Dikenal Punya Paras Cantik Natural, Ternyata Ini Kriteria Jodoh Idaman Gadis Baduy
Soal jodoh, gadis Baduy juga tak bisa sembarangan. Mereka punya kriteria jodoh idaman.
Kamu termasuk kriteria gadis Baduy enggak nih?
Dikenal Punya Paras Cantik Natural, Ternyata Ini Kriteria Jodoh Idaman Gadis Baduy
Gadis Baduy yang tinggal di wilayah Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten terkenal memiliki paras yang cantik natural.
Mereka terbiasa berdandan, sesuai anjuran leluhur dengan tidak berlebihan. Bahan-bahan yang digunakan juga berasal dari alam. Menggunakan bahan alami, membuat kecantikan gadis baduy juga cantik natural. Untuk soal jodoh, gadis Baduy juga tak bisa sembarangan. Mereka akan mempertimbangkan sejumlah aspek untuk calon suaminya. Saat sudah cocok, tidak menutup kemungkinan perempuan Baduy mau menerimanya. Kira-kira apa saja kriteria jodoh bagi gadis Baduy? Berikut informasi selengkapnya.
Ingin yang dewasa
Tak dipungkiri, pola pikir dan kesamaan visi hidup menjadi standar banyak wanita, termasuk bagi gadis Baduy. Dalam sebuah video yang tayang di kanal YouTube Pedesaan Banten pada Mei 2023 lalu, sejumlah gadis Baduy memaparkan kroteria untuk bisa jadi pasangannya. Salah satu yang diinginkan adalah sifat dewasa dari sosok pria yang hendak mendekatinya. “Yang dewasa, dari segi pemikirannya,” kata salah satu gadis Baduy, Daciana saat diwawancara oleh sang kreator.
Memiliki gaya hidup sederhana
Selain pemikirannya yang dewasa, dia juga menginginkan pasangan yang sederhana dalam gaya hidupnya.
Menurutnya, dewasa bukan hanya soal angka, tetapi cara pandang termasuk menjalankan kehidupan yang sederhana. “Sederhana aja sih (penampilannya) yang penting pemikirannya dewasa,” kata dia, malu-malu menjawab.
Penyayang
Lain Daciana, lain pula Sarti, gadis Baduy yang satu ini juga memiliki kriteria sendiri dalam memilih pasangan. Dia tak ingin memilih seseorang yang salah dalam hidupnya. Salah satu syarat yang diinginkannya dalam mencari jodoh adalah sifat penyayang dari seorang laki-laki. “Kriterianya yang perhatian, ” kata Sarti dikutip dari YouTube Sarti Sintiatika yang diunggah pada Februari 2023 lalu. Ia juga mengaku jika saat ini masih menjomblo dan fokus menenun kain.
Rahasia kecantikan perempuan Baduy
Kecantikan perempuan Baduy sendiri berkat warisan berdandan turun temurun dari leluhur. Salah satu yang saat ini masih terus diterapkan adalah menggunakan make up berbahan alami dari daun dan umbi-umbian. Merujuk penelitian dari salah satu mahasiswa UIN Malang berjudul "Etnobotani tumbuhan bahan kosmetik suku Baduy Dalam dan suku Baduy Luar di kecamatan Leuwidamar kabupaten Lebak provinsi Banten" para gadis Baduy dalam menggunakan sejumlah tumbuhan seperti daun sirih, kecombrang, kicang, aren, pegagan, padi, kersen sampai belimbing wuluh. Kemudian untuk gadis Baduy luar, tanaman untuk kecantikan yang digunakan adalah kecombrang, padi, pacar kuku, kersen, dan belimbing wuluh.
Penerapan tumbuhan alami untuk kecantikan gadis Baduy
Adapun sejumlah tumbuhan alam akan digunakan sesuai fungsinya, seperti buah Galuga Bixa Orellana yang memiliki bentuk mirip rambutan, dan berpewarna alami digunakan untuk pengganti lipstick.
Lalu untuk perawatan wajah, gadis Baduy akan menggunakan beras serta buah asam Jawa, sebagai masker untuk menghaluskan, sekaligus menghilangkan flek sisa jerawat. Untuk pengganti sabun, mereka menggunakan batang honje yang dikeringkan, dan menghasilkan busa alami yang harum.
Hanya menikah dengan pria Baduy
Namun, sejumlah sumber menyebut jika perempuan Baduy juga hanya bisa menikah dengan laki-laki Baduy. Jika hal ini dilanggar, maka perempuan Baduy harus meninggalkan tanah kelahirannya. Mengutip penelitian Indra Karisman dari UIN Jakarta, masyarakat adat Baduy memegang teguh soal standar pernikahan. Mereka menganggap menikah adalah hal yang sakral sehingga pemilihan jodoh perlu dilakukan secara benar. Salah satu upaya agar urusan adat tetap dipatuhi, gadis Baduy diharuskan menikah dengan pria Baduy, hal ini agar tidak ada pamali yang dilanggar, karena jika menikah dengan orang luar akan ada potensi adat yang bergeser.