Serunya Ngabotram, Tradisi Makan Bersama di Atas Daun Pisang ala Masyarakat Sunda
Merdeka.com - Masyarakat Sunda di Jawa Barat memiliki tradisi sosial khas bernama Ngabotram. Budaya makan bersama antara warga itu terbilang unik karena makanan akan digelar di atas daun pisang yang dipasang berjajar, dan dimakan bersama-sama. Makanan yang tersaji pun makin nikmat karena disantap tanpa memakai sendok.
Ngabotram atau botram biasanya digelar bersama sajian makanan tradisional khas Sunda, di antaranya nasi liwet, nasi ayam bakakak atau nasi tutug oncom.
Sajian tersebut makin lengkap dengan hadirnya lauk ikan asin, berbagai jenis lalapan, sambal terasi serta tahu dan tempe goreng yang nikmat. Berikut informasi selengkapnya tradisi ngabotram asli Sunda.
-
Bagaimana cara orang Sunda menikmati makanan dalam tradisi papahare? Jika mengikuti papahare jangan berharap adanya sendok, karena orang Sunda biasa menyantap makanan menggunakan tangan.
-
Apa kebiasaan makan unik orang Indonesia? Mindset kalau makan harus pakai nasi ini juga malah mendorong kebiasaan makan unik lainnya. Apapun makanannya, yang penting ada nasinya!
-
Mengapa masyarakat Gunungkidul makan bersama? Kelompok masyarakat itu berbagi tugas.
-
Bagaimana cara orang Sunda berbaur dengan warga lokal? Kini warganya telah hidup berbaur dengan masyarakat setempat, dan meneruskan keturunannya.
-
Makanan khas apa yang terkenal di Jawa Barat? Jawa Barat terkenal dengan makanan-makanannya yang memiliki cita rasa pedas gurih.
-
Bagaimana masyarakat Sulawesi Barat mengolah makanan? Masyarakat Sulawesi Barat memiliki kemampuan luar biasa dalam mengolah bahan-bahan sederhana menjadi hidangan lezat yang mencerminkan identitas mereka.
Berangkat dari Tradisi Bertukar Makanan
Tradisi ngabotram ala masyarakat Sunda ©2022 YouTube Darmaraja TV/ Merdeka.com
Cara santap yang dilakukan bersama-sama membuat ngabotram begitu digemari berbagai kalangan masyarakat.
Mengutip laman bappeda.cirebonkota.go.id, ngabotram biasanya dilaksanakan di tempat terbuka sambil duduk lesehan beralaskan tikar atau rumput. Sehingga, menambah keseruan terutama jika ada yang bertukar cerita.
Hal yang unik dari tradisi botram adalah para anggota akan membawa lauk-pauk dari rumahnya masing-masing, dan mempersilahkan anggota lain untuk saling mencicipi atau bertukar makanan yang telah dibawa.
Asal Usul Botram
Sampai saat ini tidak diketahui secara pasti asal usul kebiasaan unik dari masyarakat Sunda di Jawa Barat ini. Namun dari sejumlah sumber menyebut jika tradisi Botram sudah ada sejak zaman kolonial, di mana asal katanya berasal dari bahasa Belanda yakni “Boteram” atau irisan roti yang diberi mentega dan potongan daging atau ham.
Di masa itu, orang-orang Belanda bersama keluarganya biasa membawa bekal itu dan dimakan bersama bersama ketika piknik di luar rumah. Dari sana, orang-orang Sunda memaknai Boteram sebagai makan bersama anggota keluarga di luar rumah dengan menggelar tikar.
Penyebutan Boteram perlahan bergeser, dan disesuaikan dengan lidah orang Sunda yakni Botram atau Ngabotram (istilah ‘Nga’- merujuk pada kata kerja melakukan hal secara bersama-sama)
Tradisi Botram saat Ini
Sampai saat ini, tradisi botram masih terus dilestarikan oleh masyarakat Jawa Barat, terlebih saat momen-momen tertentu oleh keluarga besar.
Bahkan di masa sekarang, ngabotram juga sering dilakukan oleh masyarakat ketika berkumpul bersama rekan-rekannya dengan mengadakan botram di berbagai tempat, seperti di kebun, area sawah, pelataran rumah, pinggir sungai maupun di tempat lainnya ketika berkumpul.
Ini membuat tradisi tersebut menjadi ajang untuk meningkatkan rasa kebersamaan sekaligus menjalin silaturahmi antar sesama lingkungan sosial.
(mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut warga setempat, tradisi ini berguna untuk mengajak makan arwah leluhur di hari Lebaran.
Baca SelengkapnyaArea sawah, kebun dan lingkungan sekitar rumah biasa dijadikan tempat terbaik untuk melaksanakan papahare.
Baca SelengkapnyaMakan Bajamba merupakan tradisi makan bersama yang dilaksanakan oleh masyarakat Minangkabau
Baca SelengkapnyaBiasanya, tradisi ini dilaksanakan ketika hari besar Islam yaitu Idulfitri, Maulid Nabi, dan juga Iduladha.
Baca SelengkapnyaEmping Beras, kuliner unik dan legendaris kebanggaan warga Orang Darat di Bangka Belitung. Makanan ini hadir saat tradisi Maras Taun.
Baca SelengkapnyaDulu nasi timbel jadi andalan masyarakat petani di Jawa Barat untuk perbekalan ke ladang.
Baca SelengkapnyaKabupaten Serang memiliki kearifan lokal yang hampir punah bernama Adang.
Baca SelengkapnyaMakanan khas masyarakat Sulawesi Selatan ini terbuat dari beras yang dicampur dengan santan dan sedikit garam lalu dibungkus menggunakan daun pisang.
Baca SelengkapnyaBulan Ramadan menjadi momen berburu makanan khas daerah yang menjadi menu andalan untuk santapan berbuka puasa bersama keluarga di rumah.
Baca SelengkapnyaPara tamu undangan diperlakukan secara terhormat melalui tradisi piring terbang.
Baca SelengkapnyaTradisi Kepungan Tumpeng Tawon a dilakukan oleh masyarakat Desa Mangunweni Kebumen.
Baca SelengkapnyaDalam menyambut bulan penuh berkah, masyarakat Pasaman Barat memiliki salah satu tradisi unik yang sudah diwariskan secara turun-temurun.
Baca Selengkapnya