Mengenal Papahare Budaya Piknik Ala Orang Sunda, Jadi Warisan Leluhur
Area sawah, kebun dan lingkungan sekitar rumah biasa dijadikan tempat terbaik untuk melaksanakan papahare.
Area sawah, kebun dan lingkungan sekitar rumah biasa dijadikan tempat terbaik untuk melaksanakan papahare.
Mengenal Papahare Budaya Piknik Ala Orang Sunda, Jadi Warisan Leluhur
Masyarakat Sunda rupanya sudah mengenal budaya piknik sejak masa silam. Sebelum populer di zaman sekarang, para orang tua sudah melakukan tradisi yang dikenal dengan nama lokal papahare itu.
Papahare jadi tradisi berpikinik yang diwariskan secara turun temurun di Jawa Barat. Yang menarik, tradisi ini justru dilakukan secara sederhana di ruang terbuka.
Area sawah, kebun dan lingkungan sekitar rumah biasa dijadikan tempat terbaik untuk melaksanakan papahare.
-
Apa itu Tradisi Popokan? Tradisi Popokan ialah tradisi tasyakuran desa yang dilakukan oleh warga Desa Sendang atas keselamatan yang diberikan kepada Tuhan.
-
Apa itu tradisi Babangkongan? Babangkongan sendiri menurut bahasa Sunda memiliki arti menyerupai katak. Ini berasal dari kata bangkong yang berarti katak sawah.
-
Bagaimana cara Tradisi Popokan? Dalam tradisi ini, warga saling melempar lumpur antara satu dengan yang lain.
-
Apa makna tradisi Marpege-pege bagi masyarakat Batak Angkola? Marpege-pege merupakan salah satu bentuk dari rasa solidaritas, saling membantu dan toleransi antar anggota keluarga dan masyarakat khususnya dalam upacara perkawinan.
-
Apa itu Ngarak Panganten? Ngarak Panganten sendiri merupakan salah satu prosesi dari keseluruhan rangkaian pernikahan adat di Bekasi.
-
Tradisi unik apa yang ada di Palembang? Setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi dan budaya yang unik dalam menyambut datangnya Idulfitri. Seperti halnya di Bumi Andalas atau Palembang yang memiliki tradisi bernama rumpak-rumpakan.
Anggota keluarga dan para tetangga juga bisa ikut serta agar acara papahare semakin meriah. Tak sekedar menyantap makanan bersama, tradisi papahare juga menyimpan makna yang menarik.
Populer di Pedesaan Sunda
Mengutip laman Napak Jagat Pasundan, tradisi ini mulanya populer di wilayah pedesaan Sunda.
Warga di sana ingin berbagi masakan yang dimasak pada hari itu dengan mengajak keluarga besar, sanak saudara sampai para tetangga dan teman-temannya.
Acara ini kemudian diselenggarakan paling dekat di halaman rumah si empunya hajat, maupun di halaman belakang yang areanya luas.
Berbagai menu disajikan oleh tuan rumah, mulai dari olahan sayur, tumis-tumisan sampai daging dan tempe tahu. Nasinya sudah tentu adalah nasi liwet dengan cita rasa rempah yang kuat.
Tradisi Bertukar Makanan
Di beberapa daerah, papahare juga dilaksanakan denan cara saling bertukar makanan untuk melengkapi menu yang tersaji.
Setelah semua menu tersaji, lantas disiapkan pula daun pisang yang lebas dan sudah dicuci bersih sebagai alas makan.
Orang-orang pun seketika menikmati sajian menu-menu khas Sunda seperti nasi liwet, ikan goreng, ikan asin, sambal, sayur asem dan petai bakar.
Nikmat Menggunakan Tangan
Jika mengikuti papahare jangan berharap adanya sendok, karena orang Sunda biasa menyantap makanan menggunakan tangan.
Walau sendok juga sebenarnya disediakan untuk mencicipi menu makanan berupa sayur dan tumis.
Selain lezatnya cita rasa masakan, hal yang bisa digambarkan dari tradisi ini adalah keakraban dan toleransi.
Cara Bersyukur Orang Sunda
Merujuk jurnal oleh UIN Raden Intan Lampung berjudul “Interaksi Sosial pada Tradisi Papahare Masyarakat Sunda Muslim di Desa Sukajaya Lampung Barat” tradisi papahare jadi salah satu cara bersyukur dari orang Sunda.
Ini karena tradisi ini biasa diadakan setelah masa panen, dengan menyajikan menu-menu spesial yang didapat dari kebun.