Massa bubarkan diri, aksi simpatik bela Ahok dilanjut besok siang
Merdeka.com - Setelah hampir sembilan jam melakukan aksi simpatik atas vonis Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), massa pendukung Ahok mulai membubarkan diri dan meninggalkan Rutan Cipinang, Jakarta Timur, Selasa (9/5) malam. Mereka membubarkan diri setelah didatangi Plt Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat.
"Karena Pak Ahok yang minta dan disampaikan melalui Pak Djarot mari kita membubarkan diri dengan tertib," kata Brigaldo Sinaga salah satu koordinasi aksi di atas mobil komando.
Namun, Brigaldo mengatakan, perjuangan menuntut keadilan terhadap Ahok masih terus berlanjut. Ditegaskan dia, massa pendukung Ahok akan kembali menggelar aksi, Rabu (10/5) besok.
-
Apa yang dilakukan Brimob di depan gedung Kejagung? 'Iya (benar ramai konvoi Brimob). (Kondisi Kejagung) Pintunya ketutup, enggak perhatiin cuma ya motornya doang. Rame-rame,' ucapnya saat ditemui, Minggu (26/6).
-
Apa yang terjadi di hajatan? Dua orang pria terlibat keributan di tengah acara hajatan.Terungkap, keduanya ternyata berada di bawah pengaruh alkohol. Seketika, aparat bergerak meringkus hingga mengguyur pelaku dengan air kolam.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Bagaimana warga Blora memperingati jasa pahlawan? Dengan mendaki Bukit Pencu, warga bisa mengingat betapa berat perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Bagaimana kerusuhan terjadi di Banyumas? Para suporter menyalakan flare dan kemudian merangsek masuk ke dalam stadion.
"Perjuangan kita belum berakhir, besok kita lanjutkan. Kita kumpul di sini jam 2, jangan lupa bawa makanan dan minuman sendiri ya," ujar dia.
Sebelum membubarkan diri, Brigaldo meminta massa membubarkan diri dengan tertib sebagaimana permintaan Ahok melalui Djarot.
"Selamat malam Pak Ahok, seperti yang bapak minta kami akan membubarkan diri dengan tertib," pungkas dia.
Sebelumnya, Plt Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat mendatangai massa pendukung Ahok di depan Rutan Cipinang, Jakarta Timur. Djarot sengaja datang untuk memita langsung massa meninggalkan Rutan Cipinang dan mengakhiri aksi simpatik.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka yang tergabung dalam Barisan Relawan Bhineka Jaya melakukan dukungan kepada Ahok untuk menjadi Calon Gubernur DKI yang diusung PDIP.
Baca SelengkapnyaMassa pun akhirnya membubarkan diri. Akses jalan depan KPU kembali dibuka.
Baca SelengkapnyaMassa akhirnya mundur secara perlahan dan membubarkan diri dari sekitar gedung DPR RI
Baca SelengkapnyaSituasi telrihat masih kondusif. Massa buruh hanya duduk sambil mendengarkan orasi politik dari mobil pikap komando.
Baca SelengkapnyaMereka memprotes atas pencurian dan penggelembungan suara yang diduga dilakukan rekan satu partai di dapilnya yaitu Daerah Pemilihan 8 Provinsi DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaHingga malam hari, massa demonstran tolak Revisi UU Pilkada masih bertahan di depan Gedung DPR.
Baca SelengkapnyaSebelumnya Prabowo juga meminta pendukungnya tidak turun ke jalan, mengutamankan persatuan dan keutuhan.
Baca SelengkapnyaDi sisi kanan, massa membakar ban bekas dan melemparkan botol-botol ke arah barikade petugas yang berada di dalam kawasan Gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaAksi unjuk rasa ini untuk mengevaluasi sembilan tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaMassa yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat itu juga sempat berpamitan dengan sejumlah aparat kepolisian yang melakukan penjagaan di KPU RI.
Baca SelengkapnyaRibuan pendukung capres dan cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, berencana menggelar aksi demo di depan gedung MK, Jumat (19/4).
Baca SelengkapnyaSituasi unjuk rasa menolak pengesahan revisi UU Pilkada di Gedung DPR, Jakarta, mulai memanas.
Baca Selengkapnya