Mahasiswa IPB Bikin Es Krim Ramah Lingkungan, Miliki Nilai Karbon Rendah
Merdeka.com - Es krim selama ini hanya dikenal sebagai salah satu produk pangan yang bisa dinikmati sehari-hari. Namun di tangan lima mahasiswa dariInstitut Pertanian Bogor (IPB), kudapan menyegarkan itu dibuat menjadi gerakan ramah lingkungan dengan diberi nama Climato.inc.
Gagasan yang dibawa Iswatun Annas, Melani Laela Lestari, Milkah Royna, Phidju Marrin Sagala, dan Zahra Amani tersebut diketahui akan menyadarkan para penikmat es krim terkait pentingnya menjaga kondisi iklim yang saat ini sudah bergeser. Kelima mahasiswa dari Program Studi MIPA tersebut menuangkan gagasannya lewat program Youth Leadership Camp for Climate Change (YLCCC) 2021.
“Climato menyadari pentingnya sistem pangan saat ini yang harus sehat, bergizi bagi tubuh namun juga tidak melupakan kelestarian lingkungan," terang Iswatun, melansir dari sariagri.id, Kamis (03/06).
-
Bagaimana masyarakat Indonesia membuat es krim? Dari sinilah kemudian masyarakat Indonesia mulai membuat es krim dengan resep yang disesuaikan kondisi, yaitu menggunakan santan.
-
Bagaimana membuat es krim pisang dan kacang? Kupas pisang dan iris tipis-tipis, kemudian bekukan di lemari es selama 1--2 jam.2. Blender pisang hingga halus. Tambahkan selai kacang dan proses kembali sampai tercampur rata.3. Bekukan kembali hasil blenderan jika terlalu lembek untuk di-scoop.Sajikan es krim dalam gelas selagi masih dingin.
-
Mengapa es krim pisang dan stroberi cocok untuk diet? Bahan-bahan untuk resep ini cukup dibekukan dan diblender.Jadilah es krim creamy yang rendah lemak dalam waktu singkat.Anda tak perlu menambahkan gula pasir lagi, karena pisang matang yang digunakan dalam resep ini sudah memberikan rasa manis alami.
-
Mengapa es krim bagus untuk otak? Es krim diketahui memiliki kandungan asam lemak omega-3 dan omega-6 dan bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan otak dan memperbaiki fungsi otak.
-
Apa nama proyek es krim vanila dari plastik? Proyek yang diberi judul Guilty Flavours ini muncul dari kekecewaan sang desainer muda terhadap cara umum daur ulang plastik.
-
Bagaimana es krim meningkatkan mood? Es krim memiliki rasa yang enak, sehingga berdampak positif pada mood dan mengatasi masalah mental seperti depresi dan stres.Zat seperti tryptophan yang terkandung dalam susu, dapat membantu meningkatkan suasana hati dan memperbaiki mood.
Miliki Nilai Karbon Rendah
Menurut Uswatun, ada misi penting yang dibawa melalui Climato.inc, yakni berawal dari kreasi es krim ramah lingkungan yang membawa misi kebaikan untuk kesehatan dan lingkungan di sekitar kita.
Program ini diketahui ikut mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 3 (Good Health and Well-being) dan nomor 12 (Responsible Consumption and Production).
"Ice cream Climato memiliki nilai carbon footprint yang rendah. Hal ini berkaitan langsung dengan proses pembuatannya yang juga yang smart climate,” ungkapnya.
Menjaga Lingkungan Sambil Makan Es Krim
Terkait pemilihan bahan, timnya membuatkan es krim dari bahan-bahan alami yang bisa diolah lagi. Salah satu bahan tersebut adalah buah pisang, di mana varian tersebut sangat disukai anak-anak di Babakan Lebak, Balumbang Jaya, Bogor.
Ia mengatakan, jika dari Climato ia bersama keempat kawannya turut mengajak pentingnya membuat makanan ramah lingkungan yang bisa diolah dalam bentuk yang tak kalah menarik sehingga termanfaatkan.
“Anak-anak suka es krim Climato dan menanggapi rasanya yang enak dan sehat. Ke depannya jika kampanye ini terus dilanjutkan, harapannya Climato dapat membawa kebahagiaan bagi orang-orang yang membutuhkan. Selain itu Climato juga turut membuat publikasi terkait hal-hal tentang es krim dan juga korelasinya dengan iklim, seperti halnya carbon footprint,” imbuhnya.
