Langka, Fenomena Gerhana Matahari Hibrida Bakal Hiasi Langit Jelang Lebaran
Merdeka.com - Fenomena gerhana matahari hibrida yang langka bakal menghiasi langit di Indonesia saat menjelang lebaran nanti atau persisnya di tanggal 20 April. Informasi ini disampaikan oleh Dosen Astronomi Institut Teknologi Bandung (ITB) Premana, Kamis (6/4).
Dalam dalam konferensi pers di Planetarium dan Observatorium Jakarta (POJ), Cikini, itu disebutkan jika peristiwa ini termasuk yang jarang terjadi, sehingga masyarakat akan beruntung jika dapat menyaksikannya.
"Peristiwa yang jarang dan tentunya Indonesia beruntung sekali bisa mendapatkan gerhana matahari total," kata dia, merujuk ANTARA
-
Kapan gerhana matahari terjadi? Gerhana matahari telah menjadi peristiwa alam yang memikat manusia sejak zaman kuno.
-
Bagaimana gerhana matahari terjadi? Meskipun saat ini kita memiliki pemahaman ilmiah yang lebih mendalam tentang gerhana matahari, namun mitos-mitos yang mengelilingi peristiwa ini tetap memikat dan memberikan warna tersendiri dalam pandangan manusia terhadap alam semesta.
-
Apa yang terjadi pada matahari saat gerhana? Di sepanjang sejarah, manusia telah mencoba memahami dan memberikan interpretasi terhadap fenomena ini melalui berbagai mitos dan legenda yang tersebar di berbagai budaya di seluruh dunia.
-
Apa saja jenis gerhana matahari? Ada beberapa jenis gerhana matahari yang penting diketahui untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan. Berikut jenis gerhana matahari dan penjelasannya yang merdeka.com lansir dari berbagai sumber:
-
Kapan gerhana matahari total terjadi? Bumi akan mengalami kembali fenomena gerhana matahari total pada tanggal 8 April 2024 mendatang.
Termasuk Gerhana Matahari Sebagian dan Total
Ilustrasi gerhana matahari ©2022 REUTERS/Rodrigo Garrido
Gerhana tersebut termasuk ke jenis gerhana matahari sebagian dan gerhana matahari total, sehingga memancarkan bentuk yang unik, sekaligus indah.
Menurutnya, fenomena ini bisa disaksikan di Indonesia, dan sudah populer sejak lama. Ini berdasarkan tampilannya yang mudah dikenali oleh kelompok manusia sejak peradaban-peradaban sebelumnya.
Fenomena itu juga nantinya akan menciptakan dampak di bumi, yakni pasang dan surutnya air laut. Kemudian ini juga akan membuat perilaku makhluk hidup berganti, karena hewan malam akan beraktivitas sedangkan makhluk siang seketika bersembunyi akibat kondisi siang berubah menjadi gelap.
Bagaimana Gerhana Ini Terjadi
Secara sains, gerhana ini terjadi akibat posisi bulan yang melintas dan tepat sejajar di antara matahari dan bumi. Ini menyebabkan sebagian cahayanya terhalang oleh bulan, bahkan bisa secara penuh.
Kemudian, di kajian ilmiah, fenomena Hibrida ini merupakan bentuk tampilan matahari dengan kondisi gerhana yang berbeda-beda seperti gerhana matahari total, cincin maupun parsial. Sehingga di tiap daerah akan terlihat kondisi yang tidak sama.
Menurut dia penting untuk dipelajari, terutama gerhana matahari total karena ketepatan waktu serta presisinya posisi bisa dihitung dengan rinci dan seksama.
"Kita pun secara astronomi bisa menghitung ke depan maupun ke belakang kapan saja pernah terjadi gerhana dan kapan lagi akan terjadi gerhana," terangnya
Bisa Dilihat di Banyak Daerah
Untuk di Indonesia, gerhana matahari Hibrida akan bisa dilihat di beberapa daerah, seperti Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku, Kabupaten Seram di Maluku, Kabupaten Fakfak di Papua Barat, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, Kabupaten Teluk Wondama di Papua Barat, Kepulauan Yapen di Papua, Kabupaten Biak Numfor di Papua.
Kemudian ini juga bisa terpantau dari Jakarta hingga Anyer di Provinsi Banten. Untuk di wilayah Papua (Pulau Biak), fenomena itu akan berlangsung selama 3 jam 5 menit dan durasi gerhana matahari totalnya selama 58 detik saja.
Untuk di Jakarta, durasi awalnya sampai akhir akan terjadi selama dua jam, 37 menit. Sedangkan di Anyer, Kabupaten Serang, Banten akan terjadi selama dua jam 33 menit.
Terjadi Lagi di Tahun 2042
Lebih lanjut Premana mengatakan bahwa kejadian ini benar-benar langka karena terjadi di rentang waktu yang cukup jauh. Menurutnya, gerhana hibrida selanjutnya akan kembali berlangsung di tahun 2042.
Fenomena gerhana matahari Hibrida di tanggal 20 April mendatang merupakan fase gerhana yang ke-52 dari total 80 gerhana. Ini masuk ke dalam siklus poros 129. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fenomena gerhana matahari terjadi saat posisi bulan, matahari, dan bumi sejajar
Baca SelengkapnyaHari tanpa bayang yang terjadi tak akan memicu cuaca panas terik
Baca SelengkapnyaBerikut adalah link live streaming menonton gerhana matahari cincin 2 Oktober 2024.
Baca SelengkapnyaFenomena gerhana matahari diperkirakan akan terjadi pada 8 April 2024
Baca SelengkapnyaGerhana matahari total yang akan terjadi pada tahun 2024 akan terjadi pada tanggal 8 April 2024. Namun, gerhana ini tidak akan melewati Indonesia.
Baca SelengkapnyaBerikut rentetan peristiwa astronomi yang akan terjadi pada 2024.
Baca SelengkapnyaFenomena langka ini tidak bisa disaksikan di Indonesia dan hanya bisa dilihat secara keseluruhan di wilayah Amerika Utara saja.
Baca SelengkapnyaGerhana Bulan Penumbra tidak hanya menawarkan pemandangan langit malam yang indah, tetapi juga membawa serangkaian fakta menarik yang menantang pemahaman kita.
Baca SelengkapnyaFenomena ini juga dapat digunakan sebagai media pembelajaran astronomi tentang bentuk Bumi.
Baca SelengkapnyaJutaan orang berbondong-bondong ke berbagai wilayah di Amerika utara dan tengah untuk menyaksikan fenomena langka gerhana matahari total.
Baca SelengkapnyaHujan meteor merupakan fenomena langka yang tidak setiap hari bisa dilihat. Jangan lupa meluangkan waktu untuk melihat keindahan karya Tuhan yang satu ini ya.
Baca SelengkapnyaFenomena Hari Tanpa Bayangan menyapa warga Jakarta, pada Selasa (8/10/2024). Peristiwa alam yang disebut Kulminasi Utama ini terjadi sekitar pukul 11.54 WIB.
Baca Selengkapnya