Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

3 Fakta Sejarah Gereja Ganjuran Bantul, Jadi Tempat Ziarah Bernuansa Jawa

3 Fakta Sejarah Gereja Ganjuran Bantul, Jadi Tempat Ziarah Bernuansa Jawa Gereja Ganjuran. ©Ugm.ac.id

Merdeka.com - Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran atau yang kerap disebut Gereja Ganjuran merupakan sebuah Gereja Katolik Roma yang berada di Desa Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Bantul. Tak seperti gereja Katolik pada umumnya, Gereja Ganjuran terkenal dengan arsitekturnya yang bercampur dengan model arsitektur Jawa dan Hindu.

Karena keunikan tersebut, banyak wisatawan yang mengunjungi gereja ini. Mereka pun tak hanya umat Katolik yang ingin beribadah, namun juga penganut non-Katolik yang ingin melihat dari dekat keindahan arsitektur gereja ini.

Lalu bagaimana ide awal pembangunan gereja ini hingga menjadi gereja yang unik hingga sekarang? Berikut selengkapnya.

Orang lain juga bertanya?

Bentuk Perhatian Pada Kaum Buruh

gereja ganjuran

©Ugm.ac.id

Wacana pembangunan Gereja Ganjuran bermula pada tahun 1912 di mana Julius dan Joseph Schmutzer, dua bersaudara pemilik Pabrik Gula Gondanglipuro, berniat untuk menerapkan ajaran sosial gereja dengan memberi perhatian pada kaum lemah dan para buruh. Agar misinya dapat diterima masyarakat, mereka membuat patung-patung Hati Kudus Yesus yang digambarkan sebagai “Raja Jawa”.

Dengan bernuansa Jawa, Gereja Ganjuran resmi berdiri pada 16 April 1924. Sebagai ucapan rasa syukur, Schmutzer juga mendirikan prasasti yang diilhami budaya dan adat istiadat setempat pada tahun 1927.

Selain itu, dia juga membuat tempat berdoa dalam bentuk sebuah candi. Di dalam candi itu ditahtakan Patung Hati Kudus Tuhan Yesus dan digunakan sebagai tempat berdoa dan penghormatan kepada santo.

Akulturasi Budaya Jawa dan Eropa

gereja ganjuran

©Ugm.ac.id

Salah satu keunikan Gereja Ganjuran adalah gaya bangunannya yang merupakan hasil dari akulturasi budaya Jawa, Hindu, dan Eropa. Melansir dari Ugm.ac.id, budaya Jawa di Gereja Ganjuran hadir dengan adanya patung Yesus, Bunda Maria, dan malaikat yang mengenakan baju adat kebesaran Jawa. Sementara nuansa Hindu hadir dengan adanya bangunan Candi.

Di bawah candi itu, terdapat mata air yang biasa didoakan oleh para peziarah dengan harapan dapat memberi kesembuhan bagi yang sakit. Biasanya, beberapa peziarah membawa pulang air tersebut dalam sebuah botol atau jeriken kecil setelah didoakan. Air tersebut dipercaya dapat memberikan khasiat pengantara doa oleh Yang Maha Kuasa.

Pendopo Bernuansa Jawa

gereja ganjuran

©Ugm.ac.id

Selain patung orang suci berbusana Jawa, di sana terdapat pula pendopo yang biasa digunakan wisatawan untuk beristirahat yaitu Pendopo Julius Schmutzer, Joseph Schmutzer, Caroline Schmutzer, serta pendopo dengan nama orang Jawa seperti Pendopo Tekle. Nama pendopo itu diambil dari nama Yu Tekle, seorang yang cacat tangannya yang sering membantu membersihkan gereja ini. Sebenarnya nama asli Yu Tekle adalah Sarjiyem. Sebutan Tekle mengacu pada tangannya yang cacat.

Di Gereja Ganjuran pula, baik para peziarah maupun wisatawan bisa merasakan kesejukan, kerindangan, dan keheningan secara bersamaan. Pengunjung pun bebas berkunjung kapanpun karena tak ada jam buka atau tutup di tempat ibadah ini. Namun saat ada prosesi ibadah, pengunjung diharapkan bisa menjaga keheningan mengingat prosesi itu dianggap sakral bagi umat Katolik. (mdk/shr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Indahnya Perayaan Natal dalam Balutan Nuansa Jawa di Gereja Ganjuran Yogyakarta
FOTO: Indahnya Perayaan Natal dalam Balutan Nuansa Jawa di Gereja Ganjuran Yogyakarta

Parayaan Natal di Gereja Ganjuran, Yogyakarta, memperlihatkan bagaimana tradisi lokal dapat berjalan harmonis dengan keyakinan religius.

