Ternyata Makam Jawara Betawi, Ini 6 Fakta Kuburan di Pinggir Jalan yang Viral
Merdeka.com - Beberapa waktu lalu sempat viral di dunia maya tentang beberapa makam yang berada persis di tengah jalan. Makam ini terletak di sebuah gang di Pisangan Lama, Kelurahan Pisangan Timur, Jakarta Timur.
Menurut cerita warga warga setempat, keberadaan makam tersebut sudah ada sejak 80 tahun lalu. Warga setempat pun sudah terbiasa dengan keberadaan makam tersebut sehingga tidak ada rasa khawatir ketika melintas di sekitar kuburan yang konon milik seorang jawara tersebut.
Berawal dari Alih Fungsi Lahan
-
Di mana lokasi kuburan yang viral itu? Lokasi kuburan itu berada tengah gang sempit RT.03,RW.04, Kelurahan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
-
Dimana lokasi penemuan makam? Awal tahun ini, sejumlah artefak yang mencakup potongan kayu dan beragam item lainnya ditemukan di sebuah makam di distrik Wulong, yang terletak sekitar 870 mil (1.400 kilometer) barat daya Beijing.
-
Apa yang viral di media sosial tentang kuburan itu? Tengah viral di media sosial tentang penemuan kuburan yang berada di jalanan gang sempit.
-
Dimana makam tersebut berada? Situs yang terletak di kota bersejarah Huainan tersebut adalah makam terbesar, tingkat tertinggi, dan paling kompleks secara struktural dari Negara Bagian Chu kuno, dan berusia lebih dari 2.200 tahun, kata National Cultural Heritag.
-
Dimana penjarah menemukan makam kuno? Di sebuah pemakaman di China tengah, seorang penjarah mulai menggali tanah dan dia berhasil menemukan sebuah makam kuno kemudian mencuri sejumlah artefak dan melarikan diri.
-
Dimana makam itu ditemukan? Makam ini terletak di dalam situs arkeologi Vulci, yang berada di antara kotamadya Montalto di Castro dan Canino di wilayah Lazio tengah.
YouTube Abdel Achrian ©2020 Merdeka.com
Dilansir dari ANTARA, Safitriani yang merupakan keluarga dari pemilik kuburan tersebut menjelaskan jika makam-makam yang terdapat di gang Pisangan merupakan sisa alih fungsi lahan yang dahulunya merupakan kawasan pemakaman umum.
Ia juga menjelaskan jika banyak rumah warga di kawasan RT 03/RW 04 Pisangan tersebut berdiri di atas tanah kuburan, walaupun sebagian besar saat ini telah dipindahkan oleh keluarganya masing-masing.
“Dahulu ada kebun dan tanah kosong yang diwakafkan oleh warga lalu ke sini-sininya muncul beragam pemukiman seperti rumah kontrakan,” katanya.
Makam Jawara Betawi
©2020 Merdeka.com
Fitri juga mengungkapkan jika kerabatnya yang dimakamkan di gang tersebut merupakan seorang jawara pada masanya. Menurut Fitri, makam tersebut adalah milik jawara Betawi bernama Madjuki. Fitri sendiri merupakan cicit dari Mardjuki.
“Kata nenek saya, beliau sebutan zaman dulunya adalah seorang jagoan Betawi, ya jawara. ” terangnya.
Di makam tersebut masih terpampang jelas tulisan Mardjuki, sementara satu makam lainnya atas nama Nasyir yang masih merupakan kerabat Mardjuki.
Dijadikan Tempat Ziarah Keluarga
Menurut Fitri, saat Hari Raya Idul Fitri tiba seluruh keluarganya akan datang untuk mengunjungi dan berziarah di kedua makam mantan jawara Betawi tersebut.
“Kalo saya ziarah saat hari Lebaran ya ke makam buyut saya Mardjuki, dan koleganya babeh Nasyir,” ungkapnya.
Tersebar hingga ke Dalam Pemukiman Warga
©2020 Merdeka.com
Dilansir dari Liputan6.com, keberadaan makam-makam tersebut ternyata tidak hanya di tengah jalan semata, melainkan hingga masuk ke dalam pemukiman dan tengah-tengah kontrakan warga.
Bahkan ada makam yang terletak di area perkebunan hingga halaman rumah-rumah warga setempat.
Bersedia Dipindahkan Pemkot
Sementara itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur telah bersedia untuk memindahkan ketiga makam di tengah jalanan umum tersebut. Pihaknya pun telah menjalin komunikasi dengan warga setempat dan pihak kelurahan sudah menanggapi dengan selalu menjalankan komunikasi secara intensif.
“Kita konsultasi dengan warga sekitar yang punya makam, kami pemerintah bersedia pindahkan makam di kelurahan ini” ujar Kepala Seksi Pemerintahan Kelurahan Pisangan Timur, Caroline Endoh.
Tidak Dipersoalkan Warga Setempat
©2020 Merdeka.com
Menurut keterangan Basyir (54), selaku ketua RT 03/04 Pisangan Lama, warga setempat sebenarnya sudah mengetahui tentang sejarah keberadaan makam di sini. Bahkan masyarakat pun terbiasa melakukan aktivitas seperti biasa dan tidak terganggu sama sekali.
“Ini makam tokoh masyarakat di sini. Saat proses pembuatan jalan hingga pengaspalan masyarakat di sini pun sudah paham akan hal itu, tidak ada yang terganggu kecuali pendatang mungkin agak tidak terbiasa ketika melihatnya,” katanya. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak warga lokal yang baru tahu jika bangunan tersebut adalah makam.
Baca SelengkapnyaAda Kuburan Persis di Depan Rumah Pelawak Abdel, Warga Mengaku SUdah Terbiasa
Baca SelengkapnyaPesanggrahan ini dibangun pada tanggal 18 Mei 2010 oleh PT Gudang Garam TBK
Baca SelengkapnyaPotret makam para Pejuang Indonesia terbengkalai di pelosok desa Sumedang, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaMakam di Wlingi Kabupaten Blitar ini dulunya adalah kompleks makam mewah. Kini lokasinya dijadikan areal persawahan.
Baca SelengkapnyaSelain kondisi jalan yang memang tanpa penerangan, keengganan warga melewati rute sepanjang sekitar 7 km itu lantaran cerita seramnya di masa silam
Baca SelengkapnyaTak ada satupun warga yang tahu kapan makam itu berdiri
Baca SelengkapnyaSebagian masyarakat yakin makam Sunan Kalijaga ada di Kadilangu Demak, tapi ada juga yang yakin makam sesungguhnya Sunan Kalijaga ada di Tuban.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui pasti penyebab ketujuh mayat itu ditemukan tewas mengambang di kali.
Baca SelengkapnyaHingga kini, makamnya selalu bersih dan rapi karena banyak diziarahi warga lokal
Baca SelengkapnyaNarasi yang beredar bahwa Panji Gumilang telah dihukum mati di Nusa Kambangan.
Baca Selengkapnya