Es Krim Bisa Efektif Mengajak Masyarakat
Sementara itu, Divina Umanita Iliyyan di podcastnya yang mengangkat inovasi dari Climato.inc mengatakan bahwa es krim melalui Climato.inc dinilai mampu mengajak masyarakat untuk membawa perubahan positif.
Hal tersebut didasari pada camilan manis dingin tersebut yang memang disukai banyak orang, sehingga targetnya jelas.
“Kampanye lingkungan itu menurut saya memang harus menyasar pada kegiatan yang lebih spesifik. Pendekatan yang bisa digunakan contohnya melalui fashion atau makanan. Sebagai contoh, pendekatan melalui makanan ya seperti yang dilakukan oleh Climato. Bahkan jika gerakan ini dilakukan oleh mayoritas masyarakat umum, bukan tidak mungkin emisi karbon dari sektor pangan dapat menurun secara signifikan yang pada akhirnya dapat mengurangi laju akselerasi krisis iklim,” katanya.
Membawa Pesan Krisis Iklim
Adapun misi lain yang dibawa Climato Inc adalah membawa pesan tentang kian parahnya pemanasan global. Menurut Zahra Amani, selaku tim Equinox YLCCC 2021, varian es krim menjadi salah satu kudapan yang mengena di masyarakat karena banyak peminatnya.
Mereka disebut Zahra sangat tepat, karena menjadikan es krim sebagai salah satu langkah strategis dalam menghubungkan makanan dengan perubahan iklim melalui analogi mencairnya saat dimakan.
“When it’s hotter, people eat more ice cream. Hal ini juga sesuai dengan kondisi yang jika semakin panas maka es krim akan mencair. Peristiwa ini juga merupakan analogi mencairnya es di kutub ketika bumi semakin memanas sehingga terjadi perubahan iklim di dunia. Es krim menjadi produk analogi yang juga dapat mengedukasi masyarakat bahwa bumi sedang memanas. Di sisi lain masih terdapat harapan untuk dapat melakukan tindakan mitigasi perubahan iklim, yaitu dengan lebih memerhatikan lingkungan dalam melakukan sesuatu seperti halnya es krim Climato yang smart climate," jelasnya.
Memaksimalkan Pemanfaatan Sumber Pangan Lokal
©Pxfuel
Ia menambahkan, gerakan Climato yang digagas kelima mahasiswa tersebut mampu mempelopori perubahan bahwa makanan itu bisa lebih ramah lingkungan dan rendah carbon footprint.
Salah satu cirinya yakni dengan cara menggunakan sumber pangan lokal serta turut mengedukasi masyarakat sehingga lebih peduli terhadap lingkungan di sekitar. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ajang IPITEX atau juga dikenal dengan Thailand Inventor’s 2024 digelar di Bangkok 2-6 Februari 2024
Baca SelengkapnyaPTPN III (Persero) menerima Peringkat Risiko ESG sebesar 17,1, yang menempatkan perusahaan pada risiko rendah terkait dampak signifikan dari factor-faktor ESG.
Baca SelengkapnyaITPLN menyabet posisi juara dua 'Gold' untuk kontribusi Sustainable Development Goals (SDGs) Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPada pekan lalu, bahan bakar kapal ini diekspor untuk pertama kalinya ke Singapura. Jumlah bahan bakar yang diekspor mencapai 200.000 barrel.
Baca SelengkapnyaPerguruan tinggi dinilai mampu mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dihasilkan dari penelitian untuk memberikan manfaat langsung.
Baca SelengkapnyaCorporate Secretary SIG, Vita Mahyreni menjelaskan, hal ini dilakukan sebagai upaya perusahaan mengurangi laju perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaEmisi sektor industri di Indonesia terus meningkat pada periode 2011-2022.
Baca SelengkapnyaPara pelaku UMKM BRI Yogyakarta ini menebarkan kelezatan serta kebaikan dari produknya bagi lingkungan sekitar.
Baca SelengkapnyaSelain sampah plastik, bahan-bahan yang perlu disiapkan untuk membuat inovasi itu antara lain semen, pasir, dan oli.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengakui bahwa produksi emisi karbon per kapita di Indonesia mengalami tren kenaikan dalam beberapa tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaMahasiswa UMM bikin kreasi permen pencegah diabetes.
Baca SelengkapnyaPertamina terus menunjukkan aksi nyata mempersiapkan generasi muda peduli lingkungan.
Baca Selengkapnya