Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Niat Mengqadha Shalat Maghrib di Waktu Isya, Perhatikan Bagaimana Hukumnya

Niat Mengqadha Shalat Maghrib di Waktu Isya, Perhatikan Bagaimana Hukumnya Ilustrasi Sholat. ©2021 Merdeka.com/pexels-tima-miroshnichenko

Merdeka.com - Shalat fardhu adalah shalat yang wajib dikerjakan oleh setiap umat muslim. Shalat ini dikerjakan di lima waktu, saat subuh, dhuhur, ashar, maghrib, dan isya. Inilah ibadah yang sangat penting dalam hidup seorang muslimin, dan menjadi salah satu dari lima rukun Islam.

Dari Abu ‘Abdurrahman ‘Abdullah bin ‘Umar bin Al-Khattab radhiyallahu ‘anhuma, ia mengatakan bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Islam dibangun di atas lima perkara: bersaksi bahwa tidak ada yang berhak disembah melainkan Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah; menunaikan shalat; menunaikan zakat; menunaikan haji ke Baitullah; dan berpuasa Ramadhan.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Orang lain juga bertanya?

Namun, ada kalanya kita lupa atau tidak sempat menunaikan shalat fardhu karena alasan yang dibenarkan secara syariat. Untuk menebus shalat yang telah terlewat, ada keringanan yang diberikan oleh Allah SWT dengan cara mengqadha shalat.

Menurut Rumaysho, qadha secara istilah adalah menjalankan ibadah ketika waktunya terlewat. Ibnu ‘Abidin berkata bahwa qadha yang dimaksud adalah mengerjakan yang wajib setelah waktunya. Jadi mengqadha shalat artinya mengerjakan ibadah shalat fardhu yang telah terlewat waktunya dan belum sempat dilaksanakan.

Salah satu contohnya adalah ketika terpaksa mengerjakan shalat maghrib di waktu isya, karena kita tidak sempat mengerjakan shalat maghrib pada waktunya dikarenakan penyebab yang disyariatkan.

Namun, tentunya ada niat mengqadha shalat maghrib di waktu isya yang harus dibaca terlebih dahulu sebelum mengerjakan ibadah tersebut. Berikut ini, kami akan menyampaikan bacaan niat mengqadha shalat maghrib di waktu isya yang mungkin masih belum banyak diketahui.

Niat Mengqadha Shalat Maghrib di Waktu Isya

Sebelum mengqadha shalat maghrib di waktu isya, Anda perlu mengetahui bacaan niat mengqadha shalat maghrib di waktu isya. Pentingnya membaca niat ini dijelaskan dalam hadis yang disampaikan oleh Umar bin Khatab radhiyallahu’anhu, Nabi shallallahua’laihi wasallam bersabda,

"Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya dan seseorang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan." (HR Bukhari & Muslim).

Niat shalat qadha maghirb di waktu isya tidak jauh berbeda dari shalat maghrib pada umumnya. Berikut adalah niat mengqadha shalat maghrib di waktu isya:

Ushallii fardhal Maghribi tsalaatsa raka'aatin mustaqbilal qiblati qodho'an lilaahi ta'aalaa.

Artinya: "Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Maghrib sebanyak tiga rakaat dengan menghadap kiblat, serta qodho karena allah ta'aalaa."

Lalu, bagaimana tata cara mengerjakan shalat yang diqadha?

Setelah membaca niat mengqadha shalat maghrib, ikuti tata cara qadha shalat, yang sebenarnya sama saja dengan shalat fardhu yang ditinggalkan. Jadi, jika kita ingin mengqadha shalat maghrib di waktu isya, setelah membaca niat mengqadha shalat maghrib di waktu isya, maka kita mengerjakan shalat maghrib seperti biasa dengan 3 rakaat. Kemudian dilanjutkan dengan shalat isya sesuai rakaat shalat isya pada umumnya.

Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di rahimahullah dalam Manhajus Salikin berkata, "Siapa yang luput dari shalat, wajib baginya untuk mengqadhanya segera secara berurutan."

Ya, berurutan yang dimaksud adalah memprioritaskan untuk mengerjakan shalat yang tertinggal. Dalam hal ini, ulama Hanfiyah, Malikiyah, dan Hambali memiliki pandangan bahwa tartib (berurutan) itu wajib ketika mengerjakan shalat yang luput. Sedangkan ulama Syafi’iyah dan salah satu pendapat Malikiyah, memiliki pandangan bahwa berurutan dalam mengqadha shalat yang luput adalah hal yang dianjurkan (tidak jadi wajib). (Al-Mawsu’ah Al-Fiqhiyyah, 34:31).

