Gerbong KRL Khusus Wanita yang Penuh Drama
Muncul stigma di kalangan pengguna KRL terkait ganasnya gerbong khusus wanita.
Gerbong KRL Khusus Wanita yang Penuh Drama
Kereta rangkaian listrik (KRL) merupakan sarana transportasi umum yang paling diandalkan oleh masyarakat Jakarta dan sekitarnya. Tarif yang murah dan jadwal keberangkatan yang lebih pasti, menjadi keunggulan tersendiri dari modal transportasi umum ini.
-
Bagaimana kronologi kejadian ibu hamil marah di KRL? 'Dia orang Cikande. Aku cerita ya tentang awalnya. Temannya duduk sebelahku, ngobrol sama ibu-ibu. Dia ada persis di depan ku kursi prioritas, dia dengan pakaian agamis sekali,' Hana tak segaja melihat WhatsApp orang yang duduk disebelahnya, di mana foto dirinya beredar di grup wa orang tersebut. 'Sedang asik WA mereka, aku liat wanita yg depanku kirim WA ke temannya dan aku lihat dia mencemooh aku dengan fotoku. Itu WA grup bukan pribadi yang notabennya teman dia yang di dalam grup juga bisa liat rupaku, pakaian ku. Tanpa pikir panjang aku marah,' jelasnya menceritakan asal kronologi kejadian tersebut.
-
Kapan kejadian ibu hamil marah di KRL terjadi? '16 September 2023 jam 5sore.tanggal dimana semua terasa hancur.' tulisnya.
-
Apa yang terjadi di gerbong kereta maut? Peristiwa Gerbong Maut adalah insiden di mana 100 pejuang Indonesia yang ditawan Belanda dipindahkan dari Bondowoso ke Surabaya dengan tiga gerbong kereta api tertutup rapat.Pemindahan dilakukan tanpa memperhatikan keselamatan para tawanan, menyebabkan 46 pejuang meninggal dalam peristiwa ini.
-
Apa saja kelakuan penumpang bus yang menggelikan? Tingkah-tangah 10 penumpang bus ini benar-benar menggelikan, mereka selalu punya kejutan yang tak terduga Perhatikan tindakan-tindakan lucu penumpang bus yang mengundang tawa!
-
Siapa saja artis yang sering naik KRL? Mantan pesinetron tenar yang kini jadi anggota dewan, Primus Yustisio sudah jadi pengguna setia KRL sejak 2015. Tak sedikit pengguna KRL yang berpapasan dengan Primus di kereta. Kebanyakan netizen yang pernah bertemu Primus memuji sang aktor yang tak pernah minta diistimewakan, karena selalu memilih berdiri. Penyanyi cantik, Aura Kasih pun sering kedapatan naik alat transportasi umum oleh netizen. Naik transportasi publik seperti KRL, ojek online, hingga TransJakarta bukan hal aneh bagi Aura Kasih. Penyanyi lagu “Mari Bercinta“ itu pernah kedapatan naik KRL oleh sejumlah pengguna media sosial. Tak tampak rikuh atau tak nyaman, Aura justru disebut terlihat santai sepanjang perjalanan.
-
Dimana gerbong kereta maut dikurung? Gerbong-gerbong ini bukanlah gerbong penumpang, melainkan gerbong barang berbahan baja tanpa ventilasi udara. Gerbong-gerbong itu ditutup rapat dan digembok dari luar oleh tentara Belanda. Kereta kemudian berangkat dari Stasiun Bondowoso menuju Surabaya pada pukul 07.30.
Data dari PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI mencatat sepanjang bulan Mei 2024, rata-rata jumlah penumpang KRL di hari kerja mencapai 985.739 orang tiap harinya.
Sementara di hari Senin jumlah rata-rata penumpang dapat mencapai angka 999.938 orang. Sementara di hari libur dan akhir pekan jumlah penumpang sebanyak 719.018 per harinya. Angka tersebut menunjukkan tingginya animo pengguna KRL di wilayah Jabodetabek.
Di tahun 2012 KRL mulai menyediakan gerbong Kereta Khusus Wanita (KKW) yang dikhususkan untuk penumpang perempuan. Gerbong ini tersedia di ujung tiap rangkaian gerbong KRL.
Namun sejalan dengan adanya KKW, muncul stigma di kalangan pengguna KRL terkait ganasnya gerbong khusus tersebut jika dibandingkan dengan gerbong umum yang lain.
