Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kasus Sifilis di Kota Bandung Terus Meningkat, Ini Sederet Faktanya

Kasus Sifilis di Kota Bandung Terus Meningkat, Ini Sederet Faktanya ilustrasi sifilis. ©2020 Merdeka.com/pixabay

Merdeka.com - Kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung Anhar Hadian menyebut angka penderita sifilisdi wilayahnya terus mengalami peningkatan. Data ini didapat dari pemeriksaan di sejumlah fasilitas kesehatan.

Diungkap Anhar Hadian, Jumat (16/6), kenaikan jumlah penderita penyakit tersebut mulai terjadi sejak tahun 2020, hingga jadi fenomena gunung es.

Penyakit yang juga disebut raja singa ini merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan infeksi bakteri dan menyerang alat kelamin akibat aktivitas seksual yang tidak aman.

Alami Kenaikan Setiap Tahun

ilustrasi sifilis

©2020 Merdeka.com/pixabay

Menurut Anhar, jumlah penderita sifilis di wilayahnya terus meningkat setiap tahunnya. Dari data yang diperoleh, pada 2020 terdapat 11.430 orang yang diperiksa, dengan 300 orang di antaranya positif sifilis.

Kemudian pada 2021, sebanyak 12.228 orang yang diperiksa dan 332 di antaranya dinyatakan positif terkena sifilis. Pada 2022, penderitanya kembali bertambah di angka 881 pasien, dari pemeriksaan terhadap 30.311 orang.

"Setiap tahunnya itu dari 2020 sampai 2022, positivity rate sebesar tiga persen," terang Anhar, dilansir dari ANTARA.

Hubungan Seksual Tidak Aman Jadi Penyebab

Anhar menjelaskan, tingginya angka penularan sifilis di Kota Bandung diakibatkan oleh banyak faktor. Pertama tingginya angka pemeriksaan, lalu perilaku seksual masyarakat perkotaan, dan terakhir karena aktivitas seksual yang dilakukan secara tidak aman.

"Data sifilis Kota Bandung didapat dari laporan rumah sakit, puskesmas, dan klinik yang menyelenggarakan layanan IMS (Infeksi Menular Seksual), bukan hasil dari survei di lokasi tertentu, seperti lokalisasi," katanya.

Kemudian, sebanyak 30 persen dari total kasus positif sifilis itu merupakan warga yang berdomisili di luar Kota Bandung.

Tingginya penularan di Kota Bandung sendiri berkat pengecekan yang dilakukan dinas terkait sedari dini, sehingga masyarakat bisa mengetahui dirinya terinfeksi atau tidak.

Sifilis juga Diidap Ibu Hamil di Kota Bandung

Menurut Anhar, beberapa dari kasus positif sifilis itu merupakan ibu hamil. Tentunya, kata dia, penyakit sifilis itu bisa berpengaruh terhadap kondisi kandungan.

Dampak paling buruk dari pengidap sifilis di kalangan wanita hamil adalah efeknya yang bisa menyebabkan kematian pada bayi yang tengah dikandungnya.

Biasanya penyakit ini ditandai dengan munculnya ruam di beberapa bagian tubuh, salah satunya kaki.

Penderita sifilis juga akan mulai menunjukkan gejalanya setelah tiga minggu bakteri masuk ke dalam tubuh melalui aktivitas seksual, maupun pertukaran cairan semisal darah.

Dinkes akan Terus Lakukan Skrining

Anhar mengatakan jika pihaknya tidak akan berhenti untuk melakukan skrining, sebagai upaya menguak kasus penularan sifilis di ibu kota provinsi Jawa Barat itu.

"Jadi pemerintah ingin menguak fenomena gunung es dengan cara melakukan screening atau pemeriksaan sebanyak-banyaknya. Makanya kalau ada daerah yang kasusnya sedikit karena screening-nya sedikit, ya jangan bangga," katanya.

