1 Januari 1908, Tradisi Ball Drop Times Square Dimulai untuk Peringati Tahun Baru
Merdeka.com - Malam tahun baru memang menjadi momen yang selalu ditunggu-tunggu oleh setiap masyarakat dunia. Bahkan momen pergantian tahun ini selalu dirayakan dengan pesta meriah di berbagai kota-kota besar di dunia. Masing-masing landmark kota besar di dunia pun menyuguhkan hiburan menarik menjelang detik-detik pergantian tahun.
Salah satu landmark dunia yang tidak pernah luput dari sorotan adalah perayaan tahun baru di Times Square, New York, Amerika Serikat. Times Square memang menjadi tempat menarik bagi masyarakat Amerika untuk merayakan malam tahun baru bersama. Di mana jutaan masyarakat berkumpul di tempat ini untuk menghitung detik-detik berakhir dan dimulainya tahun yang baru.
Salah satu peristiwa bersejarah dalam perayaan tahun baru di Times Square adalah pada 1 Januari 1908. Pada 1 Januari 1908, pertama kali perayaan tahun baru Times Square dengan menggunakan ball drop. Ball drop merupakan bola berukuran besar dengan tampilan kilau menawan yang perlahan turun mengiringi detik-detik pergantian tahun.
-
Apa yang dirayakan pada 16 Januari? Dengan begitu, menarik untuk dibahas lebih jauh bagaimana sejarah 16 Januari ditetapkan sebagai peringatan Hari Makanan Pedas sedunia.
-
Dimana peristiwa bersejarah ini terjadi? Di Kota Padang, terjadi peristiwa bersejarah pada 27 November 1945 di sebuah sekolah bernama Sekolah Teknik Simpang Haru.
-
Kapan peristiwa ini terjadi? Berdasarkan informasi dari warga sekitar, peristiwa itu terjadi Selasa (25/7) pagi.
-
Apa yang dirayakan? Momen wisuda SMP selalu menjadi salah satu peristiwa yang dinantikan oleh setiap siswa dan keluarganya. Tak terkecuali Bintang Pratama Kurniawan, putra dari Hengky Kurniawan dan Christy Jusung.
Sejak saat itu, Ball drop menjadi tradisi menarik yang selalu dilakukan di setiap tahunnya.Dalam peristiwa ini terdapat sejarah dan fakta yang menarik untuk disimak. Melansir dari situs Times Squarency, berikut kami merangkum sejarah dan beberapa fakta menarik tentang peristiwa 1 januari 1908, bertepatan dengan tradisi Ball drop Times Square pertama kali dimulai sebagai tradisi perayaan tahun baru masyarakat Amerika.
Ball Drop Dibentuk dengan Kristal Waterford
©2021 Merdeka.com/Pixabay
Seperti yang telah dijelaskan, peristiwa 1 Januari 1908 menjadi momen pertama perayaan tahun baru di Times Square dengan menurunkan bola raksasa menjelang detik-detik pergantian tahun. Bola raksasa yang digunakan pada tradisi Ball Drop merupakan bola geodesik dengan diameter 12 kaki dan berat mencapai 11.875 pound.
Bukan hanya bentuknya yang besar, bola ini juga ditutupi dengan 2.688 segitiga kristal Waterford dengan beragam ukuran, mulai dari panjang 4 inci hingga 5 ¾ inci per sisinya. Lebih dari dua ribu kristal Waterford ini dipasang ke 672 modul lampu LED yang terdapat di setai rangka alumunium bola.
Modul lampu LED yang digunakan pun mempunyai susunan warna yang beragam. Bola yang diterangi 32.256 LED ini berisi 48 LED - 12 merah, 12 biru, 12 hijau, dan 12 putih dengan total 8.064 setiap warna. Susunan ini mampu menampilkan cahaya lebih dari 16 juta warna cerah dan milyaran pola yang menciptakan efek kaleidoskop spektakuler di atas One Times Square.
Ball Drop Dimulai pada Tahun 1907 ? 1908
Sebelumnya, masyarakat Amerika mulai merayakan malam tahun baru di Times Square pada awal 1904. Meskipun begitu, tradisi Ball Drop atau bola jatuh yang mengiringi pergantian tahun baru dilakukan pada akhir 1907 atau awal 1908. Pada pertunjukkan perdananya, Ball Drop dibuat dari besi dan kayu yang dihiasi dengan seratus bola lampu 25 watt, dengan diameter 5 kaki dan berat 700 pon. Bola raksasa ini dirancang oleh pengrajin logam imigran bernama Jacob Starr.
