Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Taufik tolak kenaikan tunjangan DPRD DKI disamakan dengan TKD PNS

Taufik tolak kenaikan tunjangan DPRD DKI disamakan dengan TKD PNS M Taufik. ©2017 merdeka.com/anisyah

Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengusulkan, kenaikan tunjangan untuk anggota DPRD harus dibedakan. Kenaikan yang lebih besar sebaiknya diberikan kepada anggota dewan yang kinerjanya lebih baik dari anggota dewan lainnya.

Menanggapi hal tersebut Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik mengatakan pernyataan Djarot itu tidak mendasar, karena aturan seperti itu jelas tidak ada.

"Aturannya ada enggak. Jadi semua itu pakai mekanisme, pakai aturan, bukan kayak kemaren semau-mau, jangan ikutin Ahok. Ahok kan semau-mau. Ini kita pakai aturan, misalkan tunjangan uang Badan Legislatif (Baleg) enggak boleh melebihi ketentuan itu Rp 183 ribu per bulan ya segitu enggak bisa lu tambah-tambahin," katanya di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (12/7).

Orang lain juga bertanya?

Lanjutnya jika jika penentuan kenaikan tunjungan didapat dari DPRD yang paling rajin, maka dirinyalah yang paling banyak mendapatkan kenaikan tunjungan tersebut.

"Enggak, dewan kan ada tanggung jawabnya. Kemarin aja enggak naik tetap jalan kok. Kalau saya sih demen aja, gue yang paling dapet duit banyak orang gue kayaknya masuk terus. Cuma aturannya yang enggak ada," kata Taufik.

Taufik juga menolak rencana Djarot yang menginginkan kenaikan tunjangan anggota DPRD DKI seperti sistem dari Tunjangan Kinerja Daerah (TKD). Karena semua aturan tersebut sudah tercantum dalam PP Nomor 18 tahun 2017.

"Iya PP 18 itu hanya mengatakan menaikkan dua item, uang komunikasi dan uang operasional reses. TKD itu triliun duitnya, TKD itu melebihi total gaji pegawai, kalau gaji pegawai Rp 9 triliun, TKD bisa Rp 18 triliun," jelasnya.

Untuk itu, tegas politikus Gerindra ini, tidak bisa disamakan antara tunjangan DPRD dengan TKD. "Kita tuh ada undang-undang, ada PP, enggak ada kemarin tuh TKD apa gubernur doang sendiri, duit rakyat tuh orang tidur-tidur juga dikasih duit. Kita ada aturannya enggak bisa orang juga udah dapet 13 tahun nih enggak naik-naik, begitu ada PP baru (naik)," cetusnya (mdk/bal)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Terbitkan 2 Perpres Tunjangan Pegawai KPK, Paling Besar Dapat Rp35 Juta
Jokowi Terbitkan 2 Perpres Tunjangan Pegawai KPK, Paling Besar Dapat Rp35 Juta

Pegawai KPK selain diberikan penghasilan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, diberikan tunjangan kinerja setiap bulan.

Baca Selengkapnya
2 Bulan Disahkan Jokowi, UU DKJ Digugat ke MK
2 Bulan Disahkan Jokowi, UU DKJ Digugat ke MK

Kader Demokrat mengajukan permohonan uji materiil terhadap Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta (UU DKJ) ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya
Kebijakan Pembersihan Guru Honoror Ganggu Sistem Pembelajaran di Sekolah
Kebijakan Pembersihan Guru Honoror Ganggu Sistem Pembelajaran di Sekolah

Dia juga menyoroti potensi tumpang tindih antara kebijakan daerah dan kebijakan pusat.

Baca Selengkapnya
Menteri Bahlil Minta Tunjangan Kinerja PNS Bawahannya Setara Ditjen Pajak, Jokowi Jawab Begini
Menteri Bahlil Minta Tunjangan Kinerja PNS Bawahannya Setara Ditjen Pajak, Jokowi Jawab Begini

Jokowi bersedia menyanggupi permintaan tersebut, namun dia menyinggung Bahlil terkait cara penyampaiannya.

Baca Selengkapnya
Kata Cak Imin soal Jokowi Naikkan Tukin Pegawai Bawaslu Jelang Pemilu 2024
Kata Cak Imin soal Jokowi Naikkan Tukin Pegawai Bawaslu Jelang Pemilu 2024

Cak Imin mengatakan, cara kerja sesuai selera tak bisa dilanjutkan lagi.

Baca Selengkapnya
Ganjar soal Jokowi Naikkan Tunjangan Bawaslu Jelang Pencoblosan: Mudah-Mudahan Bukan Godaan atau Suap
Ganjar soal Jokowi Naikkan Tunjangan Bawaslu Jelang Pencoblosan: Mudah-Mudahan Bukan Godaan atau Suap

Ganjar Pranowo merespons keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menaikan tunjungan pegawai Bawaslu

Baca Selengkapnya
PDIP Kritik RUU Dewan Pertimbangan Agung: Berbahaya kalau Dipakai untuk Bagi-Bagi Jabatan
PDIP Kritik RUU Dewan Pertimbangan Agung: Berbahaya kalau Dipakai untuk Bagi-Bagi Jabatan

PDIP menilai sangat berbahaya jika Revisi Undang-Undang Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) menjadi Dewan Pertimbangan Agung untuk mengakomodir kepentingan

Baca Selengkapnya
Alasan DPRD DKI Usul Dana Hibah Parpol Naik Jadi Rp10.000 Per Suara
Alasan DPRD DKI Usul Dana Hibah Parpol Naik Jadi Rp10.000 Per Suara

DPRD DKI Jakarta merekomendasikan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) untuk segera memproses usulan kenaikan dana bantuan parpol tersebut.

Baca Selengkapnya
Tunjangan Kinerja PNS Naik 20 Persen di 2024, Tinggal Tunggu Restu Jokowi
Tunjangan Kinerja PNS Naik 20 Persen di 2024, Tinggal Tunggu Restu Jokowi

Akan adanya kenaikan tunjangan kinerja atau tukin bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Baca Selengkapnya
Jokowi Naikkan Tukin Pegawai Kementerian PUPR, Menteri Basuki Tertinggi Kantongi Rp62 Juta per Bulan
Jokowi Naikkan Tukin Pegawai Kementerian PUPR, Menteri Basuki Tertinggi Kantongi Rp62 Juta per Bulan

Hal ini tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 35 tahun 2024 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian PUPR

Baca Selengkapnya
Tolak Gubernur Ditunjuk Presiden, PKB Dukung Usulan Wali Kota Dipilih Lewat Pilkada Diatur dalam RUU DKJ
Tolak Gubernur Ditunjuk Presiden, PKB Dukung Usulan Wali Kota Dipilih Lewat Pilkada Diatur dalam RUU DKJ

PKB setuju usulan PKS itu karena setelah RUU DKJ ditetapkan menjadi undang-undang, maka Jakarta bakal berganti status.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Hasto Sengit Usai Yasonna PDIP Dicopot dari Menteri, Ketus Jawab Isu Jokowi ke Golkar
VIDEO: Hasto Sengit Usai Yasonna PDIP Dicopot dari Menteri, Ketus Jawab Isu Jokowi ke Golkar

Hasto menyebut keputusan MK itu membuat PDIP bisa mengusung calon Gubernur di Jakarta

Baca Selengkapnya