Potret Area Persawahan di Bekasi yang Terdampak Kekeringan, Luasnya Capai 255 Hektare
Merdeka.com - Datangnya musim kemarau membuat sejumlah daerah terkena dampak kekeringan. Di Kecamatan Karangbahagia, Kabupaten Bekasi misalnya, sebanyak 255 hektare lahan sawah tidak bisa digunakan karena tak mendapat pasokan air sama sekali.
Kondisi memprihatinkan ini sudah berlangsung selama 3 bulan terakhir. Terlihat tanah di area sawah juga retak-retak dengan sisa tanaman padi yang ikut mengering.
Dilansir dari YouTube Liputan6 SCTV, Selasa (13/6), warga setempat sudah tidak bisa menggarap lahan pertanian karena tanah tidak bisa menyediakan kebutuhan air dan nutrisi bagi tumbuhan padi. Kondisi ini diyakini sebagai dampak dari fenomena El Nino yang menyebabkan menurunnya curah hujan dalam periode tertentu.
-
Di mana saja wilayah yang terdampak kekeringan? Wilayah yang terkena dampak paling parah mencakup hampir seluruh Eropa, Amerika Serikat bagian barat, Brasil, Asia Timur, dan Afrika Tengah.
-
Apa dampak dari kekeringan di Jawa Tengah? Dampak musim kemarau yang perkepanjangan ini memukul ratusan jiwa warga Desa Garangan, Kecamatan Wonosamudro, Kabupaten Boyolali. Dalam dua bulan terakhir, mereka kesulitan air bersih.
-
Apa yang terjadi di Banten akibat kekeringan? Akibat fenomena ini, warga Banten kini mengalami kesulitan untuk mendapat air bersih. Sawah dan ladang mereka pun kini kekeringan.
-
Apa saja yang terdampak kekeringan? Berdasarkan data yang dihimpun BPBD, dari 14 kapanewon terdapat 55 kelurahan yang berpotensi terdampak.
-
Kenapa kekeringan terjadi di Jawa Tengah? Dampak musim kemarau yang perkepanjangan ini memukul ratusan jiwa warga Desa Garangan, Kecamatan Wonosamudro, Kabupaten Boyolali.
-
Di mana kekeringan terjadi di Jawa Tengah? Memasuki akhir bulan September, sejumlah daerah di Jateng mulai diguyur hujan. Walau begitu curahnya masih kecil dan belum bisa untuk mencukupi kebutuhan air warga yang daerahnya telah dilanda kekeringan sejak lama.
Saluran Irigasi Sudah Tertutup Rumput dan Sampah
©2023 YouTube Liputan6 SCTV/ Merdeka.com
Lama tidak dilintasi air membuat saluran irigasi di sekitar area persawahan ikut terbengkalai. Selain kondisinya mengering, jalur air tersebut juga mulai tertutup rerumputan, dedaunan, sampai sampah dan bebatuan.
Kondisi yang sama juga terjadi pada petak-petak sawah di lokasi, sehingga kondisinya sudah mirip lahan terbengkalai.
Seperti tampak di lokasi, cuaca di lokasi tersebut begitu terik dengan suhu yang cukup tinggi. Ini menyebabkan proses pertanian tidak akan berjalan maksimal, lantaran tumbuhan padi diprediksi bakal mati lantaran tidak terpenuhi oleh air.
©2023 YouTube Liputan6 SCTV/ Merdeka.com
Seharusnya Masuk Masa Tanam
©2023 YouTube Liputan6 SCTV/ Merdeka.com
Dari laporan yang disampaikan warga juga diketahui jika saat ini seharusnya sudah masuk masa tanam padi. Namun para petani tak berani mengambil risiko tersebut cuaca panas masih terus terjadi.
Ini yang membuat mereka membiarkan sawah-sawahnya terbengkalai, karena tidak bisa diolah dengan baik akibat cuaca. Dan untuk masuk dari masa panen ke tanam padi, para petani memerlukan waktu selama 3 bulan sepuluh hari.
Kekeringan sendiri terpantau menyebabkan terjadinya sedimentasi di saluran irigasi, sehingga perlu dilakukan pengerukan agar air dari hulu bisa kembali mengalir atau saat turun hujan.
Solusi dari Pemerintah
©2023 YouTube Liputan6 SCTV/ Merdeka.com
Menurut laporan di lapangan, pemerintah setempat disebut telah melakukan beberapa langkah, salah satunya menyediakan mesin pompa untuk menyedot air. Pompa itu ditempatkan di salah satu desa, untuk mengairi 4 desa lainnya.
Kemudian pemerintah juga disebut melakukan pengerukan di saluran irigasi Sukatani, karena menurut informasi yang diterima, bahwa saluran irigasi ini tertutup lumpur dan perlu untuk dilakukan pengerukan.
Dikutip dari ANTARA, Akademisi Senior dari Gratham Institute pada Imperial College, London membenarkan jika fenomena El Nino bisa memperburuk kondisi cuaca panas hingga menyebabkan kekeringan di banyak daerah.
Menurutnya, fenomena ini juga memperburuk perubahan iklim, karena menimbulkan gelombang panas yang akut. Disebut juga jika El Nino tahun ini lebih parah dari tahun 2016 lalu.
“Jika El Nino terus berlangsung, ada kemungkinan besar tahun 2023 akan lebih panas ketimbang tahun 2016, mengingat dunia terus menghangat akibat manusia yang selalu menggunakan bahan bakar fosil,“ katanya. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ribuan hektare sawah di 10 kabupaten/kota di Jawa Tengah (Jateng) rusak akibat kekeringan. Seluas 254,1 hektare di antaranya puso atau tidak menghasilkan padi.
Baca SelengkapnyaPersawahan di Rorotan, Cilincing sepi aktivitas petani lantaran kering total.
Baca SelengkapnyaFenomena El Nino membuat musim kemarau di Indonesia berlangsung lebih panjang dari biasanya.
Baca SelengkapnyaBMKG memperingatkan, musim kemarau pada tahun 2023 akan lebih kering dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPetani di Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi terpaksa harus mengambil air dari kubangan sumur sedalam dua meter yang ia gali sendiri.
Baca SelengkapnyaMeski 5.000 hektare lahan tak produktif, dipastikan tidak mengganggu target produksi padi tahun ini.
Baca SelengkapnyaFenomena El Nino mulai membawa kekeringan di Kabupaten Bekasi. Sebanyak 3.618,5 hektare tanaman padi di wilayah itu terancam gagal tanam.
Baca SelengkapnyaKondisi musim kemarau yang panjang membuat warga dilanda krisis air bersih.
Baca SelengkapnyaWarga di berbagai daerah terpaksa mencari air di dalam hutan yang jaraknya mencapai satu kilometer dari desa mereka.
Baca SelengkapnyaMengeringnya areal persawahan ini disebabkan oleh fenomena El Nino yang memicu musim kemarau panjang dan terlambatnya awal musim hujan.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kabupaten Bekasi mengajukan permohonan bantuan modifikasi cuaca kepada pemerintah pusat dan provinsi untuk mengatasi kekeringan yang semakin meluas.
Baca SelengkapnyaPeningkatan status dari siaga ke tanggap darurat kekeringan dilihat dari dampak kemarau.
Baca Selengkapnya