Survei: Head to head dengan Yusril, Ahok menang 59,5 persen
Merdeka.com - Lembaga survei Charta Politika melakukan survei keterpilihan bakal calon di Pilgub DKI 2017. Salah satunya prediksi kemenangan Yusril Ihza Mahendra jika melawan incumben Basuki T Purnama tahun depan.
Direktur Charta Politika Yunarto Wijaya pun coba membaca peluang kemenangan Yusril. Menurut dia, peluang kemenangan bisa saja terjadi tapi didahului oleh adanya peluang head to head. Head to head, kata dia, akan terjadi jika kemungkinan Yusril diusung oleh PDIP.
"Saya berpikir Yusril akan head to head jika didukung PDIP. Itu kalau PDIP mau karena kalau Yusril menang kan tidak ada benefitnya untuk PDIP," kata Yunarto di Kantor Charta Politika, Jl. Cisanggiri III, Jaksel, Rabu (30/3).
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Pada putaran pertama, ada tiga pasangan calon: Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat; Anies Baswedan - Sandiaga Uno; dan Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Kenapa Ahok memegang Yosafat? Ahok lalu memegang Yosafat agar tidak ikut meniup lilin ulang tahun adiknya.
-
Siapa yang paling tinggi elektabilitasnya? Dalam survei tersebut, Prabowo-Gibran yang paling teratas. Elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai 39,3 persen.
-
Bagaimana Pilkada DKI 2017 dijalankan? Pilkada DKI Jakarta 2017 merupakan salah satu pemilihan kepala daerah yang paling menonjol dalam sejarah Indonesia karena berbagai dinamika politik dan sosial yang terjadi.
Jika Yusril tak diusung PDIP dan lebih memilih Ahok, head to head terjadi jika ada lokasi Gerindra dengan partai Islam seperti PKS dan PKB. Sebab, PDIP dan partai Islam, dinilainya sangat kecil untuk berkoalisi.
"Bisa saja koalisi PDIP dan partai Islam. Tapi sejauh ini saya melihat belum ada afiliasi ke sana. Jarang PDIP dengan Gerindra karena beda paham politik. Tapi kalau Ahok diusung PDIP, apa Gerindra juga mau korban kan kadernya untuk dukung Yusril?" jelas dia.
Pula kemenangan Yusril atas Ahok sangat kecil kemungkinannya, kata Yunarto. Dari survei Charta Politika, elektabilitas Yusril hanya mampu meraih 20,5 persen dari Ahok yang memperoleh 59,5 persen, sisanya belum menentukan pilihan.
"Kalau saja Risma maju, dia yang punya potensi dapat menyaingi Ahok. Elektabiltas PDIP dan track record Risma jadi poin penting. Apalagi dia muslim yang tidak diterpa isu agama seperti yang dialami Ahok. Kalau Yusril, sejauh ini saya belum melihat ada perkembangan yang signifikan," pungkas dia.
Survei ini dilakukan pada 15-20 Maret 2016 melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 400 responden yang tersebar di lima wilayah kota administrasi dan Kepulauan seribu. Survei ini menggunakan metode bertingkat (Multistage random sampling) dengan tingkat kesalahan (margin of error) 4,9 persen pada tingkat kepercayaan. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Survei Indikator Politik Indonesia mencatat elektabilitas calon gubernur Jakarta.
Baca SelengkapnyaDengan asumsi metode simple random sampling ukuran sampel 800 responden
Baca SelengkapnyaAhok juga mengalami penambahan suara. Dari 32 persen menjadi 42 persen.
Baca SelengkapnyaHanta mencatat masih ada suara responden yang mengaku tidak tahu atau tidak menjawab jajak pendapat kali ini. Jumlahnya, mencapai 19,1%.
Baca SelengkapnyaLebih dari 50 persen anak muda di bawah usia 25 tahun memilih Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan memperoleh suara tertinggi berdasarkan survei terbaru Litbang Kompas
Baca SelengkapnyaSurvei ini melibatkan 1.000 responden dengan margin 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Prabowo ungguli Ganjar dan Anies jika head to head.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator melakukan sejumlah simulasi pasangan calon di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaLitbang Kompas merilis survei terbaru terkait pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Jakarta 2024, Selasa (16/7).
Baca SelengkapnyaElektabilitas Anies Baswedan sebagai calon gubernur Jakarta melampaui tokoh lainnya yakni mencapai 29,8 persen.
Baca SelengkapnyaHanta meyatakan, selisih keduanya adalah 20 sampai 21 persen.
Baca Selengkapnya