Perbedaan Paru-paru Perokok dan Bukan Perokok, Ketahui Ciri-cirinya
Kandungan zat-zat kimia yang terkandung dalam rokok membuat paru-paru menjadi rusak dan berubah, sehingga kondisinya berbeda dengan paru-paru sehat.
Kebiasaan merokok pasti memiliki dampak pada tubuh. Salah satu yang paling fatal adalah dampaknya di paru-paru.
Perbedaan Paru-paru Perokok dan Bukan Perokok, Ketahui Ciri-cirinya
Paru-paru adalah organ penting dalam tubuh kita yang bertanggung jawab untuk pertukaran oksigen dan karbon dioksida. Namun, ada perbedaan yang jelas antara paru-paru yang sehat dan paru-paru yang telah terkena dampak merokok.
Paru-paru sehat memiliki struktur yang kuat dan berfungsi dengan baik. Mereka mampu menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh dan mengeluarkan karbon dioksida dengan efisien. Paru-paru sehat juga memiliki jaringan yang lentur dan bersih, tanpa adanya noda atau zat berbahaya.
-
Kenapa berhenti merokok penting untuk paru-paru? Menghentikan kebiasaan merokok merupakan langkah krusial untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada paru-paru dan meningkatkan kualitas hidup.
-
Apa dampak dari perokok? Kebiasaan merokok ini dapat menyebabkan masalah paru-paru dan berkontribusi pada risiko stunting jangka panjang pada anak.
-
Bagaimana rokok merusak paru-paru? Setiap batang rokok mengandung ribuan zat kimia beracun, termasuk tar dan nikotin, yang dapat merusak jaringan paru-paru secara perlahan namun pasti.
-
Apa saja gangguan paru-paru akibat rokok? Berikut ini adalah informasi mengenai apa saja gangguan paru-paru akibat rokok yang patut diwaspadai, dilansir dari berbagai sumber.
-
Kenapa merokok penyebab kanker paru-paru? Kebiasaan merokok merupakan faktor risiko nomor satu penyebab kanker paru-paru, terhitung hampir 90% dari semua kasus. Tembakau dan asapnya memiliki lebih dari 7.000 bahan kimia di dalamnya, dan kebanyakan di antaranya bersifat karsinogenik. Semakin lama Anda merokok dan semakin banyak rokok yang dihisap, maka akan besar risiko kanker paru.
-
Mengapa merokok meningkatkan risiko kanker paru-paru? Hal ini dikarenakan di dalam rokok itu sendiri terdapat zat beracun penyebab kanker (karsinogen) yang berisiko mempercepat kerusakan sel pelapis paru-paru.
Di sisi lain, paru-paru para perokok mengalami berbagai perubahan yang merugikan. Asap rokok mengandung berbagai zat kimia berbahaya yang dapat merusak jaringan paru-paru. Perokok aktif atau pasif memiliki risiko yang sama untuk mengalami gangguan paru-paru, seperti bronkitis kronis, emfisema, dan kanker paru-paru.
Perbedaan Paru-paru Perokok dan Bukan Perokok
Paru-paru adalah organ penting yang berfungsi untuk mengambil oksigen dari udara dan mengeluarkan karbon dioksida dari tubuh. Paru-paru memiliki struktur dan fungsi yang kompleks, yang dapat terganggu oleh berbagai faktor, seperti penyakit, infeksi, dan polusi. Namun, salah satu faktor yang paling berbahaya bagi paru-paru adalah merokok.
Paru-paru perokok dan paru-paru bukan perokok tentu akan berbeda. Meski dari luar tidak terlihat, tapi sebenarnya paru-paru perokok sangat jauh berbeda dari paru-paru orang yang tidak merokok.
Baik dari segi warna, ukuran, maupun kondisi, berikut adalah beberapa perbedaan paru-paru perokok dan bukan perokok:
merdeka.com
1. Warna
Paru-paru sehat berwarna merah muda atau pink, sedangkan paru-paru perokok berwarna abu-abu atau hitam. Warna gelap pada paru-paru perokok disebabkan oleh penumpukan racun, seperti tar, nikotin, dan karbon monoksida, yang berasal dari asap rokok. Racun ini dapat mengotori dan menghitamkan paru-paru, serta mengganggu pertukaran gas.
2. Ukuran
Paru-paru sehat memiliki ukuran yang normal dan cukup fleksibel untuk mengempis dan mengembang saat bernapas. Paru-paru perokok mengalami hiperinflasi, yaitu pengembangan berlebih yang membuat paru-paru terlalu besar dan tidak dapat mengempis dengan baik. Hiperinflasi terjadi karena rokok merusak alveolus, yaitu kantong udara kecil di ujung saluran udara, yang berfungsi untuk menukar oksigen dan karbon dioksida. Alveolus yang rusak tidak dapat mengeluarkan udara dengan efisien, sehingga udara tertahan di dalam paru-paru dan menyebabkan pengembangan berlebih.
