1 Oktober Peringati Hari Kesaktian Pancasila, Ini Bedanya dengan Hari Lahir Pancasila
Merdeka.com - Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang menjadi pedoman bagi seluruh bangsa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pancasila ini berisi lima sila yang masing-masing memuat nilai dan karakteristik bangsa Indonesia. Meskipun disusun pada masa awal kemerdekaan, namun Pancasila dapat diterapkan dan masih relevan hingga kehidupan saat ini.
Dalam hal ini, masing-masing sila dalam Pancasila mempunyai makna bijak dan mendalam yang perlu dipahami oleh setiap masyarakat Indonesia. Bukan hanya dipahami, makna masing-masing sila juga perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari agar terwujud kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai dengan cita-cita para pendiri bangsa.
Selain memiliki kedudukan penting, Pancasila juga mempunyai kesaktian yang tidak dapat diganti dengan paham apapun. Inilah yang menjadi alasan adanya peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang dirayakan setiap tanggal 1 Oktober. Bukan sekadar perayaan tanpa makna, Hari Kesaktian Pancasila dilatarbelakangi oleh peristiwa sejarah penting.
-
Kenapa Hari Kesaktian Pancasila diperingati? Tanggal 1 Oktober diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila diperingati untuk mengenang saat pemerintah menguatkan kembali ideologi Pancasila setelah peristiwa Gerakan 30 September 1965 (G30S).
-
Kenapa penting merayakan Hari Kesaktian Pancasila? Hari Kesaktian Pancasila 2023 adalah hari yang tepat untuk mengenang dan merayakan nilai-nilai dasar yang mengikat bangsa Indonesia.
-
Apa makna Hari Kesaktian Pancasila? Hari ini mengingatkan kita akan momen penting dalam sejarah bangsa Indonesia ketika Pancasila sebagai dasar negara berhasil dipertahankan melalui peristiwa yang dikenal sebagai 'Gestok' pada tahun 1965.
-
Kenapa kita merayakan Hari Kesaktian Pancasila? Peringatan ini dimaksudkan untuk mengenang kembali sejarah dalam mempertahankan ideologi bangsa.
-
Kapan Hari Kesaktian Pancasila diperingati? Setiap tanggal 1 Oktober, bangsa Indonesia selalu memperingati Hari Kesaktian Pancasila.
-
Apa yang dirayakan di Hari Kesaktian Pancasila? Peringatan 1 Oktober Hari Kesaktian Pancasila dimaksudkan untuk mengenang kembali sejarah dalam mempertahankan ideologi bangsa.
Tepat pada hari ini, penting bagi masyarakat Indonesia untuk mengetahui bagaimana sejarah peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang kini telah memasuki peringatan ke-55. Selain itu, Anda juga perlu mengetahui perbedaan Hari Kesaktian Pancasila dengan Hari Lahir Pancasila, yang sering kali dianggap sama.
Dari berbagai sumber, berikut kami merangkum sejarah peristiwa 1 Oktober Hari Kesaktian Pancasila dan penjelasan lainnya, bisa Anda simak.
Sejarah Hari Kesaktian Pancasila
Seperti disebutkan, peringatan Hari Kesaktian Pancasila setiap 1 Oktober, dilatarbelakangi oleh peristiwa penting. Menurut sejarah, peringatan ini berkaitan dengan peristiwa Gerakan 30 September PKI, atau lebih dikenal dengan sebutan G30S/PKI. Ini merupakan peristiwa berdarah yang menyebabkan terbunuhnya enam perwira tinggi pangkat Jenderal, Kapten, dan beberapa orang lainnya.
Insiden ini disebut sebagai upaya pemberontakan oleh beberapa pengawal Istana yang dikenal dengan sebutan Pasukan Cakrabirawa. Pasukan ini dianggap memberikan dukungan terhadap Partai Komunis Indonesia yang saat itu berada di bawah komando Letkol Untung.
Kelompok tersebut secara sembunyi-sembunyi melakukan operasi dengan target beberapa Jenderal besar. Mulai dari Letjen TNI Ahmad Yani (Menteri/ Kepala Staf Komando Operasi Tertinggi/ Panglima Angkatan Darat), Mayjen TNI Raden Suprapto (Panglima AD Bidang Administrasi/ Deputi II Menteri), Mayjen TNI Mas Tirtodarmo Haryono (Panglima AD Bidang Perencanaan dan Pembinaan/ Deputi III Menteri), Mayjen TNI Siswondo Parman (Panglima AD Bidang Intelijen/ Asisten I Menteri), Brigjen TNI Donald Isaac Panjaitan (Panglima AD Bidang Logistik/ Asisten IV Menteri), dan Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo (Oditur Jenderal Angkatan Darat/ Inspektur Kehakiman).
Beberapa hari kemudian, perwira-perwira tinggi tersebut ditemukan di sebuah lubang wilayah Pondok Gede pada tanggal 3 Oktober 1965. Lubang ini kemudian dikenal dengan sebutan lubang buaya. Sebenarnya, insiden tersebut ingin menyasar Jenderal TNI Abdul Harris Nasution, sebagai target utama. Namun Abdul Harris Nasution berhasil selamat dari peristiwa berdarah tersebut.
