Dijajakan di Atas Motor, Intip Potret Kedai Kopi Unik yang Dijual Warga Tangerang
Merdeka.com - Kedai kopi umumnya didirikan di sebuah tempat dengan konsep yang estetik dan kekinian. Namun di Kota Tangerang, Banten terdapat sebuah tempat ngopi dengan konsep unik di atas sepeda motor.
Diketahui, kedai ini dikelola oleh seorang pemuda bernama Aliang Lim, i wilayah Kuciran Indah, Kecamatan Pinang. Lim kemudian menamai kedai kopinya dengan nama Komo alias Kopi Motoran.
“Motor menjadi ide pertama yang muncul saat melihat mentor saya berjualan kopi dengan sepeda, karena pada awalnya saya suka untuk motoran dan kenapa tidak menggabungkan semuanya menjadi satu kesatuan agar mendapat kepuasan yang maksimal. Jadi bisa berjualan sambil bermotoran,” jelas Lim, mengutip laman Pemkot Tangerang, Selasa (4/10).
-
Siapa pemilik pertama Warung Kopi Ake? Generasi pertama keluarga Wijaya bernama Abok, merupakan sosok perintis usaha jualan kopi yang tiba di Pulau Belitung sebagai imigran dari Tiongkok.
-
Siapa pendiri Warung Kopi Tinggi? Mengutip laman Warung Kopi Tinggi, kedai tersebut mulanya didirikan oleh seorang pengusaha dan saudagar rempah asal China, Liaw Tek Soen.
-
Siapa pemilik awal bangunan Piknik Kopi Lembang? Di sana juga disebutkan jika bangunan tersebut dulunya merupakan rumah tinggal dari pengusaha susu asal Italia yakni keluarga Ursone.
-
Bagaimana Warung Kopi Ake berkembang? Warung Kopi Ake berperan penting sebagai penjaga tradisi sekaligus pionir dalam sektor perkopian di Belitung. Bukanlah hal mudah, dulunya mereka membeli biji kopi dari Jawa dan Lampung, karena Belitung bukanlah daerah penghasil biji kopi.
-
Siapa pemilik kebun kopi sekarang? Saat ini, Perkebunan De Karanganjar dipimpin oleh cucu pertama Denny Roeshadi yang bernama Wima Brahmantya.
-
Warung Kopi Ake dimana? Warung Kopi Ake beralamatkan di Jalan KV Senang, No.57, Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung.
Daya Tarik Kopi Motoran
©2022 Dokumentasi Pemkot Tangerang/Merdeka.com
Dibeberkan Lim, kedai miliknya begitu istimewa. Hal ini karena pelanggan yang menikmati secangkir kopi di sana akan ditemani oleh indahnya langit malam, dan pemandangan jalan tol.
Menurut Lim, konsep motoran sambil berjualan kopi ini sudah dipikirkannya sejak tahun 2017 lalu. Namun dirinya baru bisa merealisasikan kedainya pada Juni 2022.
"Di Kopi Motoran bisa menikmati kopi dengan kesederhanaan. Tapi Kopi Motoran memiliki sedikit kendala saat turunnya hujan, saya langsung meluncur untuk pindah tempat," kata dia.
Menu yang Dijual
©2022 Dokumentasi Pemkot Tangerang/Merdeka.com
Kedai Komo mulanya dimodifikasi dari kendaraan milik sang ayah, yakni sebuah motor berjenis bebek. Kemudian ia beri tambahan aksesoris untuk berjualan kopi.
Beberapa alat yang ia gunakan di motornya, yaitu meja portable, mesin giling kopi, gelas, kompor, dan alat untuk membuat manual brew.
Lim menjajakan beberapa jenis kopi seperti Tubruk, V60, Japanese, Vietnam Drip, Tea, Milk Tea, Fresh Milk, Taro, Chocolate dan Red Velvet.
Harganya Terjangkau
©2022 Dokumentasi Pemkot Tangerang/Merdeka.com
Harga ragam varian kopi di kedai motoran miliknya ia jual dengan harga yang terjangkau. Paling murah, pelanggan bisa mendapatkan satu cangkir kopi dengan harga Rp8 ribu hingga Rp15 ribu.
Lim mengaku jika dirinya berjualan setiap hari Senin sampai Sabtu, dan mulai beroperasi sekitar pukul 15.00 WIB sore.
©2022 Dokumentasi Pemkot Tangerang/Merdeka.com
“Kopi Motoran beroperasi setiap hari. Pada hari Senin hingga Sabtu,” tandasnya. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedai kopi ini hadir agar seluruh lapisan masyarakat bisa mencicipi nikmatnya minuman kopi ala kafe.
Baca SelengkapnyaNgopi sambil menikmati suasana klasik Belitung tentu menghadirkan daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Baca SelengkapnyaIni jadi kedai kopi pertama di Jakarta sejak 1878, bertahan selama 145 tahun.
Baca SelengkapnyaSepulang berdinas, ternyata si prajurit tak beristirahat di rumah tapi mencari nafkah dengan membuka Warkop.
Baca SelengkapnyaCari referensi nama kedai unik dan lucu? Simak beberapa ide nama berikut ini.
Baca SelengkapnyaWalaupun punya potensi wisata, belum banyak dari warga yang tahu bagaimana memanfaatkan potensi itu.
Baca SelengkapnyaBanyaknya pengrajin di Kampung Tarikolot telah membentuk ekosistem industri logam yang besar.
Baca SelengkapnyaMenyesap kopi dan menyantap jajanan di warung Abah Unang menawarkan pengalaman mirip negeri di atas awan.
Baca SelengkapnyaIde kreatif pedagang ala S3 marekting ini patut diacungi jempol!
Baca SelengkapnyaDesa Kemudo berhasil mandiri dan memberdayakan warganya dari pengolahan limbah pabrik.
Baca SelengkapnyaMenyesap kopi di sini, pengunjung akan dimanjakan dengan pemandangan khas perkampungan berupa sawah hijau.
Baca SelengkapnyaMelihat bakso dijual menggunakan gerobak sudah biasa. Namun, bagaimana dengan bakso yang dijual menggunakan mobil?
Baca Selengkapnya