3. Peradangan
Paru-paru sehat tidak memiliki peradangan, yaitu reaksi tubuh terhadap iritasi atau infeksi. Paru-paru perokok mengalami peradangan kronis, yaitu peradangan yang berlangsung lama dan tidak sembuh. Peradangan kronis terjadi karena merokok dapat menyebabkan iritasi dan kerusakan pada saluran udara dan alveolus. Peradangan ini dapat menimbulkan gejala, seperti batuk, sesak napas, dan infeksi. Peradangan kronis juga dapat menyebabkan jaringan parut, yaitu jaringan ikat yang menggantikan jaringan yang rusak. Jaringan parut dapat mengurangi elastisitas dan fungsi paru-paru.
4. Kondisi diafragma
Diafragma adalah otot besar yang memisahkan rongga dada dan perut. Diafragma berbentuk kubah dan berfungsi untuk membantu paru-paru bernapas. Paru-paru sehat memiliki diafragma yang kuat dan berbentuk kubah. Paru-paru perokok kehilangan otot diafragma, sehingga diafragma menjadi datar dan lemah. Hilangnya otot diafragma terjadi karena rokok menyebabkan penurunan aliran darah ke otot, sehingga otot menjadi kurang oksigen dan nutrisi. Kehilangan otot diafragma dapat mengurangi kemampuan paru-paru untuk mengembang dan mengempis, serta mengganggu ritme napas.
Kenapa Rokok bisa Merusak Paru-paru?
Rokok bisa merusak paru-paru karena mengandung banyak zat kimia berbahaya yang bisa masuk ke dalam jaringan paru-paru saat kita menghisap asap rokok. Beberapa zat kimia yang berbahaya bagi paru-paru adalah:
- Tar: Cairan berwarna kecokelatan yang bisa melapisi paru-paru dan mengganggu pertukaran gas antara paru-paru dan darah. Tar juga bisa memicu kanker paru-paru karena bersifat karsinogen.
- Nikotin: Gas yang tidak berwarna tetapi berbau khas yang bisa menekan rasa lapar dan memicu anemia dan dehidrasi. Nikotin juga bisa menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah, yang bisa berdampak pada aliran darah ke paru-paru.
- Karbon monoksida: Gas yang tidak berwarna dan tidak berbau yang bisa menggantikan oksigen dalam darah. Karbon monoksida bisa mengurangi jumlah oksigen yang dibawa oleh darah ke seluruh tubuh, termasuk paru-paru. Hal ini bisa menyebabkan kekurangan oksigen dan gangguan fungsi organ.
- Hidrogen sulfida: Gas ringan yang mudah terbakar dan berbau busuk yang bisa menyumbat oksidasi enzim dalam tubuh. Hidrogen sulfida bisa menghambat kerja enzim yang berperan dalam metabolisme sel, termasuk sel paru-paru.
- Phenol: Zat unik yang dihasilkan dari proses distilasi zat organik yang bisa memblokir aktivitas kerja enzim dalam tubuh. Phenol bisa mengganggu fungsi enzim yang berperan dalam pernapasan sel, termasuk sel paru-paru.
Manfaat Berhenti Merokok
Berhenti merokok adalah salah satu keputusan terbaik yang bisa Anda buat untuk kesehatan dan kualitas hidup Anda.
Berhenti merokok memiliki banyak manfaat, baik jangka pendek maupun jangka panjang, yang bisa Anda rasakan secara fisik, mental, sosial, dan ekonomi.
- Manfaat fisik: Berhenti merokok dapat meningkatkan fungsi paru-paru, sirkulasi darah, sistem kekebalan tubuh, dan kesehatan seksual Anda. Anda juga akan terhindar dari berbagai penyakit yang berhubungan dengan merokok, seperti kanker paru-paru, penyakit jantung, stroke, PPOK, asma, dan lain-lain. Anda juga akan merasakan pernapasan yang lebih lega, napas yang lebih segar, kulit yang lebih sehat, dan gigi yang lebih putih.
- Manfaat mental: Berhenti merokok dapat mengurangi stres, meningkatkan mood, dan meningkatkan kepercayaan diri Anda. Anda juga akan merasa lebih tenang, lebih bahagia, dan lebih puas dengan diri sendiri. Anda juga akan lebih mudah berkonsentrasi, mengingat, dan belajar.
- Manfaat sosial: Berhenti merokok dapat meningkatkan hubungan Anda dengan keluarga, teman, dan pasangan. Anda juga akan lebih disukai dan dihargai oleh orang lain, karena Anda tidak mengganggu mereka dengan asap rokok, bau rokok, atau sampah rokok. Anda juga akan menjadi contoh yang baik bagi anak-anak, saudara, atau orang yang Anda sayangi.
- Manfaat ekonomi: Berhenti merokok dapat menghemat uang Anda, karena Anda tidak perlu lagi membeli rokok, korek api, atau asbak. Anda juga akan menghemat biaya pengobatan, perawatan, atau asuransi kesehatan, karena Anda tidak akan mudah sakit atau mengalami komplikasi kesehatan akibat merokok. Anda juga akan meningkatkan produktivitas dan karier Anda, karena Anda tidak akan sering absen, terlambat, atau kurang fokus di tempat kerja.