ITB Kenalkan Sabun Tanah Anti Najis, Ini Sederet Faktanya
Merdeka.com - Pusat Penelitian Nanosains dan Nanoteknologi (PPNN), Institut Teknologi Bandung (ITB), mengenalkan inovasi produk sabun tanah anti najis. Sabun ini disebut bisa membersihkan benda-benda yang tersentuh najis secara langsung, termasuk dengan kategori yang berat.
Direktur PPNN ITB, Prof. Dr. Heni Rachmawati, Apt., M.Si., mengatakan bahwa diperlukan penelitian mendalam selama enam bulan sebelum mengeluarkan produk tersebut.
Baca juga: Perbedaan Antara Hadas Dan Najis Berikut Contoh Dan Cara Menyucikannya
-
Kenapa sabun batangan bisa membersihkan kulit? Komposisi sabun mandi terdiri dari campuran minyak atau lemak nabati dengan sodium hydroxide.
-
Apa yang digunakan Suku Baduy sebagai sabun? 'Ini biasanya digunakan oleh warga Baduy Dalam sebagai sabun wajah, yaitu daun rane,' kata Asep.
-
Apa saja bahan yang dibutuhkan untuk membuat sabun cuci piring alami? Bahan-bahan:• Jeruk nipis: 2-3 buah• Air panas: 2 gelas• Cuka putih: 1/2 cangkir• Garam: 2 sendok makan• Minyak esensial (opsional): misalnya minyak lemon, lavender, atau peppermint, beberapa tetes
-
Dimana sabun batang tersedia? Terdapat berbagai jenis sabun batang untuk kulit kering yang tersedia di pasaran.
-
Apa manfaat sabun belerang? Sulfur, juga dikenal sebagai belerang, memiliki banyak manfaat untuk perawatan kulit. Sulfur memiliki sifat antiseptik yang dapat membunuh kuman dan membersihkan kulit. Kandungan sulfur sangat efektif untuk merawat kulit gatal dan mengatasi jerawat pada tubuh.
-
Bahan apa yang digunakan untuk membersihkan kerak? Bahan-bahan Berikut ini bahan-bahan yang perlu disiapkan : Sabun cuci piringSitrunCairan PemutihAir panas
“Sebagai dosen dan juga peneliti, kami dari ITB memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan penelitian tersebut. Ini adalah hasil riset kami selama kurang lebih 6 bulan, karena perlu waktu untuk optimasi formula dan uji stabilitas,” kata Profesor Heni, mengutip laman resmi ITB, Selasa (12/4)
Berperan Gantikan Tanah
©2022 itb.ac.id/Merdeka.com
Sabun produk ITB ini sendiri mengandung kaolin, yaitu bahan dari tanah liat asli Indonesia dan dapat dicampurkan pada sabun untuk membersihkan najis. Disebutkan sabun ini dibuat agar bisa menggantikan tanah untuk membersihkan najis tersebut.
Heni menjelaskan, latar belakang dibuatnya sabun ini adalah dalam rangka menjawab tantangan produk yang bisa digunakan untuk menyucikan dari najis di negara mayoritas muslim seperti Indonesia yang halal dan juga tersertifikasi.
Launchingnya sendiri dilakukan oleh Pusat Penelitian Nanosains dan Nanoteknologi (PPNN) Institut Teknologi Bandung (ITB) yang bermitra dengan Rumah Inovasi Natura di Gedung Pusat Penelitian Nanosains dan Nanoteknologi ITB, Selasa (29/3/2022) lalu.
Gunakan Merek "Natura"
Saat ini sabun khusus itu dikenalkan dengan nama “Natura”, dan dibuat setelah melakukan penelitian dengan berbasis optimasi serta pengecekan parameter.
Kemudian disesuaikan terhadap standar pembuatan sabun yang berlaku melalui pengukuran efektivitasnya dengan berbagai macam pengujian yang tidak murah dan mudah, misalnya uji mikroba dan karakterisasi material.
