Jadi Ondel-ondel van Sunda, Ini Uniknya Kesenian Badawang Khas Jawa Barat
Merdeka.com - Badawang merupakan permainan boneka khas tatar parahyangan di Jawa Barat. Kesenian ini biasanya dibawakan oleh masyarakat di acara-acara tertentu seperti pertanian, hajatan desa, hingga khitanan.
Jika dilihat dari bentuknya, badawang mirip ondel-ondel dengan tampilan yang tinggi dan besar. Boneka ini dimainkan oleh seseorang yang masuk ke dalamnya dan bergerak mengikuti iringan musik tradisional rampak.
Hingga saat ini, kesenian badawang banyak dipentaskan oleh masyarakat di wilayah Kabupaten Sumedang, Rancaekek Bandung, hingga Garut sebagai salah satu hiburan rakyat. Berikut ulasan selengkapnya
-
Apa itu Kesenian Badud? Kesenian Badud menggambarkan cara petani Pangandaran mengusir hama di sawah. Ketukan angklung dan kendang bambu tradisional jadi pengiring Badud.
-
Dimana festival permainan tradisional di Banyuwangi diadakan? Ribuan anak bermain bersama di Taman Blambangan dalam tajuk Festival Permainan Tradisional, Sabtu (22/7/2023).
-
Dimana Kesenian Badud berasal? Di daerah asalanya Kabupaten Pangandaran, kesenian Sunda ini menggambarkan cara petani untuk mengusir hama di sawah.
-
Apa yang ditampilkan di Festival Wayang Kulit Banyuwangi? Festival Wayang Kulit 2023 ini menghadirkan lakon Ampak-Ampak Manahilan yang dimainkan oleh Dalang trio, yaitu Ki Sanggit Abhillawa, Ki Galih Kidung Wibowo, dan Ki Edo Sabdo Carito. 'Lakon ini mengisahkan penyesalan raksasa yang melakukan peperangan balas dendam di hutan Manahilan.'
-
Bagaimana Kesenian Badud di era sekarang? Untuk saat ini seni Badud masih dipertahankan oleh para pegiat seni di Pangandaran, khususnya Desa Margacinta. Fungsinya kini bertambah sebagai media hiburan di musim panen oleh para petani setempat.
-
Apa yang dirayakan di Banyuwangi Ethno Carnival? Pagelaran Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2023 yang mengusung tema The Magic of Ijen Geopark berhasi memukau ribuan pengunjung, Sabtu (8/7/2023).
Menggambarkan Sosok Pria Belanda
©2022 Laman resmi Kemdikbud/ Merdeka.com
Dikutip dari laman Kemdikbud, kesenian ini diperkirakan sudah ada sejak masa penjajahan Belanda. Hal ini merujuk pada kebiasaan masyarakat setempat yang menamai badawang sebagai seni memeniran.
Memeniran berasal dari kata Meneer yang berarti tuan besar dari bahasa Belanda. Hal yang kemudian menguatkan bukti bahwa Badawang sudah ada sejak masa kolonialisme di tanah Sunda.
Selain itu, penggambaran menir ini juga cocok dengan bentuk boneka Badawang yang juga memiliki perawakan tinggi besar dan berwajah garang.
Menampilkan Beragam Tokoh Wayang
Sebenarnya tidak ada pakem pasti tentang bagaimana penggambaran sosok badawang ini. Namun dari banyak sumber, ditampilkan bahwa badawang atau memeniran memiliki tampilan yang mirip dengan tokoh-tokoh wayang golek di Jawa Barat.
Beberapa tokoh yang banyak divisualkan tokoh Badawang di antaranya Cepot, Semar, Gareng, Dawala, hingga sosok makhluk bertubuh kekar dan berwajah merah yang banyak dipentaskan di Desa Pasirwaru, Kacamatan Balubur Limbangan, Kabupaten Garut.
Mereka pun terlihat mirip ondel-ondel, karena diberikan pakaian sesuai dengan penggambaran tokohnya. Badawang dimainkan secara seru, dengan cara berjoget, berjalan, maupun berputar di bagian kepalanya.
Menampilkan Keterampilan Bermain Boneka
Seperti tertulis di buku Deskripsi kesenian Jawa Barat yang ditulis Ganjar Kurnia tahun 2003, kesenian badawang sejatinya merupakan permainan ketangkasan dalam menggerakkan boneka raksasa dan dikendalikan oleh seseorang.
Beberapa atraksi yang bisa dinikmati adalah memainkan kipas, menari, bergerak bebas, melambaikan tangan, hingga berjoget dengan gerakan yang unik.
Untuk memainkan kesenian ini dibutuhkan ketahanan fisik yang ekstra, mengingat beban satu boneka badawang mencapai 30 kilogram. Badawang sendiri dibuat menggunakan kayu, bambu, hingga dihias dengan sejumlah pakaian agar terlihat menarik.
Digabungkan dengan Kesenian Lain
Kesenian badawang lambat laun menjadi atraksi yang tidak lagi tunggal. Masyarakat kemudian lebih menyukainya ketika digabungkan dengan kesenian lain.
Di Kabupaten Sumedang, misalnya, kesenian badawang biasanya ditampilkan dengan dua kesenian lokal, yakni kuda renggong dan sisingaan. Acara ini biasanya ditanggap oleh seseorang yang anaknya tengah dikhitan.
Untuk di wilayah Bandung, kesenian badawang juga biasa dimainkan dengan kesenian reak yang juga diiringi musik tradisional, dan kental dengan nuansa magis (kesurupan).
(mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para pria atau jejaka setempat menggoda wanita yang membantu panen di sawah dengan berpantun.
Baca SelengkapnyaSeorang warganet mengabadikan keseruan itu dari jendela kamar kosnya.
Baca SelengkapnyaPertunjukannya selalu dinanti dan bisa “menghipnotis” penonton. Bahkan, mereka juga rela berdandan ala koboy sampai badut saat menari Kliningan Bajidoran.
Baca SelengkapnyaSesuai namanya, Wayang Bambu terbuat dari bambu yang dibentuk menyerupai sosok Wayang Golek yang sudah populer di tanah Pasundan.
Baca SelengkapnyaSetiap pertunjukan Bangpret terbilang sakral, bahkan kabarnya bisa menyebabkan kesurupan bagi pemainnya.
Baca SelengkapnyaKesenian Badud menggambarkan cara petani Pangandaran mengusir hama di sawah.
Baca SelengkapnyaHentakan spontan inilah yang membuat siapapun terpingkal-pingkal. Belum lagi ekspresi wajah, serta serta narasi yang dibacakan juga menambah kelucuan.
Baca SelengkapnyaGulat tradisional ini jadi kesenian unik di Ujungberung, Bandung
Baca SelengkapnyaAda beragam atraksi seni dan budaya yang dihelat dalam sepekan Lebaran di Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaAnak-anak di Minangkabau punya mainan buat ngabuburit bernama badia batuang.
Baca SelengkapnyaTradisi turun-temurun ini juga menjadi ajang silaturahmi bagi warga Batukarut dan Lebakwangi yang berada di luar kota.
Baca SelengkapnyaTradisi ini masih dirawat oleh warga di Pandeglang lataran memiliki nilai kesakralan yang tinggi.
Baca Selengkapnya