Faktor Penyebab Korupsi Internal dan Eksternal, Begini Penjelasannya
Merdeka.com - Korupsi adalah perilaku tidak jujur yang umumnya dilakukan oleh seseorang yang memiliki kekuasaan, seperti kepala perusahaan atau pejabat pemerintahan. Korupsi dapat mencakup pemberian atau penerimaan suap atau hadiah yang tidak pantas, transaksi ganda, transaksi di bawah meja, manipulasi pemilihan, mengalihkan dana, mencuci uang, dan menipu investor.
Korupsi adalah ancaman dan permasalahan penting yang dialami oleh banyak negara. Karena dampak dari korupsi tak hanya berpengaruh pada bidang ekonomi saja. Kehidupan masyarakat pun juga ikut terkena imbas dari kejahatan ini. Kegagalan proyek, masalah kemiskinan, atau pengangguran adalah beberapa akibat dari sifat rakus para koruptor.
Tindak korupsi sendiri dapat terjadi di mana saja dan tak sebatas dalam bisnis atau pemerintahan. Pengadilan, media, dan masyarakat sipil, serta di semua sektor mulai dari kesehatan, pendidikan hingga infrastruktur dan bahkan olahraga dapat terjangkit korupsi.
-
Bagaimana dampak korupsi bagi negara? 'Tambang ilegal misalnya, selain kerugian negara secara materil, juga ada hutan yang dibabat habis di sana. Ada tanah negara yang rusak di sana. Ada masyarakat yang tercemar polusi dan terganggu kesehatannya di sana.'
-
Kenapa korupsi merupakan masalah serius? Korupsi memberikan dampak negatif yang signifikan dan meluas. Hal ini dapat memperburuk ketimpangan sosial, menghambat pertumbuhan ekonomi, serta menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Selain itu, korupsi juga menciptakan lingkungan yang tidak adil dan tidak transparan, yang pada gilirannya dapat merusak tatanan sosial dan ekonomi suatu negara.
-
Kenapa kerugian ekonomi negara penting dihitung dalam korupsi? Komisi III sangat mengapresiasi metode penghitungan kerugian seperti yang dilakukan Kejagung. Memang harus begini sebetulnya, karena korupsi itu tindakan yang menimbulkan kerugian berantai. Nah jadi lembaga penegak hukum lainnya bisa juga menerapkan cara yang seperti ini, biar makin kapok dan takut semua pelaku korupsi. Pengembalian kerugian negaranya pun juga jadi bisa lebih maksimal,' ujar Sahroni, Kamis (18/4).
-
Apa kerugian negara akibat korupsi Bansos Jokowi? 'Kerugian sementara Rp125 milyar,' pungkasnya.
-
Apa kerugian negara akibat korupsi timah? Sebagaimana diketahui, sejauh ini nilai kerugian negara akibat korupsi tersebut senilai Rp271 triliun.
-
Kenapa politik uang merusak demokrasi? Politik uang menghambat partisipasi politik masyarakat. Politik uang dapat membuat masyarakat enggan berpartisipasi dalam politik, karena mereka merasa bahwa suara mereka tidak akan berpengaruh. Hal ini karena mereka merasa sudah terbeli dengan uang politik.
Faktor penyebab korupsi bisa bermacam-macam, ada yang berasal dari internal dan ada juga yang berasal dari lingkup eksternal. Faktor penyebab korupsi internal dan eksternal ini perlu diketahui oleh setiap masyarakat. Mengetahui faktor penyebab korupsi internal dan eksternal juga menjadi pengingat untuk masyarakat agar tidak terjebak dalam praktik korupsi.
Penyebab korupsi secara internal berasal dari diri sendiri atau dorongan keluarga. Sedangkan penyebab korupsi secara eksternal berasal dari luar kehidupan pribadi seseorang. Dalam artikel kali ini, kami akan menguraikan apa saja faktor penyebab korupsi internal dan eksternal dikutip dari liputan6.com.
Sifat Tamak dari Manusia
Faktor penyebab korupsi internal dan eksternal yang pertama adalah karena sifat tamak yang dimiliki oleh manusia. Sifat tamak ini tergolong penyebab internal. Umumnya, pelaku korupsi adalah pejabat atau para petinggi yang sudah memiliki banyak kekayaan. Namun, sifat tamak dan rakus memunculkan hasrat besar untuk memperkaya diri sendiri.
Gaya Hidup
Faktor penyebab korupsi internal dan eksternal yang kedua yaitu karena gaya hidup yang konsumtif. Menjalani hidup di kota-kota besar biasanya akan mendorong gaya hidup seseorang menjadi lebih konsumtif.
Sayangnya, gaya hidup ini seringkali tidak seimbang dengan apa yang mereka miliki. Pendapatan yang tidak dapat mendukung gaya hidup konsumtif akan mendorong seseorang melakukan apa saja untuk memenuhi keinginannya. Salah satunya adalah dengan tindakan korupsi.