Sayangnya, Lettu CZI Pierre Andreas Tendean dan Ade Irma Suryani Nasution menjadi korban yang terbunuh akibat salah sasaran. Selain itu, terdapat beberapa korban lain yang gugur dalam peristiwa ini, seperti Letkol Sugiyono Mangunwiyoto (Kepala Staf Korem 072/ Pamungkas, Yogyakarta), Kol. Katamso Darmokusumo (Komandan Korem 072/ Pamungkas, Yogyakarta), dan Bripka Karel Satsuit Tubun (Pengawal Kediaman Resmi Wakil Perdana Menteri II dr. J. Leimena).
Perbedaan Hari Kesaktian Pancasila dengan Hari Lahir Pancasila
Setelah mengetahui asal usul peristiwa 1 Oktober yang diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila, berikutnya akan dijelaskan perbedaan peringatan ini dengan Hari Lahir Pancasila. Peringatan Hari Kesaktian Pancasila memang sering kali dikaitkan dengan peringatan Hari Lahir Pancasila. Tak jarang, sebagian masyarakat menganggap keduanya adalah peringatan yang sama.
Meskipun sama-sama menggunakan kata Pancasila dan diperingati pada tanggal 1, namun Hari Kesaktian Pancasila dan Hari Lahir Pancasila adalah dua hal yang berbeda. Hari Lahir Pancasila adalah peringatan nasional yang dirayakan untuk mengenang hari pencetusan Pancasila oleh Ir. Soekarno. Peringatan ini dirayakan setiap tanggal 1 Juni, yang diambil dari hari lahir Bung Karno, sang Penggali Pancasila.
Hari Lahir Pancasila kemudian ditetapkan sebagai hari libur nasional setiap tahunnya. Berbeda dengan Hari Kesaktian Pancasila yang diperingati setiap 1 Oktober. Peringatan ini diadakan untuk mengenang insiden berdarah yang menyebabkan kematian tragis enam perwira tinggi pada peristiwa G30S/PKI.
Pada peristiwa G30S/PKI, sekelompok yang diduga mendukung Partai Komunis Indonesia melakukan penculikan sekaligus pembunuhan pada beberapa perwira tinggi tersebut. Biasanya, pada tanggal 30 September, masyarakat Indonesia mengibarkan bendera setengah tiang sebagai simbol duka dari peristiwa yang terjadi.
Kemudian, pada tanggal 1 Oktober bendera Indonesia kembali dikibarkan secara penuh untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila. Di mana peringatan ini memberikan pelajaran bagi setiap masyarakat Indonesia, bahwa Pancasila bukan hanya sebagai dasar negara tetapi juga sebagai ideologi yang tidak bisa digantikan dengan paham apapun. Sehingga diharapkan seluruh bangsa Indonesia dapat memaknai Pancasila dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari agar cita-cita pendiri bangsa bisa terwujud. (mdk/ayi)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setiap tahun, bangsa Indonesia memperingati dua perayaan terkait Pancasila, yaitu Hari Lahir Pancasila dan Hari Kesaktian Pancasila.
Baca SelengkapnyaUcapan Hari Kesaktian Pancasila 2023 bisa tumbuhkan jiwa nasionalisme
Baca SelengkapnyaHari Lahir Pancasila, yang diperingati setiap tanggal 1 Juni, adalah momen penting dalam sejarah Indonesia.
Baca SelengkapnyaHari Lahir Pancasila, yang diperingati setiap tanggal 1 Juni, merupakan momen bersejarah bagi bangsa Indonesia.
Baca SelengkapnyaPuan berharap Pancasila sebagai landasan negara terus menjadi sumber kekuatan rakyat Indonesia.
Baca SelengkapnyaPeringatan 1 Oktober Hari Kesaktian Pancasila dimaksudkan untuk mengenang kembali sejarah dalam mempertahankan ideologi bangsa.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua MPR, Ahmad Basarah mengajak masyarakat Indonesia di Hamburg Jerman untuk menjaga persatuan bangsa Indonesia di tanah rantau.
Baca SelengkapnyaPancasila adalah dasar negara Republik Indonesia yang pertama kali diperkenalkan pada 1 Juni 1945.
Baca SelengkapnyaPancasila, sebagai dasar negara Indonesia, mengandung nilai-nilai luhur yang menjadi pedoman hidup berbangsa dan bernegara.
Baca SelengkapnyaIndonesia sekarang ini adalah yang terbaik karena mampu merangkum keberagaman seperti pada semboyan Bhinneka Tunggal Ika
Baca SelengkapnyaMenurutnya mahasiswa memiliki peran penting terutama sebagai penguat moral juga sebagai penjaga nilai.
Baca SelengkapnyaPerlu dipahami bahwa keberagaman adalah ruh Pancasila yang harus dijaga dan dipertahankan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Baca Selengkapnya