Baca Selengkapnya
7 Gereja Bersejarah & Tertua di Indonesia, Ada yang Mirip Klenteng
7 Gereja Bersejarah & Tertua di Indonesia, Ada yang Mirip Klenteng

Tak hanya untuk ibadah, gereja juga kerap dijadikan tempat wisata.

Baca Selengkapnya
Fakta Sejarah Gereja Bintaran, Tempat Peribadatan Umat Nasrani Pribumi Pertama di Yogyakarta
Fakta Sejarah Gereja Bintaran, Tempat Peribadatan Umat Nasrani Pribumi Pertama di Yogyakarta

Sejak awal pembangunannya, gereja itu memang dikhususkan untuk masyarakat katolik Jawa.

Baca Selengkapnya
Gereja Puhsarang Kini Jadi Cagar Budaya
Gereja Puhsarang Kini Jadi Cagar Budaya

Penetapan oleh kementerian ini dilakukan berdasarkan Pasal 45 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya.

Baca Selengkapnya
Potret Candi Gunung Gangsir di Jawa Timur, Paling Elegan Gaya Arsitekturnya Menandingi Candi Prambanan
Potret Candi Gunung Gangsir di Jawa Timur, Paling Elegan Gaya Arsitekturnya Menandingi Candi Prambanan

Candi yang berada di Kabupaten Pasuruan ini diakui sebagai bangunan cagar budaya tingkat provinsi Jawa Timur.

Baca Selengkapnya
Kisah Gereja Tua Kaliceret, Bangunan Kayu Tanpa Paku yang Telah Berusia Ratusan Tahun
Kisah Gereja Tua Kaliceret, Bangunan Kayu Tanpa Paku yang Telah Berusia Ratusan Tahun

Bangunan ini dulunya sempat miring karena tertiup angin, namun bisa tegak kembali karena tertiup angin dari arah yang berbeda

Baca Selengkapnya
Sejarah GKJ Baki Sukoharjo, Konsisten Pertahankan Nilai-nilai Budaya Jawa Sejak Zaman Kolonial Sampai Sekarang
Sejarah GKJ Baki Sukoharjo, Konsisten Pertahankan Nilai-nilai Budaya Jawa Sejak Zaman Kolonial Sampai Sekarang

Penyebaran ajaran Kristen di wilayah Baki, Sukoharjo sudah dimulai sejak zaman Kyai Sadrach Sura Pranata sekitar tahun 1860

Baca Selengkapnya
Uniknya Gereja Santa Maria de Fatima di Glodok, Punya Desain Mirip Kelenteng
Uniknya Gereja Santa Maria de Fatima di Glodok, Punya Desain Mirip Kelenteng

Keunikan gereja ini tidak ditemukan di tempat lain.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Sendang Duwur Lamongan, Kompleks Makam Kuno Tiga Tingkat dengan Masjid di Puncaknya
Mengunjungi Sendang Duwur Lamongan, Kompleks Makam Kuno Tiga Tingkat dengan Masjid di Puncaknya

Kompleks ini menunjukkan budaya Hindu dan Islam yang magis

Baca Selengkapnya
Candi Jawi Pasuruan, Wisata Sejarah di Dataran Tinggi dengan Pemandangan Gunung Arjuna dan Welirang
Candi Jawi Pasuruan, Wisata Sejarah di Dataran Tinggi dengan Pemandangan Gunung Arjuna dan Welirang

Nikmati sensasi wisata sejarah Candi Jawi dengan pemandangan sejuk di sekelilingnya.

Baca Selengkapnya
Menelusuri Sejarah GPIB Immanuel, Rumah Ibadah Protestan Tertua di Kota Medan
Menelusuri Sejarah GPIB Immanuel, Rumah Ibadah Protestan Tertua di Kota Medan

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) di Kota Medan menjadi rumah ibadah tertua sekaligus memiliki cerita dan nilai sejarah yang tinggi.

Baca Selengkapnya
Kampung Ini Dulu Pusat Agama Kristen yang Penduduknya Fasih Bahasa Belanda, Kini Terabaikan Penuh Semak Belukar
Kampung Ini Dulu Pusat Agama Kristen yang Penduduknya Fasih Bahasa Belanda, Kini Terabaikan Penuh Semak Belukar

Kampung di Jombang ini dikenal sebagai pusat penyebaran agama kristen di Jawa. Miris, kompleks makamnya kini dipenuhi semak belukar.

Baca Selengkapnya