Pada perayaan pertama, yaitu pergantian tahun 1907 ke 1908, para pelayanan Lobster Palace dan restoran mewah lainnya menyalakan topi dengan lampu yang membentuk angka 1.908 secara bersamaan di pembatas Menara Times di menit menjelang pergantian tahun.
Pengecualian Tahun 1942 dan 1943
Setelah menjadi tradisi tahunan yang menarik dan selalu ditunggu masyarakat, Ball Drop terpaksa ditangguhkan pada tahun 1942 dan 1943. Pada tahun itu, upacara pergantian tahun baru ditangguhkan karena lampu di kota New York diredupkan pada masa perang.
Meskipun begitu, kerumunan masyarakat tetap berkumpul dan menyambut satu menit tahun baru dengan hening. Momen ini semakin terasa dengan dering lonceng yang mengingatkan kembali perayaan di Gereja Trinity. Perayaan Gereja Trinity ini menjadi menjadi simbol banyak orang berkumpul untuk "menghidupkan yang lama, menghidupkan yang baru."
Didesain Ulang pada Tahun 2000 dan 2007
©2021 Merdeka.com/Pixabay
Sejak pertunjukan pertamanya pada 1 Januari 1908, tradisi Ball Drop terus dilakukan setiap tahun. Kemudian tahun 2000, pesta malam tahun baru didesain ulang oleh Waterford Crystal dan Philips Lighting. Bola kristal menggabungkan teknologi pencahayaan terkini dengan material paling tradisional, mengingatkan pada masa lalu untuk menatap masa depan dan awal milenium baru.
Pada 2007, untuk peringatan 100 tahun tradisi Times Square Ball Drop, Waterford Crystal dan Philips Lighting membuat Bola kristal LED baru yang spektakuler. Bola lampu pijar dan halogen abad lalu digantikan oleh teknologi pencahayaan LED Philips Luxeon yang canggih yang secara dramatis meningkatkan kecerahan dan kemampuan warna Bola.
Terinspirasi Time Balls Greenwich
Di balik meriahnya tradisi Ball Drop Times Square setiap tahunnya, ternyata terinspirasi oleh Time Balls yang ada di Greenwich tahun 1833. Time Balls pertama di pasang dipasang di atas Observatorium Kerajaan Inggris di Greenwich. Bola ini akan jatuh pada pukul satu setiap sore, memungkinkan kapten kapal terdekat untuk secara tepat mengatur kronometer mereka (alat navigasi yang vital).
Kemudian, tradisi Time Balls tersebut diteruskan di tempat-tempat seperti Observatorium Angkatan Laut Amerika Serikat di Washington, DC, di mana bola waktu turun dari tiang bendera pada siang hari. Dan kini tentu saja, tradisi Time Ball diadaptasi setahun sekali di Times Square, untuk menandai detik-detik pergantian tahun yang bisa diitonton oleh satu miliar orang di seluruh dunia. (mdk/ayi)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kembang api dianggap sebagai simbol harapan menjadi lebih baik pada tahun berikutnya.
Baca SelengkapnyaHari Kemerdekaan Amerika Serikat disemarakkan dengan pertunjukan kembang api di New York. Simak potret keseruannya!
Baca SelengkapnyaTradisi yang rutin diselenggarakan setiap tahunnya ini sudah diwariskan secara turun-temurun oleh masyarakat Bengkulu dalam menyambut Tahun Baru Islam.
Baca SelengkapnyaHari Sirkus Sedunia adalah perayaan internasional yang didedikasikan untuk menghormati dan mengapresiasi seni pertunjukan sirkus.
Baca SelengkapnyaDoa dan dzikir bersama tersebut dilakukan untuk memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 Hijriah.
Baca SelengkapnyaTak hanya menampilkan pesta kembang api, sejumlah pertunjukan unik lainnya juga ditampilkan dalam momen tersebut.
Baca SelengkapnyaTak sekedar menyambut Tahun Baru Islam, tradisi Malam 1 Suro ini juga sebagai bentuk pelestarian budaya yang sudah mengakar di masyarakat.
Baca SelengkapnyaPara lajang khususnya di China merayakan hari ini dengan melakukan aktivitas berbelanja dan bergembira.
Baca SelengkapnyaKumpulan amalan malam 1 suro ini memiliki keberkahan yang luar biasa apabila dikerjakan.
Baca SelengkapnyaPada 2013, terjadi peristiwa sejarah hari buruh yang penting di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPesta Kembang Api Ramaikan Suasana Tahun Baru di Ancol
Baca Selengkapnya