Sumedang Kembali Viral, Setelah Gapura Kini Muncul Trotoar 'Leeur'
Merdeka.com - Setelah gapura selamat datang yang beberapa waktu lalu viral, kini di Kota Sumedang kembali muncul trotoar 'leeur' yang ramai diberitakan oleh media setempat karena dianggap berbahaya bagi pejalan kaki ketika hujan.
Perbaikan trotoar yang dilakukan oleh pemda setempat di Jalan Mayor Abdurahman, depan Apotek Pajaji menuai kritikan dari warga terutama pejalan kaki yang melewati trotoar tersebut. Pasalnya desain trotoar tersebut menggunakan bahan dari keramik untuk melapisi bagian atas atau alas bagi pejalan kaki.
Seringkali Licin Ketika Hujan
-
Dimana gapura itu berada sekarang? Gapura yang kini jadi gerbang SD Negeri Sendangrejo di Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban ini dulu merupakan pintu masuk kompleks pemakaman orang Tionghoa bermarga Lin/Liem.
-
Apa yang membuat gerbang Toronipa-Kendari viral? Viralnya gerbang tersebut juga menimbulkan banyak pertanyaan di kalangan pengguna media sosial. Berikut fakta-faktanya. Terdapat Empat Gerbang yang Jadi Sorotan Video viral dari gerbang tersebut salah satunya beredar di akun Instagram @undercover.id. Di sana tampak seseorang menunjukkan kondisi dari gapura besar itu yang dianggap tak sesuai standar.
-
Mengapa Lembah Pasir Sumbul viral? Berbeda dengan wisata hutan dan bukit di daerah lainnya, wisata alam ini jadi viral lantaran adanya rumput yang hijau dan tertata rapi.
-
Di mana gerbang kota kuno ditemukan? Pintu gerbang ini ditemukan di tengah danau yang mengering di Spanyol.
-
Apa yang membuat Terminal Pulo Gadung menjadi viral? Beredar di media sosial wajah Terminal Pulo Gadung Tempo Doeloe. Video tersebut disinyalir diambil di tahun 1980 silam.
-
Apa yang viral di Jawa Timur? Viral Momen Murid Pindah Sekolah Ditangisi Teman Sekelas, Kisah di Baliknya Bikin Haru
Ketika hujan permukaan trotoar yang dilapisi keramik tersebut sangat licin sehingga memakan korban pejalan kaki. Emy (47), salah seorang warga yang menuturkan keheranannya terhadap pembangunan trotoar ini.
"Kenapa ya menggunakan keramik, keramik kan leeur (licin). Apalagi pas hujan. Itu kan membahayakan warga, banyak yang terpeleset jatuh," ungkap Emy.
Bahkan, Ibu RT yang tinggal di wilayah setempat pun sempat terjatuh ketika melewati trotoar yang baru jadi tersebut. Ditambah para pedagang yang hilir mudik di sekitar lokasi trotoar pernah terpeleset ketika melintasi trotoar itu sehingga beberapa pedagang yang merasa khawatir akhir nya memutuskan untuk melepaskan alas kakinya saat melintas trotoar yang baru jadi itu.
Dianggap Tidak Memperhatikan Keselamatan Penggunanya
Dia juga menjelaskan dampak dari keramik di trotoar tersebut membuat karyawan minimarket yang ada di depannya terlihat kerepotan, mengingat jika melewati trotoar tersebut harus melepas sandal. Dikhawatirkan karyawan minimarket tersebut akan jatuh ketika melintas pungkasnya.
Emy yang juga sebagai warga sumedang berpesan bahwa jika pemerintah ingin membangun trotoar dan memperlihatkan keindahan juga tentunya harus memperhatikan keselamatan penggunanya mengingat trotoar merupakan tempat yang paling sering digunakan untuk berjalan kaki dan sebagai fasilitas publik yang dipakai oleh orang banyak.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setidaknya terminal ini pernah jadi saksi majunya Kota Salatiga di masa silam.
Baca SelengkapnyaBanyak masyarakat yang menyayangkan kondisi ini, karena menurut kabar yang beredar anggaran pembangunan disebut mencapai Rp32 miliar.
Baca SelengkapnyaProyek pembangunan yang disebut-sebut menelan anggaran sampai Rp32 miliar itu, ternyata dalamnya kopong.
Baca SelengkapnyaBali punya dua gerbang surga yang sama-sama punya pemandangan memikat. Intip potretnya.
Baca SelengkapnyaGapura wisata Pantai Toronipa viral lantaran dibangun dengan bahan papan GRC kopong dengan anggaran Rp32 miliar.
Baca SelengkapnyaPenyebab utama tersangkutnya mobil ini adalah susunan sound system yang terlalu tinggi sehingga tidak bisa melewati gapura
Baca SelengkapnyaSaking berpengaruhnya di masa lalu, makam-makam ini sering diziarahi walau kondisi tidak surut.
Baca SelengkapnyaTerowongan bawah tanah di Stasiun Tugu ini sudah ada sejak 1959.
Baca SelengkapnyaBangunan Transport Hub berfungsi sebagai area transit hub sarana angkutan umum massal.
Baca SelengkapnyaJangan sampai kelewatan untuk mengunjungi tempat-tempat ini saat berlibur ke Kediri.
Baca SelengkapnyaGerbang sekolah ini tampak berusia jauh lebih tua dibanding bangunan sekolah
Baca SelengkapnyaBerikut bentuk desa di Indonesia yang mirip Land of Down.
Baca Selengkapnya