Wali Kota Bandung Sebut Gadget jadi Sebab Perundungan Siswa, Beri Saran Ini
Merdeka.com - Pelaksana Harian (PLH) Wali Kota Bandung, Ema Sumarna, menyebut gadget sebagai salah satu pemicu perundungan siswa. Dirinya lantas mengajak orang tua dan pihak sekolah agar meningkatkan pengawasan terhadap penggunaannya di kalangan anak-anak.
Menurutnya, peningkatan pengawasan menjadi kunci untuk memutus mata rantai hal negatif teknologi pemicu perundungan.
"Saya tidak berkesimpulan perundungan terjadi seutuhnya karena (kehadiran) gadget. Tetapi sedikit banyaknya perundungan terjadi karena tidak bijak menggunakan gadget," kata Ema dalam rapat koordinasi bersama seluruh kepala sekolah di lingkungan Pemerintah Kota Bandung, Kamis (14/6), mengutip laman Pemkot Bandung.
-
Kenapa gadget bahaya buat anak? Penggunaan layar yang berlebihan bisa mengakibatkan sejumlah masalah yang signifikan bagi anak-anak dan orang dewasa. Gangguan tidur menjadi salah satu dampak utama, karena paparan cahaya biru dari layar gadget dapat mengganggu ritme alami tubuh dan mempersulit proses tidur. Selain itu, penggunaan yang berlebihan juga sering terkait dengan masalah kegemukan, karena waktu yang dihabiskan di depan layar berarti waktu yang kurang untuk aktivitas fisik yang sehat. Tak hanya itu, terlalu banyak waktu di layar juga bisa berhubungan dengan gangguan perilaku dan belajar. Anak-anak yang terlalu sering terpaku pada layar cenderung mengalami kesulitan dalam konsentrasi, interaksi sosial, dan bahkan mengembangkan kemampuan bahasa. Selain itu, risiko terkena kecanduan terhadap teknologi juga meningkat akibat paparan berlebihan terhadap layar.
-
Siapa yang perlu awasi penggunaan gawai anak? Walau gawai dan teknologi modern memberikan manfaat, terlalu banyak paparan dan penggunaan yang tidak terkontrol dapat memiliki dampak negatif pada perkembangan anak. Orang tua perlu memonitor penggunaan gawai anak-anak mereka dan memastikan bahwa mereka memiliki keseimbangan antara waktu yang dihabiskan di depan layar dan waktu di luar ruangan serta berinteraksi dengan dunia nyata.
-
Mengapa anak perlu dihindarkan dari kecanduan gadget? Kondisi tersebut sangat mengkhawatirkan jika dibiarkan secara terus menerus, karena dapat memicu dampak negatif seperti peningkatan sifat agresif, gangguan pola tidur, hingga menghambat perkembangan otak pada anak.
-
Bagaimana cara mencegah anak kecanduan gadget? Untuk mencegah kecanduan gadget pada anak, ajaklah mereka beraktivitas menyenangkan di luar ruangan.
-
Siapa yang harus mengontrol penggunaan gadget pada anak? Oleh karena itu, sangat penting bagi orang tua dan pengasuh untuk menyadari dampak gadget terhadap perkembangan otak anak.
-
Mengapa remaja harus dibatasi gadget? Perlu diketahui bahwa pembatasan penggunaan gadget ini juga mampu mencegah timbulnya gangguan mental terhadap seseorang.
Sarankan agar gadget hanya untuk komunikasi anak dengan orang tua
Ilustrasi ©vcaresinc.org
Menurut Ema, upaya mencegah perundungan ini bisa dimulai dengan menegaskan penggunaan gadget. Orang tua bisa menerapkan fungsi gawai tersebut hanya untuk berkomunikasi antaran mereka dengan anaknya.
Penegasan dan pembagian penggunaan gadget ini akan meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkan dan penyalagunaannya.
"Untuk berkomunikasi, misalnya dengan ibu atau bapaknya, memberi kabar akan dijemput pukul berapa, atau menanyakan kondisi kesehatan. Sesuai fungsi alat komunikasi itu saja," kata Ema.
Membatasi penggunaannya di jam pelajaran
Selanjutnya, Ema juga menyarankan agar pihak sekolah menerapkan aturan yang mewajibkan pembatasan penggunaan gadget saat mulai jam pelajaran.
Dia mencontohkan jika gadget yang dibawa oleh siswa dari rumah bisa dititipkan ke guru yang mengajar di jam tersebut. Walau demikian imbauan ini hanya bersifat saran, karena kebijakan balik lagi diserahkan ke pihak sekolah masing-masing.
"Ini bukan arahan. Hanya memberi saran saja. Apakah itu dimungkinkan? Saya rasa rekan-rekan kepala sekolah ini yang bisa menjawab," terang Ema.
Jangan sampai ada perundungan lagi
Kemudian Ema mengingatkan agar tidak ada lagi kasus perundungan di sekolah, terutama saat momen pengenalan lingkungan belajar untuk peserta didik baru. Apapun bentuknya, perundingan sangat tidak dibenarkan.
"Kalau di institusi militer, misalnya, itu lain hal ya. Tetapi ini kan anak SD, anak SMP. Saya rasa tidak layak (diterapkan kekerasan dalam masa pengenalan lingkungan sekolah)," katanya.
Ema menekankan bahwa peran guru Bimbingan Konseling atau BK menjadi penting untuk menelusuri potensi kekerasan dan perundingan di kalangan siswa sekolah.
"Saya harap jangan baru bertindak saat sudah ada kasus. Dan saya ingatkan sinergi orang tua dan guru adalah dua hal utama. Di luar jam sekolah, para siswa didik merupakan tanggung jawab orang tua," katanya. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Paparan yang terus-menerus terhadap layar ponsel dapat memengaruhi perkembangan kognitif, kesehatan fisik, serta kesejahteraan emosional dan sosial anak.
Baca SelengkapnyaPenggunaan gawai atau gadget yang terlalu berlebih bisa menimbulkan sejumlah dampak bagi perkembangan anak.
Baca Selengkapnyatahukah kalian bahwa penggunaan gadget pada anak memiliki dampak yang berbahaya?
Baca SelengkapnyaPembatasan penggunaan gawai pada anak bisa dimulai dari orangtua yang juga membatasi penggunaannya.
Baca SelengkapnyaMiris, seorang bocah SD di Situbondo mengaku ikut-ikutan tren viral media sosial dengan menyakiti diri sendiri.
Baca SelengkapnyaKasus asusila ini tak hanya merusak masa depan anak, namun juga membuat mereka harus berurusan dengan hukum.
Baca SelengkapnyaMuhadjir juga mengingatkan agar guru dan pimpinan sekolah senantiasa mengedukasi siswa dan siswi tentang buruknya praktik perundungan.
Baca SelengkapnyaFenomena judi online di kalangan anak dan remaja juga kian hari semakin meningkat sehingga membuat kekhawatiran menurunnya kualitas generasi muda Indonesia.
Baca SelengkapnyaPuan mengajak Pemerintah dan semua elemen masyarakat membangun komitmen bersama untuk memastikan hak anak terpenuhi.
Baca SelengkapnyaPemasangan 3 ribu WiFi di Kota Madiun tak serta merta membuat masyarakat lepas kontrol.
Baca SelengkapnyaHampir semua anak terlena dan mencurahkan perhatian mereka secara berlebihan pada gadget.
Baca SelengkapnyaKapolres mengatakan, kejatahan yang dilakukan anak-anak, biasanya dimulai dari telepon selulernya.
Baca Selengkapnya