Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dinilai Ramah Lingkungan, Ini Alat Penangkap Ikan Sukam yang Dipertahankan Warga Adat

Dinilai Ramah Lingkungan, Ini Alat Penangkap Ikan Sukam yang Dipertahankan Warga Adat Menangkap Ikan Tradisional Bambu. Youtube Rudi Kapedro ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, tak membuat masyarakat di Kampuang Pariak, Nagari Garagahan, Kecamatan Lubukbasung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, meninggalkan tradisi leluhurnya. Terutama dalam menangkap ikan di sungai.

Kendati sudah banyak alat pancing modern yang canggih, mereka lebih tertarik menggunakan Sukam. Yaitu alat pemancingan tradisional yang dianggap efisien serta ramah lingkungan.

"Nenek moyang kami memakai alat tangkap sukam ini untuk menangkap ikan di sungai," ujar Wel (42), yang merupakan ketua Kelompok Piliang, suku adat di Minangkabau, dilansir dari Antara.

Terbuat dari Bambu

Wel mengungkapkan jika seluruh elemen pembuatan sukam berasal dari alam. Bahan untuk membuatnya, menggunakan batang bambu sebagai penyusun utama di sungai, dan beberapa material kayu lain sebagai bantalan penyanggah.

Dalam sekali pembuatan, sukam memakan biaya sekitar Rp1,5 juta per unit dengan waktu pembuatan selama kurang lebih satu hari. Hal tersebut tergantung dari ketersediaan bahan serta cuaca sebagai pendukungnya.

"Pembuatan sukam tergantung dengan cuaca dan material. Apabila cuaca bagus dan material cukup, maka bisa selesai selama satu hari," ujarnya.

Bisa Tangkap 50 Kg Ikan per Hari

Untuk hasil tangkapan ikannya sendiri, tergantung dari kondisi cuaca serta air sungai. Tangkapan akan jadi maksimal jika curah hujan tinggi diiringi dengan kondisi air sungai yang deras.

Wel menambahkan hasil tangkapan ikan bisa mencapai 50 kilogram perhari melalui Sukam. Beberapa ikan di antaranya berupa gariang, ikan zidat, nila dan lainnya.

Menurutnya, ikan-ikan di sungai akan secara otomatis masuk ke dalam sukam dan masyarakat bisa memilih ikan sesuai kebutuhan untuk dikumpulkan di suatu tempat. Terkait pemasaran hasil tangkapan, Wel mengungkapkan biasanya akan dijual kepada masyarakat sekitar di Lubukbasung dan Pasaman Barat.

"Hasil penjualan ikan itu akan kita keluarkan untuk modal pembuatan sukam dan sewa lahan Rp4 juta selama tiga tahun. Sisanya akan kita bagi ke kelompok dengan jumlah 10 orang," katanya.

Terdapat 10 Unit di Sungai Batang Antokan

menangkap ikan tradisional bambu

Youtube Rudi Kapedro ©2020 Merdeka.com

Sementara itu, tokoh masyarakat Garagahan, Tarazi (58) mengungkapkan jika di kawasan Sungai Batang Antokan, Kabupaten Agam, alat penampung ikan sukam telah terpasang sekitar 10 unit.

Ia menambahkan jika sukam tersebut dimiliki oleh beberapa kalangan. Di antaranya milik pribadi, maupun secara kelompok. Masyarakat sekitar tertarik karena bentuk dan cara kerjanya yang unik, sehingga banyak warga yang menyaksikan proses penangkapannya.

"Alat tangkap sukam itu ramah lingkungan dan menjadi daya tarik bagi masyarakat setempat, karena alat tangkap berupa tradisional," tutupnya. (mdk/nrd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengenal Upacara Bekarang Iwak, Tradisi Menjaga Ekosistem Lingkungan ala Masyarakat Sumatra Selatan
Mengenal Upacara Bekarang Iwak, Tradisi Menjaga Ekosistem Lingkungan ala Masyarakat Sumatra Selatan

Tradisi masyarakat Sumatra Selatan ini tak hanya menjadi kearifan lokal, melainkan juga bermanfaat untuk menjaga ekosistem alam.

Baca Selengkapnya
Uniknya Ngajodang, Cara Memancing Khas Pangandaran Bisa Dapat Banyak Jenis Ikan dalam Satu Waktu
Uniknya Ngajodang, Cara Memancing Khas Pangandaran Bisa Dapat Banyak Jenis Ikan dalam Satu Waktu

Masyarakat setempat masih mempertahankan Ngajodang karena dianggap efektif dalam menangkap ikan.