Hal ini karena sering terjadi insiden baik hanya sekedar adu mulut bahkan hingga saling jambak di antara penumpang perempuan.
Lalu benarkah gerbong khusus wanita justru lebih ganas dari gerbong umum yang lain?
Kali ini merdeka.com mencoba untuk mengulik fakta soal stigma ganas yang selama ini melekat pada gerbong KKW.
Pagi ini, Jumat (7/6) Merdeka.com mendatangi beberapa stasiun di wilayah Jakarta. Perjalanan dimulai dari Stasiun Tebet menuju Stasiun Manggarai pada pukul 09.00 WIB.
Terlihat banyak penumpang perempuan yang menunggu di ujung peron yang berada tepat di samping tangga masuk, karena ingin naik di gerbong KKW.
Selda (23) yang tengah menunggu datangnya kereta tujuan Jakarta Kota, menceritakan pengalamannya selama berada di gerbong KKW.
Dia mengaku selalu naik KRL di gerbong KKW untuk berangkat maupun pulang dari kantornya yang berada di daerah Jakarta Kota.
"Setiap mau naik kereta pasti di tempat (gerbong) perempuan," ujarnya saat diwawancara merdeka.com di Stasiun Tebet, Jumat (7/6).
Selda juga mengaku sering terlibat saling dorong dengan penumpang perempuan yang lain. Ia juga pernah melihat adu mulut antar penumpang saat ingin masuk ke gerbong.
"Ya kalau sama-sama cewek paling minusnya itu sih, jadi kaya maksa terus gitu lo biar bisa masuk (gerbong). Lebih bar-bar," tuturnya.
"Terus kadang pas mau turun udah pada nyegat, enggak mau gantian. Harusnya kan nunggu penumpang yang turun dulu ya. Jadi agak susah kadang turunnya (dari KRL)," tambahnya.
Selda juga menceritakan bahwa ia sering melihat penumpang yang pura-pura tidur saat melihat ibu hamil ataupun lansia yang masuk ke gerbong, karena tidak ingin memberikan tempat duduknya.
"Kalau ada petugasnya sih pasti dicariin tempat duduk, tapi kalau dari penumpang sendiri sering lihat banyak yang pura-pura tidur. Tapi enggak semua kaya gitu," ujarnya.
Meskipun begitu, setiap harinya Selda memilih untuk naik di gerbong KKW karena alasan keamanan, walaupun harus berdesak-desakan dan saling dorong dengan penumpang yang lain.
"Lebih aman aja sih buat aku, karena kan sama-sama cewek, jadi kalau emang lagi penuh banget tuh enggak masalah. Karena kalau cowok kan rasanya kurang aman," ungkapnya.
Tidak lama berselang kereta tujuan Jakarta Kota datang. Isi gerbong terlihat penuh penumpang. Merdeka.com memutuskan untuk naik ke gerbong KKW menuju stasiun Manggarai.
Semua penumpang yang ingin naik menunggu di samping pintu. Saat pintu terbuka, penumpang tumpah ruah bergantian turun dari gerbong.
Tidak menunggu lama, akhirnya merdeka.com masuk kedalam gerbong KKW. Suasana gerbong sangat padat sampai-sampai beberapa penumpang harus rela bergeser ke gerbong umum.
Namun tidak ada insiden saling dorong ataupun adu mulut selama perjalanan merdeka.com di gerbong KKW.
Sesampainya di Stasiun Manggarai, merdeka.com bertemu dengan Annisya (22) yang saat itu tengah menunggu KRL di ujung peron arah Jakarta Kota untuk naik gerbong KKW.
Dia mengaku sering menjumpai insiden saling dorong antar penumpang saat naik di gerbong KKW.
"Aku lebih seringnya lihat kaya dorong-dorongan gitu, apalagi pas naik," cerita Annisya.
Namun menurutnya gerbong KKW masih lebih nyaman jika dibandingan dengan gerbong umum karena alasan keamanan.
"Kalau di gerbong campur menurutku lebih padat aja, terus keamanannya juga kita sebagai perempuan apalagi kalau berdiri pasti ada rasa takut waktu desekan sama laki-laki. Kita juga enggak tahu kejadian yang enggak kita inginkan," pungkasnya.
Reporter magang: Antik Widaya Gita Asmara