Puluhan Linmas di Banjar Mengundurkan Diri karena Merasa Dihina Lurah, Begini Kronologinya
Menurut anggota linmas, kejadian ini bermula dari pernyataan lurah setempat
Menurut anggota linmas, kejadian ini bermula dari pernyataan lurah setempat
Puluhan Linmas di Banjar Mengundurkan Diri karena Merasa Dihina Lurah, Begini Kronologinya
Puluhan personel perlindungan masyarakat (Linmas) di Kota Banjar, Jawa Barat, sepakat melakukan aksi pengunduran diri.
Keputusan itu diambil karena mereka merasa dihina oleh lurah setempat sehingga melakukan aksi solidaritas.
-
Kenapa karyawan resign? 'Ini bisa menjadi alasan resign yang baik dan masuk akal terutama jika kamu merasa pergi kerja merupakan sebuah beban berat di pagi hari,' jelasnya.
-
Kenapa Panwascam Kranggan mengundurkan diri? Pengakuan mereka, pengunduran diri karena tak lagi harmonis dengan Bawaslu Kota Mojokerto.
-
Bagaimana cara Panwascam menyampaikan pengunduran diri? Ia bersama 2 komisioner lainya melayang surat penguduran diri pada 26 Januari 2024.
-
Siapa yang mengundurkan diri dari Sekda Kota Bandung? Ema Sumarna bersama sejumlah anggota DPRD Kota Bandung terseret kasus dugaan korupsi proyek Bandung Smart City. Ia dikabarkan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Sekda Kota Bandung.
-
Siapa yang harus mengundurkan diri? Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari menegaskan, anggota dewan yang terpilih harus mengundurkan diri apabila ditetapkan sebagai calon kepala daerah.
-
Kenapa orang resign setelah lebaran? Resign setelah Lebaran mungkin jadi salah satu tren yang banyak ditemui di dunia kerja. Setelah THR dibagikan, satu per satu teman sekantor mungkin sudah mulai mengucapkan salam perpisahan karena akan segera pindah ke kantor baru.
Kronologi Pengunduran Diri para Linmas
Mengutip enamplus.liputan6.com, Rabu (8/11), kejadian ini berawal dari perkataan lurah Muktisari, Kecamatan Langensari, yang dianggap telah memecat beberapa linmas.
Kemudian personel linmas lainnya sepakat untuk ikut mengundurkan diri dari posisinya sebagai personel keamanan perlindungan masyarakat. Menurut salah satu linmas, Darsim, ia bersama enam personel lainnya sudah diberhentikan sejak Jumat (3/11) lalu.
“Tanya saja ke pak lurahnya (kenapa dipecat), saya nggak tahu alasannya,” kata dia.
Bermula dari Perkataan Lurah
Menurut Darsim, saat itu dirinya bersama enam anggota linmas lain merasa dihina lalu dipecat oleh lurah Muktisari.
Darsim juga mengatakan bahwa lurah menyebutkan kata-kata yang tidak enak kepada para linmas yang dipecat tersebut.
“Alasannya nggak tau, arogan lah. Dia bilangnya gini: saya sanggup mencari linmas 50 orang. Berarti kasarnya, sudah kalian bubar saja, karena saya sanggup mengganti kalian. Kan begitu bahasanya,” katanya.
Tanggapan Lurah
Sementara itu, Lurah Muktisari, Asep Intan Yuliana, mengatakan bahwa dirinya tidak mengatakan adanya pemecatan.
Menurutnya, apa yang dilakukannya hanya sebuah evaluasi kelembagaan yang dilakukan kepada para linmas tersebut. Walau begitu Asep juga mengakui jika ada kesalahan penyampaian bahasa yang dilakukannya.
“Perlu kami klarifikasi bahwa tidak ada pemecatan dan ini hanya bagian dari evaluasi kelembagaan dan barangkali cara penyampaiannya yang kurang pas,” katanya.
Lurah Minta Maaf
Asep menambahkan, penyampainnya yang kurang sesuai itu akhirnya menimbulkan kesalahpahaman antara dirinya dengan para linmas.
Walau begitu dirinya sudah mengakui dan telah meminta maaf atas kesalahan penyampaian informasi tersebut.
“Jadi tidak ada konteks yang lain dan hanya kesalahan penyampaian informas. Saya juga sudah minta maaf,” tambahnya.
Bentuk Solidaritas
Sebelumnya puluhan linmas di Desa Muktisari sepakat mengundurkan diri bersama setelah muncul dugaan penyampaian pemecatan oleh lurah setempat.
Mereka kemudian beramai-ramai mendatangi kantor Kelurahan Muktisari untuk menyerahkan seragam dinas yang digunakan sehari-hari.
Menurut tim keamanan lingkungan masyarakat itu aksi ini sebagai bentuk solidaritas karena adanya beberapa anggota tim yang dianggap dipecat lewat pernyataan lurah.