Kasus Sifilis di Kota Bandung Terus Meningkat, Ini Sederet Faktanya
Merdeka.com - Kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung Anhar Hadian menyebut angka penderita sifilisdi wilayahnya terus mengalami peningkatan. Data ini didapat dari pemeriksaan di sejumlah fasilitas kesehatan.
Diungkap Anhar Hadian, Jumat (16/6), kenaikan jumlah penderita penyakit tersebut mulai terjadi sejak tahun 2020, hingga jadi fenomena gunung es.
Penyakit yang juga disebut raja singa ini merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan infeksi bakteri dan menyerang alat kelamin akibat aktivitas seksual yang tidak aman.
-
Dimana kasus HIV terbanyak di Jawa Tengah? Dari ribuan kasus temuan HIV di Jateng itu, kasus terbanyak berada di Kota Semarang yang mencapai 331 kasus dengan penderita temuan paling banyak pada laki-laki.
-
Kenapa penderita TBC di Cianjur meningkat? Berdasarkan catatannya, kasus TBC di Kabupaten Cianjur pada 2021 sebanyak 4.643, lalu di 2022 menjadi 7.107 dan di 2023 per Januari sampai Juli terdapat 3.403 kasus.
-
Mengapa kasus DBD di Jakarta meningkat? Lebih lanjut, Ngabila menjelaskan adanya peningkatan kasus DBD di Tanah Air terjadi karena efek dari kemarau ekstrem panjang atau El Nino pada Juli hingga November 2023.
-
Apa penyebab peningkatan kasus DBD di Jakarta? Angka kasus DBD di DKI Jakarta mengalami peningkatan sebanyak 1.102 orang dari sebelumnya hanya 627 kasus pada 19 Februari 2024.
-
Kapan kasus DBD di Jakarta meningkat? Angka kasus DBD di DKI Jakarta mengalami peningkatan sebanyak 1.102 orang dari sebelumnya hanya 627 kasus pada 19 Februari 2024.
-
Kenapa angka DBD di Indonesia terus meningkat? Demam berdarah dengue terus menjadi beban serius di Indonesia. Setiap tahun, ribuan kasus dilaporkan di seluruh negeri, menyebabkan beban yang signifikan pada sistem kesehatan.
Alami Kenaikan Setiap Tahun
©2020 Merdeka.com/pixabay
Menurut Anhar, jumlah penderita sifilis di wilayahnya terus meningkat setiap tahunnya. Dari data yang diperoleh, pada 2020 terdapat 11.430 orang yang diperiksa, dengan 300 orang di antaranya positif sifilis.
Kemudian pada 2021, sebanyak 12.228 orang yang diperiksa dan 332 di antaranya dinyatakan positif terkena sifilis. Pada 2022, penderitanya kembali bertambah di angka 881 pasien, dari pemeriksaan terhadap 30.311 orang.
"Setiap tahunnya itu dari 2020 sampai 2022, positivity rate sebesar tiga persen," terang Anhar, dilansir dari ANTARA.
Hubungan Seksual Tidak Aman Jadi Penyebab
Anhar menjelaskan, tingginya angka penularan sifilis di Kota Bandung diakibatkan oleh banyak faktor. Pertama tingginya angka pemeriksaan, lalu perilaku seksual masyarakat perkotaan, dan terakhir karena aktivitas seksual yang dilakukan secara tidak aman.
"Data sifilis Kota Bandung didapat dari laporan rumah sakit, puskesmas, dan klinik yang menyelenggarakan layanan IMS (Infeksi Menular Seksual), bukan hasil dari survei di lokasi tertentu, seperti lokalisasi," katanya.
Kemudian, sebanyak 30 persen dari total kasus positif sifilis itu merupakan warga yang berdomisili di luar Kota Bandung.
Tingginya penularan di Kota Bandung sendiri berkat pengecekan yang dilakukan dinas terkait sedari dini, sehingga masyarakat bisa mengetahui dirinya terinfeksi atau tidak.
Sifilis juga Diidap Ibu Hamil di Kota Bandung
Menurut Anhar, beberapa dari kasus positif sifilis itu merupakan ibu hamil. Tentunya, kata dia, penyakit sifilis itu bisa berpengaruh terhadap kondisi kandungan.
Dampak paling buruk dari pengidap sifilis di kalangan wanita hamil adalah efeknya yang bisa menyebabkan kematian pada bayi yang tengah dikandungnya.
Biasanya penyakit ini ditandai dengan munculnya ruam di beberapa bagian tubuh, salah satunya kaki.
Penderita sifilis juga akan mulai menunjukkan gejalanya setelah tiga minggu bakteri masuk ke dalam tubuh melalui aktivitas seksual, maupun pertukaran cairan semisal darah.
Dinkes akan Terus Lakukan Skrining
Anhar mengatakan jika pihaknya tidak akan berhenti untuk melakukan skrining, sebagai upaya menguak kasus penularan sifilis di ibu kota provinsi Jawa Barat itu.
"Jadi pemerintah ingin menguak fenomena gunung es dengan cara melakukan screening atau pemeriksaan sebanyak-banyaknya. Makanya kalau ada daerah yang kasusnya sedikit karena screening-nya sedikit, ya jangan bangga," katanya.
Masyarakat kemudian diimbau agar mencegah tindakan-tindakan yang dapat memicu tertularnya penyakit sifilis, karena penularannya yang sangat tinggi. "Angka tersebut adalah realitas, angka itu berada di Kota Bandung, realitasnya ada dan saya juga menyangka angkanya akan tinggi. Kami akan terus melakukan screening, terus menggali sebanyak-banyaknya agar lebih banyak lagi yang terungkap," katanya. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain Kota Semarang, disusul Kabupaten Kendal terdapat temuan 129 kasus HIV dan Kabupaten Jepara 127 kasus HIV
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengimbau masyarakat untuk melakukan hubungan seksual yang aman dan setia.
Baca SelengkapnyaKasus HIV/AIDS di Kota Banda Aceh Meningkat dari tahun 2008 hingga Mei 2024
Baca SelengkapnyaData itu terungkap setelah Pemprov Jakarta memiliki alat lengkap.
Baca SelengkapnyaTemuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca SelengkapnyaDitemukan 200an lebih kasus DBD di satu wilayah Jakarta
Baca SelengkapnyaPemerintah telah menyediakan vaksin dan obat cacar monyet dengan cukup untuk mengatasi penyakit tersebut.
Baca SelengkapnyaUpaya pengasapan juga terus dilakukan di beberapa kawasan yang terbilang rawan.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan mencatat, hingga minggu ke-15 tahun 2024, terdapat 475 orang meninggal karena DBD.
Baca SelengkapnyaRSUD Tamansari Rawat 67 Pasien DBD Sejak Januari 2024, Mayoritas Anak-Anak
Baca SelengkapnyaJumlah korban meninggal dunia itu berasal dari 62.001 kasus DBD yang teridentifikasi.
Baca Selengkapnya