Tidak Berurutan dalam Mengqadha

Syarat setelah membaca niat mengqadha shalat secara berurutan dapat gugur karena tiga alasan, yang pertama dan kedua adalah karena lupa dan tidak tahu. Dalil dari dua hal ini berdasarkan dari firman Allah SWT yang artinya,

“Ya Rabb kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah.” (QS. Al-Baqarah: 186).

Dan yang ketiga karena khawatir luput dari shalat lagi atau waktu shalat yang semakin sempit.

Contohnya ketika orang yang tertidur dan lupa melaksanakan shalat isya. Ketika terbangun, matahari sudah akan terbit, dan masih ada kesempatan untuk berwudhu dan mengerjakan shalat dua rakaat. Maka saat itu ia dahulukan untuk mengerjakan shalat subuh, baru mengqadha shalat yang luput, yaitu shalat isya.

Hukum Mengqadha Shalat

Tak hanya penting untuk mengetahui niat mengqahda shalat maghrib dan tata caranya saja, tapi pahami soal hukumnya. Para fuqaha sepakat bahwa hukum mengqadha shalat menjadi wajib bagi seseorang yang lupa atau yang tertidur. Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Jika salah seorang di antara kalian tertidur dari shalat atau ia lupa dari shalat, maka hendaklah ia shalat ketiak ia ingat. Karena Allah berfirman (yang artinya): Kerjakanlah shalat ketika ingat.” (QS. Thaha:14). (HR. Muslim).

Dan bagi wanita haidh, wanita nifas, dan orang kafir asli ketika masuk Islam, para ulama sepakat bahwa tidak perlu mengqadha shalatnya yang tertinggal.

Sedangkan dalam beberapa kasus, ada beberapa pandangan dari para ulama.

  • Murtad. Ulama Hanafiyah dan Malikiyah menganggap tidak ada qadha shalat selama ia murtad karena selama itu pula dirinya kafir. Sedangkan ulama Syafi’iyah beranggapan tetap mengqadha ketika masuk Islam kembali sebagai peringatan keras baginya. Dan pendapat Imam Ahmad ada dua, yaitu tidak qadha, yang lainnya perlu diqadha.
  • Pingsan. Menurut pendapat Syafi’iyah, Malikiyah, dan Hanabilah, tidak keharusan bagi orang yang pingsan untuk mengqadha shalatnya, kecuali ia sadar dan mendapati sebagian waktu shalat. Sedangkan ulama Hanafiyah menganggap orang yang pingsan tidak ada qadha jika waktu pingsannya bertambah sehari semalam (lebih dari lima shalat). Sedangkan jika orang tersebut pingsan dalam masa lima waktu shalat atau kurang, tetap perlu diqadha. Lalu, ulama Hambali beranggapan bahwa orang yang pingsan seperti orang yang tidur. Ia tetap dikenakan qadha sebagaimana keadaan orang yang tertidur. (Mawsu’ah Al-Fiqhiyyah, 34:28).
  • Karena gila. Orang gila tidak dibebankan syariat ketika dia gila. Dan saat dia sadar dari gilanya, ada kewajiban untuk mengqadha, menurut ulama Hanafiyah. Ulama Malikiyah juga menganggap masih ada qadha. Sedangkan ulama Syafi’iyah menjelaskan bahwa asalnya tidak ada qadha kecuali bagi yang sengaja sampai membuatnya gila. Adapun ulama Hanabilah (Hambali) beranggapan bahwa orang gila tidak dibebani syariat. Selama ia gila, tidak diperintahkan untuk mengqadha shalatnya yang ditinggalkan, kecuali ia sadar pada waktu shalat. (Al-Mawsu’ah Al-Fiqhiyyah, 34:27-28).
  • Orang yang Sengaja Meninggalkan Shalat

    Lalu, bagaimana dengan orang yang sengaja meninggalkan shalatnya? Jumhur ulama berpendapat bahwa tetap ada qadha bagi shalat yang ia tinggalkan. Dan sebagian ulama berpandangan bahwa tidak wajib mengqadha shalat yang tertinggal bagi orang yang dengan sengaja meninggalkannya.

    Ibnu Hazm rahimahullah, dalam Al-Muhalla, berkata, "Adapun orang yang meninggalkan shalat dengan sengaja sampai keluar waktunya, maka tidak ada qadha baginya selamanya. Hendaklah ia memperbanyak amalan kebaikan dan rajin mengerjakan shalat sunnah untuk memberatkan timbangannya pada hari kiamat. Hendaklah ia bertaubat dan memohon ampun kepada Allah atas kesalahan-Nya."