Moral yang Lemah
Faktor penyebab korupsi internal dan eksternal yang ketiga yakni karena moral yang dimiliki lemah. Orang yang memiliki moral yang tidak kuat atau lemah, cenderung mudah terpengaruh untuk melakukan tindakan korupsi. Pengaruh-pengaruh ini bisa datang dari atasan, teman kerja, atau pihak mana pun yang memberi kesempatan untuk melakukan korupsi.
Dorongan Keluarga
Faktor penyebab korupsi internal dan eksternal yang keempat adalah karena dorongan keluarga. Sangat disayangkan jika tindakan korupsi seseorang justru karena dorongan dari keluarga.
Kaum behavioris mengatakan bahwa lingkungan keluargalah yang secara kuat memberikan dorongan pada seseorang untuk melakukan korupsi. Dorongan ini bahkan bisa mengalahkan sifat baik dari orang yang sudah menjadi traits pribadinya. Lingkungan yang seharusnya mengarahkan dan membangun moral yang baik, justru mendukung seseorang ketika ia menyalahgunakan kekuasaannya.
Aspek Ekonomi
Faktor penyebab korupsi internal dan eksternal berikutnya masuk pada penyebab eksternal. Yang pertama adalah aspek ekonomi. Dalam perjalanan hidup seseorang, ada kalanya mereka mengalami situasi yang mendesak yang berkaitan dengan ekonomi.
Faktor mendesak tersebut, apalagi jika ditambah dengan moral yang lemah, akan membuat seseorang memikirkan jalan pintas dalam mengatasi masalahnya, di antaranya adalah dengan melakukan korupsi.
Aspek Politis
Menurut Rahardjo (1983), kontrol sosial adalah suatu proses yang dilakukan untuk mempengaruhi orang-orang agar bertingkah laku sesuai dengan harapan masyarakat. Kontrol sosial tersebut dijalankan dengan menggerakkan berbagai aktivitas yang melibatkan penggunaan kekuasaan negara sebagai suatu lembaga yang diorganisasikan secara politik, melalui lembaga-lembaga yang dibentuknya. Dengan demikian instabilitas politik, kepentingan politis, meraih dan mempertahankan kekuasaan sangat berpotensi untuk menyebabkan perilaku korupsi.
Aspek Organisasi
Faktor penyebab korupsi internal dan eksternal berikutnya adalah karena aspek organisasi. Penyebab aspek organisasi tersebut di antaranya adalah:
Sikap Masyarakat terhadap Korupsi
Seringkali, jajaran manajemen atau pejabat yang melakukan korupsi akan menutupi aksinya. Akibatnya tindak pelanggaran korupsi dapat terus berjalan bebas dengan berbagai bentuk. Nilai-nilai di masyarakat kondusif untuk terjadinya korupsi di antaranya adalah:
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Novel, kasus korupsi di lingkup tata kelola dan pelayanan ekspor impor menimbulkan nilai kerugian yang cukup besar.
Baca Selengkapnya"Tampak jelas betapa nilai pancasila dan etika di dalam berpolitik dan mentaati hukum itu terjadi degradasi yang amat sangat,"
Baca SelengkapnyaApa sebenarnya definisi hingga faktor penyebab pelanggaran HAM tersebut?
Baca SelengkapnyaKata-kata poster anti narkoba memainkan peran krusial dalam kampanye pencegahan penyalahgunaan narkoba.
Baca SelengkapnyaRayakan Hari Antikorupsi Sedunia 2024 dengan cara memahami sejarah, makna, dan pesan-pesan inspiratif yang dapat memotivasi kita untuk melawan korupsi.
Baca SelengkapnyaKorupsi di tanah air tidak akan berkurang jika suap menyuap tidak diberantas. Sebab, suap menyuap dilakukan dan dimulai dari berbagai tingkatan.
Baca SelengkapnyaWahyu mengklaim bakal menyelesaikan masalah polisi korupsi.
Baca SelengkapnyaPenghitungan kerugian ekonomi negara bisa menjadi pertimbangan hakim dalam memutus perkara korupsi.
Baca SelengkapnyaKardinal Suharyo menilai kasus korupsi belakangan dijadikan alat untuk menjegal orang demi kepentingan tertentu
Baca SelengkapnyaKasus Korupsi di Indonesia memang sudah banyak diungkap dalam kurun waktu yang panjang.
Baca SelengkapnyaPraktik judi online juga dinilai menjadi ancaman nyata bagi keutuhan hidup berkeluarga serta eksistensi suatu bangsa.
Baca SelengkapnyaKonflik adalah suatu keadaan di mana terjadi ketegangan, pertentangan, atau perselisihan antara dua pihak atau lebih yang memiliki kepentingan berbeda.
Baca Selengkapnya