Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Mbah Asri Jaga Makam Korban Erupsi Krakatau 1883, Ceritakan Dahsyatnya Letusan

Kisah Mbah Asri Jaga Makam Korban Erupsi Krakatau 1883, Ceritakan Dahsyatnya Letusan Gunung Krakatau. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Mbah Asri merupakan seorang nenek berusia 95 tahun asal Desa Muruy Kecamatan Menes Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Ia merupakan penjaga dan perawat makam korban letusan Gunung Krakatau tahun 1883. Saat itu disebutkan Mbah Asri, efek letusannya begitu dahsyat, dan berdampak kepada masyarakat di sekitarnya.

Menurutnya, kala itu erupsi besar gunung Krakatau mengakibatkan terjadinya gelombang tsunami di wilayah selat sunda.

Disebutkan, bencana letusan Gunung Krakatau di zaman itu telah menimbulkan korban jiwa hingga kurang lebih 36 ribu warga. Para korban tersebut berasal dari pesisir Pantai Banten dan Lampung. Melansir Merdeka dari ANTARA, Selasa (17/4), berikut kisah selengkapnya.

Banyak Korban yang Meninggal di Pengungsian

gunung krakatau

©2014 Merdeka.com

Saat itu, Desa Muruy menjadi salah satu tempat pengungsian dari para korban erupsi. Banyak di antara para pengungsi yang kondisinya memprihatinkan akibat luka-luka, sakit hingga kerawanan pangan.

Dikabarkan dahsyatnya letusan Gunung Krakatau membuat abu vulkanik meluncur hingga ke Benua Eropa.

Bencana Gunung Krakatau itu juga menyebabkan banyak korban meninggal dunia di lokasi pengungsian di Desa Muruy hingga menjadi bukti sejarah.

Kawasan pemakaman korban letusan Gunung Krakatau hingga kini masih utuh yang ditandai dengan bebatuan. Sehari-hari Mbah Asri menyapukan kawasan tersebut, dan membersihkannya dari sampah agar tetap terjaga.

Pemakaman Sudah Tidak Dikunjungi Keluarga

Diperkirakan jumlah pengungsi korban Gunung Krakatau di Desa Muruy mencapai puluhan orang yang kebanyakan meninggal dunia. Dari jumlah itu, rata-rata merupakan warga Caringin, Labuan.

Pemakaman korban letusan Gunung Krakatau sudah jarang bahkan tidak pernah lagi dikunjungi sanak keluarganya untuk berziarah baik saat Ramadhan maupun menjelang Idulfitri.

Mbah Asri warga asli Muruy mengurus dan merawat makam seluas 1.000 meter persegi itu kebanyakan korban Gunung Krakatau juga sebagian lainnya warga setempat.

Merawat dan menjaga pemakaman itu dengan ikhlas tanpa imbalan, karena merupakan bagian sejarah.

Berharap Bencana Krakatu Tak Terjadi Lagi

Kepada wartawan, Mbah Asri memiliki harapan agar bencana mahadahsyat tersebut tidak kembali terjadi. Hal itu karena dampaknya yang sangat parah terhadap kondisi sekitar. "Letusan Gunung Krakatau cukup dahsyat dan jangan sampai kembali terjadi bencana," katanya.

Hal yang sama juga disampaikan oleh masyarakat setempat yang tidak mengharapkan terjadinya bencana tsunami di sekitar pantai Carita, Labuan, Panimbang hingga Sumur seperti pada 2018. Longsoran Gunung Anak Krakatau cukup terakhir.

"Kami berharap saat ini status Gunung Anak Krakatau Siaga Level III tidak menimbulkan bencana, " katanya menjelaskan.

(mdk/nrd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Syair Lampung Karam, Karya Sastra Melayu Klasik yang Menceritakan Dahsyatnya Letusan Krakatau
Syair Lampung Karam, Karya Sastra Melayu Klasik yang Menceritakan Dahsyatnya Letusan Krakatau

Hanya satu catatan terkait letusan Gunung Krakatau yang dibuat oleh orang pribumi. Tulisan itu berjudul “Syair Lampung Karam”.

Baca Selengkapnya
Kisah Makam Tionghoa Selamat dari Amukan Tsunami Krakatau, Semasa Hidup Sosoknya Bukan Orang Sembarangan
Kisah Makam Tionghoa Selamat dari Amukan Tsunami Krakatau, Semasa Hidup Sosoknya Bukan Orang Sembarangan

Saat bencana erupsi dan tsunami berlangsung, banyak warga yang berlindung di dekat makam.

