Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ketua DPRD DKI merasa kecolongan ada anggaran renovasi rumah dinas Rp 2,4 miliar

Ketua DPRD DKI merasa kecolongan ada anggaran renovasi rumah dinas Rp 2,4 miliar Ketua DPRD DKI Prasetio di Polda Metro. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Pengelolaan anggaran daerah yang terdapat dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2018 dinilai tidak transparan dan tak diawasi secara ketat. Pasalnya adanya anggaran lift rumah dinas sebesar Rp 750 juta.

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi menegaskan dirinya merasa kecolongan dengan adanya anggaran pengadaan lift secara tiba-tiba di SIRUP LKPP. Padahal, anggaran itu tidak ada di APBD DKI.

"Jadi saya merasa kecolongan. Kalau dikatakan siluman, bisa saja siluman. Karena memang tidak melalui pembahasan," katanya di Jakarta, Kamis (1/2).

Orang lain juga bertanya?

Karena itu, politisi PDIP ini mendesak Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies-Sandiaga menerapkan e-budgeting dengan baik. Karena selama ini, penerapan e-budgeting sudah terbukti dapat mengurangi adanya anggaran siluman dalam APBD DKI.

"Dengan sistem ini, tidak bisa sembarangan mengganti atau memasukkan anggaran yang tidak dibahas dalam pembahasan anggaran," jelasnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Center Budgeting Analysis, Uchok Khadafi merasa heran muncul anggaran renovasi besar rumah dinas Gubernur dengan total anggaran sebesar Rp 2,4 miliar, termasuk di dalamnya ada anggaran pengadaan lift sebesar Rp 750 juta.

"Masyarakat curiga kalau ditutup-tutupi berarti ada niatan menggarong APBD. Coba dong dibuka lagi APBD 2018 kepada publik," ujarnya.

Dia menegaskan, ketidakterbukaan merupakan pintu masuk untuk terjadinya tindak pidana korupsi. Apalagi ternyata dalam anggaran renovasi rumah dinas dan pengadaan lift senilai Rp 752 juta itu tidak melalui pembahasan bersama banggar DPRD.

"Kalau ketua banggar saja tidak tahu soal pengadaan lift itu berarti ada siluman. Gubernur sebagai pengguna anggaran seharusnya mengetahui. Jangan lagi berdrama seakan-akan tidak tahu dan kemudian menjadi pahlawan dengan memerintahkan menghapus. Masyarakat sekarang sangat kritis, mereka tidak kecele dengan drama seperti E-KTP," jelasnya.

Tidak hanya itu, dengan adanya anggaran siluman pengadaan lift tersebut, menandakan Anies-Sandiaga tidak ambil peduli terhadap pengelolaan anggaran siluman. Mereka dinilai tidak mengawasi secara ketat pengadaan barang dan jasa yang dilakukan satuan kerja perangkat daerah (SKPD).

"Yang menjadi pertanyaannya, kemana e-budgeting yang telah diinisiasi dan diterapkan oleh gubernur-gubernur sebelumnya? Apakah e-budgeting tidak dilaksanakan lagi sehingga timbul anggaran siluman itu? Kalau begini terus, potensi membuka pintu anggaran siluman masuk semakin lebar," tutupnya.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Keluar Gedung KPK, Sekjen DPR Menghindar Saat Ditanya Soal Barang Bukti
Keluar Gedung KPK, Sekjen DPR Menghindar Saat Ditanya Soal Barang Bukti

Indra tidak menjelaskan detail ketika ditanya tentang temuan sejumlah bukti elektronik oleh KPK

Baca Selengkapnya
KPK Geledah Gedung Setjen DPR RI
KPK Geledah Gedung Setjen DPR RI

Salah satu gedung yang disatroni oleh penyidik yakni gedung ruang kerja di gedung Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR RI.

Baca Selengkapnya
Geledah Ruang Setjen DPR, KPK Temukan Bukti Transaksi Pengadaan Rumah Dinas
Geledah Ruang Setjen DPR, KPK Temukan Bukti Transaksi Pengadaan Rumah Dinas

Sejauh ini sudah ada beberapa perusahaan yang diduga terlibat dalam kasus tersebut.

