Penembakan di Bekasi Ternyata Bentrok Kelompok Nus Kei Lawan John Kei
Titus belum membeberkan lebih detail soal keterkaitan antara dua kelompok John Kei dan Nus Kei. Dengan insiden penembakan EO yang berujung tewasnya GR.
Titus belum membeberkan lebih detail soal keterkaitan antara dua kelompok John Kei dan Nus Kei.
Penembakan di Bekasi Ternyata Bentrok Kelompok Nus Kei Lawan John Kei
Tim gabungan Satreskrim Polres Metro Bekasi Kota dan Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya masih mengusut terkait kasus penembakan EO alias FOU (31) terhadap korban berinisial GR (44) warga Jakarta Barat yang tewas di kawasan Medan Satria, Kota Bekasi.
Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Titus Yudho Uly mengungkap kasus tersebut ternyata turut melibatkan dua kelompok yang disebut mewakili John Kei dan Nus Kei.
"Permasalah antara dua kelompok yakni Nus kei dan John Kei," kata Titus kepada wartawan, Rabu (1/11).
Namun demikian, Titus belum membeberkan lebih detail soal keterkaitan antara dua kelompok John Kei dan Nus Kei. Dengan insiden penembakan EO yang berujung tewasnya GR.
"Permasalahan pertama masih didalami karena ini kejadian berulang seperti di Cengkareng pada 2020 lalu. Sedang kami dalami permasalahannya agar kejadian tak berulang kembali," jelasnya.
merdeka.com
Adapun akibat kasus penembakan ini, kata Titus, tim gabungan telah berhasil menangkap empat orang pelaku. Diantaranya FOU alias EO, EU, MW, PM alias O yang ditangkap di Bogor, Indramayu, dan Pamulang Tangerang Selatan.
"Sampai saat ini kami sudah amankan empat terduga pelaku," sebutnya.
Secara terpisah, kasus tewasnya GR yang ditembak EO disinyalir, karena masalah keluarga antara keduanya yang sama-sama dari Maluku Tenggara.
"Iya Maluku Tenggara. Masalah nya konflik antar keluarga di Maluku Tenggara," kata Kasie Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing saat dikonfirmasi.
merdeka.com
Adapun, alasan insiden penembakan yang dialami GR terjadi di Bekasi. Karena, GR memang hendak mendatangi EU rekan dari tersangka EO di kawasan Bekasi untuk menyelesaikan permasalahannya.
Saat GR bersama lima temannya tiba di TKP, lantas sempat mendekati EU sambil membawa parang. Namun, EO tiba-tiba mengeluarkan senjata api dan menembakan kearah kepala GR yang langsung menewaskannya.
"Kan emang orangnya datang ke sini. (pelaku dan korban) masih keluarga," sebutnya.
Secara terpisah, Kepala Rumah Sakit Polri, Brigjen Pol Hariyanto menyebut dari hasil autopsi tidak ditemukan luka lain selain satu luka tembak pada tubuh GR.
"Hanya satu (luka tembak)," sebut Hariyanto.
Sementara untuk lokasi luka tembak, kata Hariyanto, GR yang masih berusia 44 tahun itu mengalami luka tembak pada bagian kepala yang menembus ke area otak.
"Sebab meninggal adalah Luka tembak masuk pada dahi kiri, menembus dan merobek selaput otak serta jaringan otak sebelah kiri, ditemukan serpihan anak peluru pada bagian otak sisi kiri," ungkap dia.