Natura, sabun pencuci najis ini merupakan produk hasil dari Matching Fund PPNN ITB. Pusat Penelitian Nanoscience dan Nanoteknologi sendiri adalah salah satu pusat penelitian terbaru yang didirikan oleh ITB yang memiliki tujuan utama untuk meneliti dan mengembangkan nanosains dan teknologi untuk kemajuan bangsa.
Tidak Meninggalkan Residu dan Ramah Lingkungan
Produk ini mengandung unsur yang cukup kompleks yakni 20 persen kaolin yang mampu membersihkan najis dengan kategori berat, mengandung nanoemulsi Vitamin E yang berperan menutrisi dan melembapkan kulit. Natura juga dirancang dengan formula aman untuk seluruh jenis kulit sehingga anti iritasi, tidak meninggalkan residu dan ramah lingkungan, dan telah tersertifikasi halal dari MUI dan berizin edar BPOM RI.
Kaolin sendiri merupakan partikel padat, seperti serbuk yang ukurannya cukup besar dalam skala mikrometer. Kaolin ini sifatnya mudah tersuspensi (mudah mengendap) dan jumlahnya cukup banyak yaitu 20 persen.
“Tantangan tersebarnya adalah menghomogenkan partikel kaolin agar tidak mengendap. Untuk membuat homogen ini perlu ada optimasi suspending agen yang juga kompatibel, aman, dan ekonomis. Jadi pencarian jenisnya menjadi tantangan, beserta konsentrasinya, dan ketahanan menyuspensi kaolin dalam jangka waktu yang lama,” jelasnya.
Harga Terjangkau
Adapun produk sabun anti najis ini dijual Rp25 ribu per 100 mililiter, dengan kualitas dan kemampuan untuk membersihkan najis.
Senada, Dr. Annis Catur Adi dari PT Rumah Inovasi Natura menyampaikan terima kasih atas kesempatan dan kerja sama dalam pembuatan produk ini dengan PPNN ITB. Ia berharap, semoga produk ini bisa menjadi solusi praktis untuk tetap bersuci dari najis dan memenuhi syariah.
"Ini adalah produk yang pertama, semoga kami bisa berkolaborasi untuk menghasilkan produk-produk lain yang bermanfaat," ujarnya.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Melalui teknik dan formulasi khusus, Diah mengubah kulit nanas menjadi bahan utama yang berkualitas untuk sabun.
Baca SelengkapnyaTak hanya menggunakan parfum, kita juga bisa membuat aroma tubuh wangi dengan menggunakan bahan alami. Dengan menggosok badan dengan bahan alami.
Baca SelengkapnyaAtasi bau badan dengan bahan-bahan alami yang mudah ditemukan.
Baca SelengkapnyaTemuan dan hasil inovasi sejumlah warga negara Indonesia ini mendapatkan pengakuan ilmiah di kancah internasional.
Baca SelengkapnyaEco Enzyme itu punya banyak nilai manfaat nilai manfaat seperti digunakan untuk disinfektan, sabun mandi, pembersih rumah, dan cairan pestisida.
Baca SelengkapnyaSiapa sangka sabut kelapa yang kerap disangka limbah memiliki banyak manfaat potensial.
Baca SelengkapnyaTargetnya, pada tahun 2029 akan ada 20 pabrik biofertilizer dengan kapasitas produksi mencapai 920 ribu ton per tahun.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Unversitas Gadjah Mada (FEB UGM) berhasil mengolah limbah cangkang kerang menjadi semen ramah lingkungan.
Baca SelengkapnyaManfaat dan cara memilih sabun belerang dengan tepat.
Baca SelengkapnyaBerawal dari kekhawatiran tak berkontribusi baik pada lingkungan, Khomsatun memproduksi sabun alami
Baca SelengkapnyaAda banyak inovasi dalam pengelolaan makanan yang bisa dikembangkan, dan menjadi suatu sumber pendapatan. Contohnya buah dan sayur.
Baca SelengkapnyaSoda api bersifat korosif sehingga diperlukan kehati-hatian ekstra saat menggunakannya.
Baca Selengkapnya