Kasus Penyerangan di Jaktim Dipicu Tudingan Pencurian Kotak Amal, 1 Orang Ditangkap
Merdeka.com - Kasus Keributan antara dua kelompok di Jalan Kemuning Bendungan, Jakarta Timur (Jaktim) terjawab. Pemicunya karena salah satu pihak tidak terima warganya dituding sebagai pencuri kotak amal.
Peristiwa ini diusut Satreskrim Polres Metro Jaktim usai menerima laporan penyerangan pada Minggu (12/6). Insiden itu menyebabkan tiga orang mengalami luka bacok senjata tajam dan satu rumah warga rusak.
"Ada salah satu orang yang dituduh melakukan pencurian kotak amal tersebut, kemudian salah satu keluarga yang dituduh tersebut tidak terima," kata Kapolres Metro Jaktim, Kombes Pol Budi Sartono saat konferensi pers, Sabtu (18/6).
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Siapa yang terlibat dalam perseteruan ini? Keputusan ini muncul sebagai bagian dari perseteruan panjangnya dengan mantan suaminya, Atalarik Syach.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Dimana keributan terjadi? Seorang anggota TNI Koramil 01/Purwodadi mengalami nasib yang kurang baik saat bertugas mengamankan acara hiburan solo organ di Dusun Tanjungan, Desa Ngembak, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan Jawa Tengah.
-
Siapa yang melakukan perampokan? Dua perampok yakni J (45) dan R (32) berhasil menggondol tas korban yang berisi uang, laptop, dan 50 gram berlian.
Budi menerangkan, tudingan berbuntut pada penyerangan kepada salah satu kelompok di Kemuning. Ada tiga orang yang sedang beli nasi uduk menjadi korban pembacokan.
"Korban mengalami luka bagian punggung dan lainnya," ujar dia.
Budi mengatakan, penyerangan kembali terjadi pada Senin (13/6) sekira pukul 03.00 WIB. Kala itu, sempat terdengar bunyi letusan senjata api.
"Peluru masuk ke etalase milik seorang Maemun," ujar dia.
Terkait kasus ini, Satreskrim mengidentifikasi ada tiga orang pelaku. Adapun, satu orang berinisial SRD telah berhasil ditangkap. Selain itu, turut disita senjata api rakitan beserta proyektil peluru.
"SRD sudah tertangkap. Sementara HRS dan HD masih kita lakukan pengejaran," ujar dia.
Reporter: Ady Anugrahadi
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedua kelompok ini memang sudah terjadi keributan akibat dampak dari proses pembangunan.
Baca SelengkapnyaTawuran antar-warga kerap terjadi berulang di lokasi dekat pasar gembrong
Baca SelengkapnyaPolisi sudah memeriksa sejumlah saksi, mulai dari pegawai hingga saksi yang ada di lokasi kejadian.
Baca SelengkapnyaMassa menolak Pemilu curang sampai menerobos barikade polisi.
Baca SelengkapnyaDua kelompok dalam satu organisasi kemasyarakatan terlibat keributan karena beda dukungan di Pilkada Palembang.
Baca SelengkapnyaPetugas saat ini telah menangkap terduga pelaku inisial U yang merupakan anggota dari salah satu ormas.
Baca SelengkapnyaSaat massa 02 hendak masuk ke area Patung Kuda yang berada Jalan Medan Merdeka Barat, terjadi pelemparan dari arah pendukung 01
Baca SelengkapnyaLemparan batu, botol, dan benda lainnya sempat mewarnai kericuhan tersebut.
Baca SelengkapnyaWarga Kampung Bayam Diduga Ditangkap Paksa Polisi, Ini Penjelasan Jakpro
Baca SelengkapnyaPagi tadi tawuran kembali pecah. Padahal, hari minggu sebelumnya tawuran juga telah terjadi
Baca SelengkapnyaWakasat Samapta Polres Metro Depok AKP Winam Agus mendatangi mereka dan meminta agar menghentikan pertikaian.
Baca SelengkapnyaAnggiat enggan untuk menjelaskan lebih lanjut soal kronologi dari kasus pengeroyokan ini.
Baca Selengkapnya