Waspadai, Ini Bahaya Merokok Setelah Makan yang Jarang Disadari
Merokok setelah makan bisa memicu datangnya berbagai macam penyakit.
bahaya merokokWaspadai, Ini Bahaya Merokok Setelah Makan yang Jarang Disadari
Merokok setelah makan bisa memicu datangnya berbagai macam penyakit.
Bahaya merokok setelah makan perlu diperhatikan para perokok.
Merokok menjadi kebiasaan yang sulit dihindari bagi sebagian orang. Pasalnya, para perokok telah merasakan efek ketergantungan dari kegiatan ini.
Biasanya, para perokok sering merokok setelah makan. Kebiasaan ini memiliki beberapa efek buruk bagi kesehatan. Hal ini yang kemudian perlu diwaspadai bagi para perokok.
Kebiasaan ini jika tidak dihentikan bisa meningkatkan risiko berbagai macam penyakit. Berikut beberapa bahaya merokok setelah makan yang merdeka.com lansir dari Healthline:
Bahaya Merokok Setelah Makan
Bahaya merokok setelah makan perlu diwaspadai para perokok. Sebenarnya tidak hanya setelah makan, merokok di waktu kapan pun berisiko buruk bagi kesehatan tubuh.
Namun, ada khusus setelah makan, ada beberapa bahaya merokok setelah makan, di antaranya:
- Puluhan Kera Serbu Perkampungan Warga di Sukoharjo, Ternyata Cari Makanan
- Sejoli Dianiaya saat Makan Coto di Makassar, 2 Pelaku Sudah Ditangkap
- Sering Dijadikan Bahan Memasak, Tahukah Perbedaan Gula Aren dan Gula Merah? Ini Bedanya
- Aksi Para Pendaki Ini Bikin Heran, Di Gunung Masak Tumpeng hingga Bakso
- Kehabisan Bensin, Tiga Anak di Gunungkidul Curi Duit Kotak Amal Masjid
- Polri Pakai Drone Pantau Kemacetan Arus Mudik, Jarak Terbang Sampai 20 Km dan Zoom 30 Kali
Meningkatkan Risiko Kanker Usus
Salah satu bahaya merokok setelah makan adalah meningkatkan risiko kanker usus dan paru-paru. Pasalnya, radikal bebaas dalam kandungan asap rokok bisa dengan cepat mengaacaukan kerja usus. Para ahli menyebutkan bahwa merokok setelah makan dapat meningkatkan kemungkinan kanker usus dan paru-paru berlipat ganda.
Meningkatkan Risiko Kelebihan Berat Badan
Bahaya merokok setelah makan selanjutnya adalah memicu kelebihan berat badan. Kebiasaan merokok dapat menimbulkan bahaya kelebihan berat badan atau obesitas.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Eating Behaviors menjelaskan bahwa perokok cenderung tak bisa menahan keinginan untuk menyantap makanan tinggi lemak, termasuk makanan cepat saji.
Memicu Risiko Maag
Merokok setelah makan dapat memicu risiko penyakit maag.
Ketika Anda mengidap berbagai kandungan berbahaya dari rokok, nikotin dalam tembakau dapat melemaskan katup antara kerongkongan dan lambung.
Hal ini dapat membuat asam lambung dan cairan kembali ke kerongkongan hingga kemudian menyebabkan maag.
Mencegah Penyerapan Nutrisi dalam Tubuh
Bahaya merokok setelah makan berikutnya adalah mencegah penyerapan nutrisi dalam tubuh. Proses pencernaan langsung dimulai ketika Anda mulai makan dan mengunyah. Sementara itu, proses penyerapan nutrisi dimulai saat makanan tiba di usus kecil.
Efek buruk kandungan rokok khususnya nikotin pada pencernaan adalah mengurangi kemampuan tubuh untuk mempertahankan tingkat nutrisi yang tepat. Ketika Anda merokok setelah makan, bahaya yang mungkin terjadi adalah berkurangnya nutrisi dari makanan yang Anda konsumsi.
Cara Berhenti Merokok yang Efektif dan Ampuh
Ada beberapa produk yang secara sengaja ditujukan untuk jadi pengganti rokok. Berbagai produk-produk yang disebut sebagai Nicotine Replacement Therapy atau NRT ini, jarang bisa Anda dapatkan secara bebas. Pasalnya Anda perlu datang ke sesi terapi di psikiater atau profesional di bidangnya.
Selain itu, ada beberapa cara berhenti merokok dengan alami, antara lain:
1. Cari hobi baru yang sesuai dengan passion Anda. Hal ini akan membantu mengalihkan pikiran Anda agar tak tergoda rokok.
2. Kurangi asupan kafein, seperti dari kopi. Pasalnya kafein akan dua kali lebih efektif ketika nikotin berkurang. Nah, efek kafein yang membuat Anda terjaga akan menggoda Anda untuk merokok.
3. 3. Hindari orang-orang yang merokok dan dengarkan nasihat orang-orang yang kontra untuk Anda merokok.
4. Mencari bantuan profesional seperti psikiater, karena kecanduan rokok biasanya adalah kecanduan psikologis.