Mengenal Djarot Saiful, dari dosen, wali kota hingga cawagub DKI
Merdeka.com - Teka-teki siapa calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta akhirnya terjawab sudah. Sebentar lagi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bakal punya teman untuk membangun Ibu Kota.
Kemarin Rabu (3/12), PDI Perjuangan mengirimkan nama Djarot Saiful Hidayat sebagai calon wakil gubernur DKI Jakarta kepada Ahok. Surat tersebut dikirim langsung oleh Ketua DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta, Boy Sadikin.
Boy ditemani Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi dan Sekretaris DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta Pantas Nainggolan. Surat ini diberikan berdasarkan perintah dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
-
Siapa yang terpilih sebagai anggota DPRD DKI Jakarta Dapil 5? Fatimah Tania Nadira Alatas adalah anggota DPRD DKI Jakarta terpilih dari dapil 5, yang mencakup Kecamatan Duren Sawit, Kecamatan Jatinegara, dan Kecamatan Kramatjati.
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Kenapa Ahok dukung Ganjar? Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Siapa yang dipilih di Pilkada? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.
-
Bagaimana Ahok dukung Ganjar? Menjelang hari pencoblosan, sejumlah pejabat negara makin terang-terangan memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden. Baru-baru ini, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur dari jabatannya. Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Apa tugas Ahmad Sahroni di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
Pemilihan Djarot sebagai cawagub DKI Jakarta memang sudah sesuai dengan komposisi yang diinginkan Ahok. Sebab dia tetap dapat memposisikan Sarwo Handayani di Ketua Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) dalam pemerintahan dan Boy Sadikin serta Prasetyo sebagai jembatan politik dengan partai lainnya.
"Saya pikir kalau ambil Pak Djarot, saya juga dapat Bu Yani tetap bantu di TGUPP dan Pak Boy tetap bantu saya politiknya. Kan Pak Boy DPD dengan partai lain jadi urusan Pak Boy. DPRD-nya jadi tugas Pak Pras. Targetnya tentu partai mau menang lagi nih 2019," kata Ahok.
Lalu siapa sebenarnya Djarot Saiful? Seperti apa rekam jejaknya selama ini? Berikut rangkuman merdeka.com untuk mengenal siapa sosok cawagub DKI ini, Kamis (4/12) pagi:
Djarot diincar Ahok buat wagub DKI sejak Jokowi sibuk nyapres
Keinginan Ahok memilih Djarot Saiful sebagai wakil gubernur sudah ada sejak awal tahun 2014. Namun, sayangnya partai tempat Djarot bernaung, PDI Perjuangan tidak mengizinkan.Pemilihan Djarot bermula ketika Joko Widodo (Jokowi) saat itu sudah sibuk dengan kampanye sebagai capres dalam Pilpres 2014. Sehingga timbul kekhawatiran Ahok dan mulai mencari seseorang yang memiliki kemiripan sikap seperti Jokowi."Ya dari awal aku udah milih Djarot. Aku kan kenal baik dia sejak 2006. Khawatirnya nanti kalau Pak Jokowi jadi presiden kan pasti berhenti. Jadi saya pikir yang cocok mirip-mirip Pak Jokowi siapa? Djarot," ungkapnya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (3/12).Mantan Bupati Belitung Timur ini mengungkapkan, dia sudah meminta Djarot untuk menjadi calon pendampingnya. Namun restu Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tak mengiringi. Sebab DPP PDI Perjuangan telah memutuskan Boy Sadikin sebagai calon."Iya memang dari awal sudah Pak Djarot. Cuma kan partainya waktu itukan enggak kasih kan? Pak Djarot enggak berani, karena partai enggak mau mutusin. Terus DPD DKI kan maunya Boy macam-macam," jelas Ahok.