Masyarakat kemudian diimbau agar mencegah tindakan-tindakan yang dapat memicu tertularnya penyakit sifilis, karena penularannya yang sangat tinggi. "Angka tersebut adalah realitas, angka itu berada di Kota Bandung, realitasnya ada dan saya juga menyangka angkanya akan tinggi. Kami akan terus melakukan screening, terus menggali sebanyak-banyaknya agar lebih banyak lagi yang terungkap," katanya. (mdk/nrd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dinkes Jateng Catat 2.882 Pengidap HIV Triwulan III 2023, Terbanyak di Semarang
Dinkes Jateng Catat 2.882 Pengidap HIV Triwulan III 2023, Terbanyak di Semarang

Selain Kota Semarang, disusul Kabupaten Kendal terdapat temuan 129 kasus HIV dan Kabupaten Jepara 127 kasus HIV

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng
Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.

Baca Selengkapnya
Terungkap Alasan Jakarta Paling Banyak Kasus Cacar Monyet
Terungkap Alasan Jakarta Paling Banyak Kasus Cacar Monyet

Kemenkes mengimbau masyarakat untuk melakukan hubungan seksual yang aman dan setia.

Baca Selengkapnya
Kasus HIV/AIDS di Kota Banda Aceh Meningkat, Didominasi Kelompok Homoseksual
Kasus HIV/AIDS di Kota Banda Aceh Meningkat, Didominasi Kelompok Homoseksual

Kasus HIV/AIDS di Kota Banda Aceh Meningkat dari tahun 2008 hingga Mei 2024

Baca Selengkapnya
VIDEO: Menkes Budi Ungkap Pj Gubernur Heru Akui Kasus Stunting Jakarta Naik, Ini Penyebabnya
VIDEO: Menkes Budi Ungkap Pj Gubernur Heru Akui Kasus Stunting Jakarta Naik, Ini Penyebabnya

Data itu terungkap setelah Pemprov Jakarta memiliki alat lengkap.

Baca Selengkapnya
43 Kasus Covid-19 Ditemukan di Bali, Warga Diimbau Terapkan Prokes
43 Kasus Covid-19 Ditemukan di Bali, Warga Diimbau Terapkan Prokes

Temuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.

Baca Selengkapnya
Waspada Kasus DBD di Jakarta Meningkat, Wilayah Ini Jadi yang Terparah
Waspada Kasus DBD di Jakarta Meningkat, Wilayah Ini Jadi yang Terparah

Ditemukan 200an lebih kasus DBD di satu wilayah Jakarta

Baca Selengkapnya
Menkes soal Cacar Monyet: Penularannya Lewat Seksual
Menkes soal Cacar Monyet: Penularannya Lewat Seksual

Pemerintah telah menyediakan vaksin dan obat cacar monyet dengan cukup untuk mengatasi penyakit tersebut.

Baca Selengkapnya
Kasus DBD di Kabupaten Bogor Tinggi, 18 Orang Meninggal Sepanjang 2024
Kasus DBD di Kabupaten Bogor Tinggi, 18 Orang Meninggal Sepanjang 2024

Upaya pengasapan juga terus dilakukan di beberapa kawasan yang terbilang rawan.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Ungkap Data Nasional: 475 Orang Meninggal Akibat DBD
Kemenkes Ungkap Data Nasional: 475 Orang Meninggal Akibat DBD

Kementerian Kesehatan mencatat, hingga minggu ke-15 tahun 2024, terdapat 475 orang meninggal karena DBD.

Baca Selengkapnya
RSUD Tamansari Rawat 67 Pasien DBD Sejak Januari 2024, Mayoritas Anak-Anak
RSUD Tamansari Rawat 67 Pasien DBD Sejak Januari 2024, Mayoritas Anak-Anak

RSUD Tamansari Rawat 67 Pasien DBD Sejak Januari 2024, Mayoritas Anak-Anak

Baca Selengkapnya
FOTO: Kasus DBD Meningkat, 475 Pasien Dilaporkan Meninggal Dunia
FOTO: Kasus DBD Meningkat, 475 Pasien Dilaporkan Meninggal Dunia

Jumlah korban meninggal dunia itu berasal dari 62.001 kasus DBD yang teridentifikasi.

Baca Selengkapnya