andries Cornelis Dirk van de Graeff.
Baca SelengkapnyaGedung ini punya cerita tentang perkembangan listrik di Bandung dan Jawa Barat. Berikut selengkapnya.
Baca SelengkapnyaPeninggalan sejarah di Kabupaten Aceh Besar ini merupakan salah satu dari 3 mercusuar yang pernah dibangun Belanda di dunia.
Baca SelengkapnyaAirmen 107.9 FM yang dikelola TNI Angkatan Udara (AU) masih tetap eksis mengudara, memberikan kebanggaan dirgantara kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaDaya tariknya makin kuat saat muncul semburat matahari di pagi dan sore. Di momen itu, pantulan cahaya dengan pepohonan pinus menghasilkan visual ala Eropa
Baca Selengkapnya