Djarot akademisi yang moncer
Djarot Saiful Hidayat dilahirkan pada tanggal 30 Oktober 1955. Dia lahir di Gorontalo, Indonesia. Dia adalah salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia. Selain itu, dia pernah dilantik untuk menjabat sebagai Ketua Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah jawa Timur dari tahun 1999 sampai 2000. Sebelum berkecimpung sebagai aktivis politik, Djarot memiliki mata pencaharian utama sebagai Dosen/Guru Besar di Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya. Tidak hanya sebagai dosen, dia juga merangkap tugas sebagai Pembantu Rektor I di universitas tersebut pada tahun 1997 hingga 1999.Dalam pengembaraan ilmunya, Djarot kemudian menimba ilmu di Universitas Brawijaya (UB), Malang, Fakultas Ilmu Administrasi (FIA). Setelah menamatkan pendidikannya di UB pada tahun 1986, dia mendapatkan gelar Sarjana (S1). Kemudian, ia melanjutkan pendidikannya dengan terdaftar sebagai mahasiswa di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Fakultas Ilmu Politik hingga ia memperoleh gelar Magister (S2) pada tahun 1991.Berikut rekam jejak pendidikan Djarot Saiful:1. S1 di Universitas Brawijaya, Malang Fakultas Ilmu Administrasi (1986)2. S2 di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta Fakultas Ilmu Politik (1991)3. International Workshop4. Universitas Amsterdam (2002)
Terjun ke dunia politik dan jadi wali kota
Meskipun ia dilahirkan di Gorontalo, Djarot pernah menjabat sebagai wali kota Blitar selama 2 periode, dengan masa jabatan dari tahun 2000 hingga 2010. Sebagai seorang pimpinan di kota Blitar, dia sangat membatasi adanya kehidupan metropolitan yang serba mewah di kotanya, seperti berdirinya mal bertingkat-tingkat dan gedung-gedung pencakar langit. Dia lebih suka pedagang kaki lima (PKL) yang mendominasi roda perekonomian di kotanya.Dengan konsep matang yang telah ia rencanakan, dia berhasil menata 1000-an pedagang kaki lima yang dulunya kumuh di kompleks alun-alun menjadi tertata rapi. Rencana yang ia terapkan ternyata berhasil mendongkrak perekonomian di Blitar, tanpa adanya mall dan supermarket layaknya di kota-kota besar.Atas kontribusi positif yang telah ia buat sebagai seorang wali kota, dia mendapatkan Penghargaan Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah pada tahun 2008. Djarot juga mendapatkan Penghargaan Terbaik Citizen's Charter Bidang Kesehatan, Anugerah Adipura dalam 3 tahun berturut-turut, yakni tahun 2006, 2007, dan 2008.Djarot juga sudah tercatat sebagai politisi PDI Perjuangan sejak menjadi Ketua I Pappuda PDI Perjuangan pada 1999. Kemudian pernah menjadi Wakil Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi DPD PDI Perjuangan (2005-2010).Terakhir dia menjabat sebagai Ketua Bidang Organisasi DPP PDI Perjuangan masa kerja 2010-2015.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Djarot juga menyinggung bahwa PDIP memiliki kader asli Betawi seperti Rano Karno.
Baca SelengkapnyaDjarot menuturkan, Jokowi yang meminta kepada PDIP agar mengusung keduanya sebagai kepala daerah
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, figur yang diusung PDIP diharapkan berasal dari kader, karena salah satu fungsi partai adalah mencetak kader-kader untuk dijadikan pemimpin.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap maju Pilkada
Baca SelengkapnyaAhok di mata Said Abdullah adalah sosok pemimpin yang bekerja dengan sangat baik selama memimpin Jakarta.
Baca SelengkapnyaPDIP masih belum mengambil keputusan perihal dukungan calon gubernur pada Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaDjarot menegaskan koalisi gemuk bukan jaminan menang.
Baca SelengkapnyaBegini potret harmonis keluarga eks pejabat tinggi DKI. Tiga putrinya bikin salah fokus.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat menantang Partai Keadilan Sejahtera untuk mengusung Ahok.
Baca SelengkapnyaGolkar kini sedang menjajaki koalisi dengan partai politik demi mengusung Jusuf Hamka.
Baca SelengkapnyaKetum PDIP Megawati Soekarnoputri, melantik Ganjar Pranowo hingga Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok jadi pengurus DPP PDIP.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat mengaku kecewa dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Baca Selengkapnya