Terjadi Pergerakan Tanah di Cigoong Utara, 25 Rumah Alami Retak sampai Roboh
Merdeka.com - Kawasan Cigoong Utara, Kecamatan Cikulur yang termasuk di wilayah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, terkena dampak bencana pergerakan tanah. Akibatnya sebanyak 25 bangunan rumah mengalami retak-retak bahkan sampai ada yang roboh.
Menurut keterangan yang diperoleh dari lokasi, kejadian ini sudah berlangsung sejak Januari 2023 lalu. Belum lagi akhir-akhir ini cuaca ekstrem seperti hujan deras dan angin kencang masih terus berlangsung di sana.
Selain alami retak di dinding, sejumlah tiang penyangga rumah terdampak juga mengalami kerusakan. Bagian atap bangunan juga turut rusak akibat fenomena alam itu.
-
Apa yang rusak akibat gempa Batang? Gempa itu menyebabkan kerusakan pada sejumlah bangunan.
-
Bagaimana kerusakan bangunan akibat gempa Bandung? Bangunan rumah yang hancur rata-rata sudah terbuat dari tembok batu bata. Kondisi hancurnya juga beragam, ada yang rusak ringan hingga cukup berat.Salah satu yang mengalami kerusakan parah adalah bangunan SDN Cirawa, di Kertasari, Kecamatan Cibereum, Kabupaten Bandung.Mengutip Jabar Quick Response, dampak dari gempa ini membuat atap dari beberapa ruang kelas roboh.
-
Kerusakan apa yang terjadi akibat gempa Bantul? Bupati Halim menambahkan dampak dari gempa tersebut sebagian besar mengakibatkan kerusakan rumah ringan, rata-rata pada bagian atap. Sementara itu bangunan utama tetap utuh.
-
Siapa yang terdampak banjir di Cirebon timur? Salah satu yang terdampak adalah Kecamatan Waled yang menyebabkan air masuk ke permukiman warga.
-
Dimana saja daerah rawan bencana di Banten? Warga diminta waspada akan kondisi ini. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan jika di Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak, Banten masuk kategori daerah prakiraan hujan lebat.
-
Bagaimana retakan tanah terjadi di Garut? Retakan tampak membentang sejauh 480 meter dengan kedalaman mencapai 12 meter. Sudah dua bulan terakhir masyarakat di Desa Sukamulya, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut hidup dalam ketidaktenangan. Pasalnya, kampung mereka mengalami pergerakan tanah yang cukup parah, dengan kondisi retakan lebar dan memanjang.
Akan Dilakukan Penelitian
Menanggapi parahnya kondisi pergerakan tanah di Cigoong Utara itu, Kepala Seksi Rehabilitasi BPBD Lebak Irman Utharman, Selasa (4/4) kemarin menyebut jika pihaknya akan melakukan penelitian bencana tersebut di wilayah tersebut.
Nantinya akan dilakukan kerja sama dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung untuk melaporkan kondisi geografis di lokasi.
"Kami sudah mengirim surat ke PVMBG Bandung untuk dilakukan penelitian pergerakan tanah di Cigoong Utara itu," katanya, menukil ANTARA.
Hasil Penelitian Berguna untuk Acuan Warga
Penelitian itu nantinya akan difokuskan di titik yang terjadi pergerakan tanah. Hasilnya akan sangat berguna bagi masyarakat setempat, terkait tingkat keamanan perkampungan di sana sebagai kawasan rumah tinggal.
Nantinya, jika daerah tersebut berisiko tinggi terjadinya bencana pergerakan tanah, masyarakat yang bermukim akan segera direlokasi ke tempat yang lebih aman.
Hasil penelitian juga akan menunjukkan bahwa perkampungan tersebut merupakan daerah yang berbahaya untuk ditinggali atau masih dalam tahap yang aman.
"Kita siap melakukan relokasi bila membahayakan keselamatan warga akibat pergerakan tanah itu," ujarnya.
Pemerintah Siapkan Hunian Tetap di Lokasi Baru
Dirinya memastikan jika masyarakat sudah tidak memungkinkan tinggal di permukiman kawasan Cigoong Utara, pemerintah setempat pun akan siap untuk memberikan bantuan berupa hunian tetap di lokasi baru yang aman.
"Kami siap merelokasi warga yang terdampak pergerakan tanah setelah hasil penelitian PVMBG Bandung dengan membangun huntap itu," katanya.
Sementara itu, Camat Cikulur Kabupaten Lebak, Sukmajaya mengungkapkan bahwa tahun ini warga telah siap jika kondisi terburuknya harus direlokasi ke daerah permukiman baru.
Terkait rumah-rumah yang saat ini ditempati merupakan rumah tinggal milik pribadi, mengontrak maupun menyewa dari orang lain. Mereka tinggal bersama anggota keluarga penuh di sana.
"Kami menargetkan tahun ini bisa dirampungkan perbaikan badan jalan nasional," ujarnya. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Samid, belasan tempat tinggal dan rumah kontrakan milik warganya itu rusak parah karena dampak dari pembangunan Tol Japek 2.
Baca SelengkapnyaTebing yang longsor diperkirakan mencapai tinggi 50 meter.
Baca SelengkapnyaKecamatan Batang menjadi daerah yang paling banyak terdampak gempa.
Baca SelengkapnyaRumah yang roboh berada di Desa Sindangsari, Kecamatan Cimerak, Pangandaran.
Baca SelengkapnyaBencana longsor di Sragen menyebabkan seorang ayah dan anak perempuannya tewas tertimbun tanah
Baca SelengkapnyaHujan deras yang melanda Kota Bogor tadi malam telah menyebabkan banjir dan tanah longsor di beberapa lokasi.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem yang terjadi membuat ratusan rumah warga rusak.
Baca SelengkapnyaPadahal puluhan rumah itu baru diresmikan pada 2022.
Baca SelengkapnyaDinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) sedang melakukan asesmen rumah terdampak bencana untuk pemberian bantuan.
Baca SelengkapnyaBencana yang terjadi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat tersebar di 33 lokasi.
Baca SelengkapnyaLedakan di bangunan barang rongsokan itu terjadi sekitar pukul 09.00 WIB.
Baca SelengkapnyaTercatat sebanyak 93 bangunan mengalami kerusakan akibat peristiwa itu.
Baca Selengkapnya