    Satu hal yang pasti adalah orang yang meninggalkan shalat wajib dengan sengaja telah jatuh ke dalam dosa besar. Kewajibannya adalah bertaubat kepada Allah SWT, memperbanyak amal baik, dan menutup kesalahannya dengan rajin mendirikan shalat sunnah. (mdk/ank)

    Geser ke atas Berita Selanjutnya

    Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
    lihat isinya

    Buka FYP
    Tata Cara Qodho Sholat Fardhu yang Terlewatkan Sesuai Syariat, Umat Islam Harus Tahu
    Tata Cara Qodho Sholat Fardhu yang Terlewatkan Sesuai Syariat, Umat Islam Harus Tahu

    Berikut cara qodho sholat fardhu yang terlewatkan sesuai syariat di mana umat Islam harus tahu.

    Baca Selengkapnya
    Niat Sholat Qodho Maghrib di Waktu Isya, Begini Tata Caranya
    Niat Sholat Qodho Maghrib di Waktu Isya, Begini Tata Caranya

    Sholat qodho dikerjakan ketika seseorang lupa atau terlewat mengerjakan sholat fardhu sesuai alasan yang dibenarkan sesuai syariat.

    Baca Selengkapnya
    Niat Puasa Mengganti Puasa Ramadhan, Ketahui Tata Caranya
    Niat Puasa Mengganti Puasa Ramadhan, Ketahui Tata Caranya

    Pemahaman yang baik tentang niat puasa qadha sangat penting untuk memastikan bahwa ibadah yang dilakukan sesuai dengan tuntunan agama.

    Baca Selengkapnya
    Cara Mengganti Shalat yang Tertinggal, Lengkap dengan Bacaan Niat
    Cara Mengganti Shalat yang Tertinggal, Lengkap dengan Bacaan Niat

    Shalat yang terlewat harus tetap dikerjakan, begini cara mengganti shalat yang tertinggal selengkapnya.

    Baca Selengkapnya
    Niat Ganti Puasa Ramadhan karena Haid, Pahami Aturan Pelaksanaannya
    Niat Ganti Puasa Ramadhan karena Haid, Pahami Aturan Pelaksanaannya

    Terdapat hukum mengganti puasa wajib di lain waktu ketika tidak mampu berpuasa selama sebulan penuh.

    Baca Selengkapnya
    Cara Mengqodho Sholat Fardhu yang Benar Sesuai Syariat Islam
    Cara Mengqodho Sholat Fardhu yang Benar Sesuai Syariat Islam

    Tata cara mengqodho sholat fardhu yang benar sesuai syariat Islam dan hukum-hukumnya yang harus dipahami.

    Baca Selengkapnya
    Niat Sholat Qodho Subuh hingga Isya Lengkap dengan Tata Caranya, Mudah Diamalkan
    Niat Sholat Qodho Subuh hingga Isya Lengkap dengan Tata Caranya, Mudah Diamalkan

    Sholat qodho adalah mengerjakan sholat fardhu yang terlewat dari waktunya karena alasan tertentu, seperti lupa, tidur, atau pingsan.

    Baca Selengkapnya
    Niat Membayar Hutang Puasa dan Cara Melakukannya
    Niat Membayar Hutang Puasa dan Cara Melakukannya

    Sebelum melaksanakan puasa qadha, penting untuk melafalkan bacaan niatnya pada malam hari atau sebelum subuh.

    Baca Selengkapnya
    Niat Mengganti Puasa Ramadhan Arab, Lengkap Beserta Arti dan Keutamaannya
    Niat Mengganti Puasa Ramadhan Arab, Lengkap Beserta Arti dan Keutamaannya

    Berikut niat mengganti puasa Ramadhan Arab yang bisa dilafalkan oleh umat Muslim:

    Baca Selengkapnya
    Cara Mengqadho Sholat Maghrib di Waktu Isya, Lengkap Beserta Niat dan Tata Caranya
    Cara Mengqadho Sholat Maghrib di Waktu Isya, Lengkap Beserta Niat dan Tata Caranya

    Mengqodho sholat maghrib di waktu isya adalah mengerjakan sholat maghrib di luar waktunya.

    Baca Selengkapnya
    Tidak Boleh Meninggalkan Sholat, Ini Niat Sholat Qadha dari Subuh hingga Isya yang Bisa Dilakukan saat Sedang Mudik
    Tidak Boleh Meninggalkan Sholat, Ini Niat Sholat Qadha dari Subuh hingga Isya yang Bisa Dilakukan saat Sedang Mudik

    Solat merupakan tiang agama dalam kehidupan seorang Muslim. Sehingga jika seseorang melewatkannya, harus melakukan solat ganti atau solat qadha

    Baca Selengkapnya
    Niat Puasa Qadha Ramadhan di Bulan Dzulhijjah, Pahami Hukumnya
    Niat Puasa Qadha Ramadhan di Bulan Dzulhijjah, Pahami Hukumnya

    Puasa qadha Ramadhan perlu dipenuhi dengan baik sebab ibadah wajib.

    Baca Selengkapnya