Baca Selengkapnya
Ledakannya 10 Ribu Kali Lebih Dahsyat dari Bom Atom Hiroshima, Begini Suara Letusan Krakatau pada 1883 Hingga Bikin Orang-orang Tuli
Ledakannya 10 Ribu Kali Lebih Dahsyat dari Bom Atom Hiroshima, Begini Suara Letusan Krakatau pada 1883 Hingga Bikin Orang-orang Tuli

Begini suara letusan Krakatau pada tahun 1883 yang ledakannya 10 ribu kali lebih dahsyat dari bom atom Hiroshima.

Baca Selengkapnya
Luncurkan Abu Setinggi 1.000 Meter, Gunung Anak Krakatau Erupsi 80 Kali Sejak 1 Januari hingga 28 November 2023
Luncurkan Abu Setinggi 1.000 Meter, Gunung Anak Krakatau Erupsi 80 Kali Sejak 1 Januari hingga 28 November 2023

Gunung Anak Krakatau kini berada pada status level III atau siaga.

Baca Selengkapnya
Cerita Suster Marieta Ungsikan Anak-Anak saat Material Vulkanik Gunung Lewotobi Terjang Asrama
Cerita Suster Marieta Ungsikan Anak-Anak saat Material Vulkanik Gunung Lewotobi Terjang Asrama

Sejauh ini ada 10 korban jiwa akibat erupsi gunung api tersebut.

Baca Selengkapnya
Rekam Jejak Erupsi Gunung Marapi Sumbar, Tercatat Sejak 1807 hingga 2011 Berstatus Waspada
Rekam Jejak Erupsi Gunung Marapi Sumbar, Tercatat Sejak 1807 hingga 2011 Berstatus Waspada

Terkait akankah ada erupsi susulan yang lebih besar, PVMBG tidak bisa memprediksi.

Baca Selengkapnya
Letusannya Diketahui Orang Belanda, Ini Fakta Menarik Gunung Krakatau yang Kembali Erupsi
Letusannya Diketahui Orang Belanda, Ini Fakta Menarik Gunung Krakatau yang Kembali Erupsi

Baru-baru ini Gunung Krakatau kembali erupsi pada Kamis (7/12) siang dengan tinggi kolom abu vulkanik 1.200 meter di atas puncak.

Baca Selengkapnya
Gunung Marapi Kembali Erupsi Hingga Terdengar Suara Dentuman & Gemuruh, Warga Keluhkan Tak Ada Peringatan Dini
Gunung Marapi Kembali Erupsi Hingga Terdengar Suara Dentuman & Gemuruh, Warga Keluhkan Tak Ada Peringatan Dini

Warga dibuat ketakutan dengan dentuman dan suara gemuruh. Apalagi sampai menimbulkan geteran seperti gempa bumi.

Baca Selengkapnya
Kesaksian Pendaki Selamat saat Erupsi Marapi, Sebut Sempat Mendengar Suara dari Dalam Kawah
Kesaksian Pendaki Selamat saat Erupsi Marapi, Sebut Sempat Mendengar Suara dari Dalam Kawah

Karena erupsi, Ridho bersama dua teman lainnya pun terpisah dari rombongan.

Baca Selengkapnya
Sejarah Letusan Dahsyat Gunung Tambora, Lenyapkan Tiga Kerajaan hingga Julukan Pompeii dari Timur
Sejarah Letusan Dahsyat Gunung Tambora, Lenyapkan Tiga Kerajaan hingga Julukan Pompeii dari Timur

Letusan Gunung Tambora merupakan letusan gunung api paling dahsyat dalam sejarah peradaban modern

Baca Selengkapnya
Menko Mahfud Minta Pemda & Tim SAR Segera Lakukan Penanganan Pasca Gunung Marapi Erupsi
Menko Mahfud Minta Pemda & Tim SAR Segera Lakukan Penanganan Pasca Gunung Marapi Erupsi

Masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan mendaki Gunungapi Marapi pada radius 3km dari kawah/puncak.

Baca Selengkapnya
Masjid di Batabuah Sumbar Ini Tetap Berdiri Kokoh Meski Diterjang Banjir Bandang Lahar Dingin, Ini Potretnya
Masjid di Batabuah Sumbar Ini Tetap Berdiri Kokoh Meski Diterjang Banjir Bandang Lahar Dingin, Ini Potretnya

Pasca bencana banjir bandang yang menerjang Kabupaten Agam, Sumatera Barat sebuah masjid nampak berdiri sendiri di antara puing-puing bangunan lainnya.

Baca Selengkapnya