Anies soal KJMU Dikabarkan Bakal Diputus: Saat Bantu Anak dengan Beasiswa, Maka Pemberiannya Harus Sampai Tuntas
seluruh mahasiswa yang dinyatakan sebagai penerima manfaat bantuan KJMU dan tengah berjalan
seluruh mahasiswa yang dinyatakan sebagai penerima manfaat bantuan KJMU dan tengah berjalan
Anies soal KJMU Dikabarkan Bakal Diputus: Saat Bantu Anak dengan Beasiswa, Maka Pemberiannya Harus Sampai Tuntas
Calon presiden (capres) nomor urut satu Anies Baswedan, buka suara soal kabar Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul atau (KJMU) yang tengah menjadi sorotan lantaran viral disebut bakal diputus penerimaannya secara sepihak oleh Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.
Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu mengatakan, seluruh mahasiswa yang dinyatakan sebagai penerima manfaat bantuan KJMU dan tengah berjalan harus dituntaskan pemberian beasiswanya hingga kuliahnya selesai.
"Ketika kita membantu anak-anak untuk belajar dengan beasiswa, maka proses pemberian beasiswa itu harus sampai tuntas kuliahnya,"
kata Anies kepada wartawan di usai Salat Jumat di Masjid Agung Bintaro Jaya, Tangerang Selatan, Jumat (8/3).
Menurut Anies, jika Pemerintah Provinsi atau Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Heru Budi hendak melakukan perubahan kebijakan atas KJMU, harusnya proses rekruitmen penerima KJMU baru tak dilakukan terlebih dahulu.
"Apabila terjadi perubahan, maka caranya itu dengan tidak melakukan rekruitmen baru sehingga tidak ada peserta baru. Tapi mereka yang sedang kuliah dan sedang dibiayai, negara harus bertanggung jawab menyelesaikan sampai tuntas," jelas Anies.
Alih-alih membuka pendaftaran bagi peserta baru, Anies menilai Pemprov DKI mestinya menyelesaikan pemberian beasiswa KJMU kepada peserta lama yang tengah menerima manfaat hingga pendidikannya tuntas.
"Kalau tidak mereka akan terbengkalai karena mereka adalah orang-orang membutuhkan bantuan. Karena itulah mereka terima dukungan beasiswa," ujar Anies.
Anies memandang, pemutusan sepihak KJMU di tengah jalan bakal membuat persoalan baru.
Sebab, ujar Anies akan ada begitu banyak orang tua dan anak-anak yang merasa menderita akibat kebijakan seperti itu.
"Kalau memang programnya itu akan dihentikan, kan pemerintah berhak mengubah program bukan? Maka lakukan itu dengan cara tidak merekrut penerima baru. Tapi yang sudah ada dituntaskan semua kuliahnya, itu prinsip sederhana sekali," ucap Anies.