Baca Selengkapnya
Mengenal Orang Sekak, Suku Asli Bangka Belitung yang Hidup Berdampingan dengan Laut
Mengenal Orang Sekak, Suku Asli Bangka Belitung yang Hidup Berdampingan dengan Laut

Salah satu suku tua di Indonesia ini hidup sangat dekat dengan alam dan sangat menghormati laut. Mayoritas dari mereka bekerja sebagai seorang nelayan.

Baca Selengkapnya
Belajar Mancing Ramah Lingkungan dari Tradisi Orang Sunda, Hanya Gunakan Tangan Kosong
Belajar Mancing Ramah Lingkungan dari Tradisi Orang Sunda, Hanya Gunakan Tangan Kosong

Uniknya kearifan lokal ini terletak pada kegiatan membendung sungai sebelum mengambil ikan. Kemudian, cara memancingnya juga dilakukan beramai-ramai.

Baca Selengkapnya
Tradisi Nirok Nanggok, Cara Masyarakat Belitung Mencari Ikan di Sungai Ketika Musim Kemarau Tiba
Tradisi Nirok Nanggok, Cara Masyarakat Belitung Mencari Ikan di Sungai Ketika Musim Kemarau Tiba

Nirok Nanggok, tradisi masyarakat Belitung saat menangkap ikan ketika musim kemarau telah tiba.

Baca Selengkapnya
Melihat Suasana Kampung Adat Lebak Bitung Sukabumi yang Asri, Punya Tradisi Tumbuk Padi Setelah 6 Tahun Panen
Melihat Suasana Kampung Adat Lebak Bitung Sukabumi yang Asri, Punya Tradisi Tumbuk Padi Setelah 6 Tahun Panen

Kampung adat ini masih menjalankan tradisi leluhur

Baca Selengkapnya
Bentuknya Mirip Corong, Intip Keunikan Alat Musik Pupuik Batang Padi Khas Minang
Bentuknya Mirip Corong, Intip Keunikan Alat Musik Pupuik Batang Padi Khas Minang

Alat musik yang satu ini masuk dalam kategori alat musik tiup.

Baca Selengkapnya
Jasa Besar Perahu Eretan di Ciliwung, Bantu Mobilitas Warga hingga Jaga Kebersihan Sungai sejak 1970-an
Jasa Besar Perahu Eretan di Ciliwung, Bantu Mobilitas Warga hingga Jaga Kebersihan Sungai sejak 1970-an

Kehadirannya tak boleh disepelekan, karena perahu eretan di Sungai Ciliwung sangat dibutuhkan warga dan bisa menjaga kebersihan aliran air.

Baca Selengkapnya
Unik, Masyarakat Gunung Slamet Manfaatkan Daun Nyangku untuk Bungkus Daging Kurban
Unik, Masyarakat Gunung Slamet Manfaatkan Daun Nyangku untuk Bungkus Daging Kurban

Cara ini dinilai dapat menjaga lingkungan dan salah satu bentuk dari kearifan lokal

Baca Selengkapnya
Cara Warga Sumedang Budayakan Ramah Lingkungan saat Kurban, Gunakan Wadah Tahu untuk Daging
Cara Warga Sumedang Budayakan Ramah Lingkungan saat Kurban, Gunakan Wadah Tahu untuk Daging

Cara warga di Kabupaten Sumedang ini patut ditiru, karena menggunakan wadah tahu ramah lingkungan untuk mendistribusikan daging kurban.

Baca Selengkapnya
Eksotisme Waduk Rowo Glandang Bojonegoro, Tradisi Kebyak Panen Ikan Jadi Magnet Wisatawan
Eksotisme Waduk Rowo Glandang Bojonegoro, Tradisi Kebyak Panen Ikan Jadi Magnet Wisatawan

Intip keseruan tradisi kebyak rowo di waduk Rowo Glandang. Ratusan orang berlomba menangkap ikan dengan alat tradisional.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Kampung Penghasil Ikan Asap di Pesisir Semarang, Turun-Temurun Pertahankan Cara Tradisional Mengolah Ikan
Mengunjungi Kampung Penghasil Ikan Asap di Pesisir Semarang, Turun-Temurun Pertahankan Cara Tradisional Mengolah Ikan

Ikan yang diasap bervariasi, mulai dari ikan air laut hingga ikan air tawar

Baca Selengkapnya