Rusunami Pelangi Benhil, tampak indah di muka ternyata ragam masalah di dalamnya
Merdeka.com - Bangunan tinggi dengan cat warna warni terlihat sangat mencolok ketika kita melintasi kawasan Bendungan Hilir (Benhil), Jakarta Pusat. Hunian dengan sistem rumah susun sederhana milik (rusunami) lebih akrab di telinga dengan sebutan rusun pelangi atau rusun Benhil 2.
Ketua RW 08 Sommy, menceritakan, rusun Benhil 2 awalnya dipikir hanya akan dicat satu warna. Namun, pada eksekusinya ternyata dicat dengan berbagai warna.
"Warga pikir kan awalnya hanya dicat 1 warna, eh ternyata jadi dicat macam-macam warna gitu," ujar Sommy saat ditemui di lokasi, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Selasa (20/3/2018).
-
Siapa yang menempati rusun yang dibangun untuk warga Kampung Bayam? Salah satu polemik utamanya warga asli kampung Bayam tidak bisa tinggal di rusun yang telah dibangun oleh Pemprov DKI Jakarta setelah bangunan mereka digusur untuk pembangunan Jakarta International Stadion (JIS). Rusun tersebut disebut malah ditempati oleh para pekerja JIS.
-
Bagaimana kondisi rumah di permukiman terbengkalai? Rata-rata, rumah di permukiman padat tersebut masih berbentuk utuh, dan tak jauh dari pinggir jalan.Semakin dalam masuk ke dalam gang, beberapa rumah yang awalnya masih layak ditinggali, perlahan-lahan berganti menjadi rumah yang tampak rusak karena tidak terurus lama.
-
Siapa yang menghuni pemukiman? Analisis genetik pada tulang manusia yang digali menunjukkan hubungan erat antara penduduk pemukiman ini dengan kelompok lain di China selatan dan Asia Tenggara.
-
Bagaimana warga bisa tinggal di Rusun Nagrak? Pemprov DKI menyiapkan Rusun Nagrak di Cilincing, Jakarta Utara untuk dihuni oleh warga eks Kampung Bayam dengan skema sewa.
-
Siapa yang tinggal di rumah tak layak huni? Sudah 15 tahun terakhir, ia tinggal di bangunan tak layak itu bersama suami dan seorang anaknya.
-
Kenapa pemukiman itu akhirnya ditinggalkan? Sayangnya, pemukiman yang padat ini harus berakhir akibat masuknya Zaman Besi. Cuaca yang berubah menjadi lebih dingin dan basah menjadikan wilayah ini dihuni oleh banyak nyamuk dan menyebabkan mereka pindah ke wilayah lain.
Pria yang baru diangkat sebagai ketua RW 08 pada Desember tahun lalu ini berujar, program pengecatan merupakan program RW sebelumnya yang bekerjasama dengan perusahaan cat PT Propan Raya ICC dalam programnya Corporate Social Responsibility (CSR) dan pemprov DKI Jakarta.
"Programnya sendiri dari perusahaan cat kerjasama sama pemerintah DKI Jakarta. Itu semua juga pemerintah yang urus," ujarnya
Proses pengecatan rusunami yamg terletak di Jalan Penjernihan 1, berlangsung selama kurang lebih satu bulan dari pertengahan Oktober hingga November 2017.
"Dicatnya baru tahun lalu sekitar pertengahan Oktober sampe November," ujarnya.
Tujuan pengecatannya sendiri untuk mempercantik tampak bangunan rusunami yang telah dibangun sejak 1994.
Protes warga rusunami Benhil 2
Namun, sangat disayangkan karena bangunan yang dicat berwarna-warni hanya bagian depannya saja alias hanya satu tower. Dari total 3 tower yang ada, yakni A, B dan C, hanya di bagian sisi depan blok A yang dicat.
"Warga tower yang lain (B dan C) pada protes ke sini, kenapa kok cuma tower A yang dicat?" ujar salah seorang petugas administratif rusunami Benhil 2 Budi saat ditemui.
Menanggapi protes warga tersebut, Budi tak bisa berbuat apa-apa. Karena itu semua pemerintah yang mengurusinya. Dia mewakili penghuni yang lain berharap agar rusun ini bisa dicat seluruhannya, hingga kesan kumuh dan suram tidak lagi terlihat.
"Saya sih berharapnya ke depan bisa dilanjutin dicat seluruh tower, bukan cuma bagian depannya aja," ujarnya.
Jual beli hingga sewa rusunami Benhil 2
Rusunami Benhil 2 awalnya diperuntukkan sebagai pengganti tempat tinggal korban kebakaran warga yang tinggal di lokasi sekitar rusunami. Namun kondisinya kini, rusunami ini tidak lagi dihuni oleh warga asli, namun warga baru yang menyewa maupun membeli unit rusunami.
"Sekarang dihuni bukan hanya warga yang dari awal memang tinggal di sini, dihuni juga sama warga baru yang beli unit sama nyewa. Biaya sewa biasanya ditentukan oleh pemilik rusunami," ujar Budi.
Bahkan kini, parkiran rusunami penuh dengan mobil-mobil milik penghuni baru. Selain dijadikan tempat tinggal, bangunan dengan 3 tower ini juga dijadikan sebagai tempat berdagang beberapa penghuninya. Dari makanan hingga bisnis laundry.
"Selama masih dalam lingkungan rusunami, kami tidak melarang penghuni yang berjualan. Asalkan mereka juga bayar biaya, misalnya untuk kebersihan kan," tuturnya.
Reporter: Lady Farisco
Sumber: Liputan6.com
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bangunan sekolah hingga deretan rumah-rumah warga kini terpaksa kosong hingga mulai termakan usia.
Baca SelengkapnyaDulu Dusun Simonet merupakan kampung yang ramai. Tapi kini tak ada satupun warga yanga bermukim di sana.
Baca SelengkapnyaRusunawa Marunda dibangun melalui Kementerian PUPR pada tahun 2004-2006
Baca SelengkapnyaDitumbuhi semak belukar, warga mengaku hampir tiap malam membunuh ular.
Baca SelengkapnyaRatusan warga yang terdampak kebakaran diamankan ke posko pengungsian di halaman RSUD Kebayoran Lama.
Baca SelengkapnyaKondisi kontrakan 1000 pintu yang seram meski di siang hari
Baca SelengkapnyaDari penelusuran yang dilakukan, permukiman ini ditinggalkan penduduknya karena terlalu sering terkena banjir besar.
Baca SelengkapnyaMenurut Samid, belasan tempat tinggal dan rumah kontrakan milik warganya itu rusak parah karena dampak dari pembangunan Tol Japek 2.
Baca SelengkapnyaAda 3 kesepakatan dengan Pemprov agar warga Kampung Bayam mau tinggal di Rusun Nagrak.
Baca SelengkapnyaBanyak bangunan rumah unik dengan pemandangan indah. Sayangnya, perkampungan tersebut kini terbengkalai.
Baca SelengkapnyaSebuah kompleks perumahan mewah yang dibangun puluhan tahun lalu dibiarkan terbengkalai. Lokasinya di kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur. Simak fotonya!
Baca SelengkapnyaPerubahan iklim telah membuat Dusun Rejosari Senik, yang dahulu dihuni 225 kepala keluarga (KK), kini ditinggalkan penduduknya.
Baca Selengkapnya