Baca Selengkapnya
KPK Usut Korupsi Pengadaan Rumah Dinas, Sekjen DPR Indra Iskandar Ajukan Praperadilan
KPK Usut Korupsi Pengadaan Rumah Dinas, Sekjen DPR Indra Iskandar Ajukan Praperadilan

Adapun tergugat dalam permohonan praperadilan Indra Iskandar adalah KPK RI.

Baca Selengkapnya
Sekjen DPR, Indra Iskandar Diperiksa KPK atas Kasus Dugaan Korupsi Perabotan Rumah Dinas Dewan
Sekjen DPR, Indra Iskandar Diperiksa KPK atas Kasus Dugaan Korupsi Perabotan Rumah Dinas Dewan

Pemeriksaan itu sehubungan dengan penyidik KPK yang mengusut kasus dugaan korupsi perabotan rumah Dinas DPR RI.

Baca Selengkapnya
KPK Pastikan Semua Ruangan di Gedung Setjen DPR Digeledah, Termasuk Ruang Sekjen Indra Iskandar
KPK Pastikan Semua Ruangan di Gedung Setjen DPR Digeledah, Termasuk Ruang Sekjen Indra Iskandar

KPK belum menjelaskan lebih lanjut terkait apa saja yang didapat penyidik dari hasil penggeledahan kemarin. Hanya saja tiga koper sempat dibawah keluar.

Baca Selengkapnya
Geledah Setjen DPR RI, KPK Kumpulkan Bukti Dugaan Korupsi Pengadaan Rumah Dinas
Geledah Setjen DPR RI, KPK Kumpulkan Bukti Dugaan Korupsi Pengadaan Rumah Dinas

Penyidik turut menyasar ke beberapa ruangan di gedung Setjen tidak terkecuali ruangan para pegawai.

Baca Selengkapnya
KPK Ungkap Kasus Korupsi Rumah Dinas DPR RI Ada Mark Up Harga
KPK Ungkap Kasus Korupsi Rumah Dinas DPR RI Ada Mark Up Harga

Alex menyebut dalam proyek tersebut, adanya peningkatan harga yang dilakukan secara berkelompok.

Baca Selengkapnya
Duduk Perkara Kasus Korupsi Rumah Dinas DPR Senilai Rp120 Miliar Diduga Berbuntut Penggeledahan KPK
Duduk Perkara Kasus Korupsi Rumah Dinas DPR Senilai Rp120 Miliar Diduga Berbuntut Penggeledahan KPK

Dugaan korupsi dalam proyek rumah dinas tersebut merugikan negara puluhan miliar.

Baca Selengkapnya
Sekjen DPR RI Indra Iskandar Tak Hadiri Pemeriksaan KPK Hari Ini Terkait Kasus Rumah Dinas
Sekjen DPR RI Indra Iskandar Tak Hadiri Pemeriksaan KPK Hari Ini Terkait Kasus Rumah Dinas

Indra pada pemeriksaan hari ini batal karena ada kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Debat Anggota Komisi X PKS 'Marah-Marah' Sampai Nunjuk Depan Anak Buah Jenderal
VIDEO: Debat Anggota Komisi X PKS 'Marah-Marah' Sampai Nunjuk Depan Anak Buah Jenderal

Ledia meminta klarifikasi kepada pejabat anak buah Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.

Baca Selengkapnya
KPK Perkirakan Korupsi Rumah Dinas DPR Rugikan Negara Puluhan Miliar Rupiah
KPK Perkirakan Korupsi Rumah Dinas DPR Rugikan Negara Puluhan Miliar Rupiah

KPK memperkirakan kerugian negara pada proyek pengadaan perabotan rumah dinas DPR RI yang menyeret Sekjen DPR RI Indra Iskandar mencapai puluhan miliar rupiah.

Baca Selengkapnya