Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Fakta Tradisi Labuhan Kraton Yogyakarta, Menyelaraskan Diri dengan Alam

5 Fakta Tradisi Labuhan Kraton Yogyakarta, Menyelaraskan Diri dengan Alam Labuhan Kraton. ©2020 liputan6.com

Merdeka.com - Labuhan merupakan salah satu tradisi Jawa Kraton Jogja yang rutin digelar setahun sekali. Secara etimologi, Labuhan sendiri berasal dari kata Labuh yang berarti membuang, meletakkan, atau menghanyutkan. Dilansir dari laman resmi Kraton Jogja, maksud dari acara ini adalah sebagai doa dan pengharapan untuk membuang sifat buruk.

Tradisi ini menjadi bagian dalam acara Tingalan Jumenengan Dalem atau perayaan penobatan Sultan. Tradisi Labuhan terdiri atas dua macam yaitu Labuhan Ageng (besar) dan Labuhan Alit (kecil).

Pada Labuhan Alit yang berlangsung setahun sekali, prosesi acara akan dilaksanakan di tiga tempat yakni Pantai Parangkusumo, Gunung Merapi, dan Gunung Lawu. Sementara pada prosesi Labuhan Ageng akan bertambah satu tempat lagi yakni di Dlepih Khayangan, Wonogiri. Berikut ini adalah 5 fakta tradisi Jawa Labuhan yang rutin digelar Kraton Jogja.

Orang lain juga bertanya?

Dilaksanakan di Empat Lokasi Berbeda

labuhan kraton

2020 liputan6.com

Setiap tahunnya, upacara labuhan digelar di tiga tempat yaitu Gunung Merapi, Gunung Lawu, dan Pantai Parangkusumo. Setiap delapan tahun sekali, acara Labuhan juga digelar di Dlepih Kahyangan, Wonogiri. Pemilihan keempat tempat itu sarat nilai historis dan budaya.

Pantai Parangkusumo dipilih karena menjadi tempat Panembahan Senopati bertapa. Setelah pertapaan itu Panembahan Senopati mendirikan Kerajaan Mataram. Gunung Merapi dipilih karena letusannya dianggap telah menyelamatkan Kerajaan Mataram dari penyerangan Kerajaan Pajang.

Gunung Lawu dipilih karena menjadi pertapaan Prabu Brawijaya V yang merupakan leluhur dari pendiri Kerajaan Mataram dan Kraton Yogyakarta. Sementara Dlepih Khayangan dipilih karena menjadi tempat Panembahan Senopati bertapa sebelum mendirikan pemerintahan dan kerajaan yang kuat.

Dlepih Khayangan juga digunakan sebagai tempat pertapaan raja-raja Mataram pada masa jayanya, seperti Sultan Agung Hanyokrokusumo dan Pangeran Mangkubumi.

Ubarampe

labuhan kraton

kratonjogja.id

Sesajen atau ubarampe merupakan persembahan dalam prosesi Labuhan. Dilansir dari Liputan6.com (21/6/2012), Ubarampe merupakan bentuk sedekah dari pihak kraton yang biasanya berisi kain batik beragam motif, potongan rambut dan kuku, serta minyak wangi milik Sultan.

Ubarampe itu kemudian dibawa dalam prosesi labuhan yang salah satunya diadakan di Pantai Parangkusumo, Bantul. Setelah melakukan serangkaian prosesi, Ubarampe itu kemudian dibawa Tim SAR menuju laut untuk dihanyutkan dalam deburan ombak laut selatan.

Pembagian Sesajen

labuhan kraton

2020 liputan6.com

Selain digelar di Pantai Parangkusumo, upacara Labuhan juga diadakan di Lereng Gunung Merapi. Prosesi labuhan di Merapi dipimpin langsung oleh sang guru kunci Mbah Asih, yang merupakan anak dari juru kunci sebelumnya, Mbah Maridjan.

Dilansir dari Liputan6.com (1/6/2014), dalam acara itu sesajen yang masih terbungkus dibacakan do'a. Selanjutnya diarak menuju Bangsal Sri Manganti yang berjarak 2 km dari puncak Merapi. Selanjutnya sesajen yang berisi buah, sayur, dan ketan dibagikan kepada masyarakat yang ikut labuhan.

Labuhan di Dlepih Khayangan

labuhan kraton

2020 liputan6.com

Prosesi Labuhan Ageng (besar) yang diadakan di Dlepih Khayangan berlangsung sekali sewindu. Dlepih Khayangan sendiri merupakan petilasan yang terletak di Dlepih, Kecamatan Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri.

Tempat itu dijaga seorang abdi dalem yang diwariskan dari generasi ke generasi. Kini, abdi dalem dipegang oleh Mas Ngabehi Surakso Budoyo yang telah menjalankan tugasnya sejak tahun 1965.

Dilansir dari laman resmi Kraton Jogja, Dlepih Khayangan sendiri menjadi tempat prosesi labuhan karena dulunya tempat itu digunakan Panembahan Senopati sebelum membabat Alas Mentaok (sekarang wilayah Kotagede) untuk dijadikan pusat Kerajaan Mataram.

Mewujudkan Fisolofi Hamemayu Hayuning Bawana

labuhan kraton

kratonjogja.id

Ritual labuhan tidak hanya diikuti oleh masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya, namun juga diikuti warga dari luar daerah.

Selain sebagai bentuk rasa syukur, upacara Labuhan merupakan bentuk napak tilas dari terbentuknya Kerajaan Mataram dan permohonan akan keselamatan Sultan serta kesejahteraan masyarakat Jogja.

Kraton Jogja menyebut upacara ini dibuat sebagai bentuk perwujudan filosofi Hamemayu Hayuning Bawana, yaitu upaya menghormati dan menjaga keserasian, keselarasan, dan keseimbangan alam. (mdk/shr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Melihat Prosesi Labuhan Keraton Yogyakarta di Gunung Lawu, Tapak Tilas Perjalanan Terakhir Prabu Brawijaya V
Melihat Prosesi Labuhan Keraton Yogyakarta di Gunung Lawu, Tapak Tilas Perjalanan Terakhir Prabu Brawijaya V

Perjalanan menuju puncak Gunung Lawu membutuhkan waktu 9-10 jam.

Baca Selengkapnya
Sejarah Tradisi Syawalan di Pantura Jawa
Sejarah Tradisi Syawalan di Pantura Jawa

Tradisi syawalan di Pulau Jawa telah berlangsung lintas generasi.

Baca Selengkapnya
Mengenal Jamasan Jimat Kalisalak, Ritual Tahunan Warisan Nenek Moyang Masyarakat Banyumas
Mengenal Jamasan Jimat Kalisalak, Ritual Tahunan Warisan Nenek Moyang Masyarakat Banyumas

Ritual itu diharapkan bisa menjadi festival budaya yang mengundang lebih banyak wisatawan

Baca Selengkapnya
Proses Penurunan Padaw Tujuh Dulung Jelang Perayaan Iraw Tengkayu 2024
Proses Penurunan Padaw Tujuh Dulung Jelang Perayaan Iraw Tengkayu 2024

Hari Minggu (6/10/2024) akan dilaksanakan perayaan adat budaya khas Suku Tidung yang bermukim di Kota Tarakan Kalimantan Utara

Baca Selengkapnya
Melihat Prosesi Udhik-Udhik, Jadi Pembuka Rangkaian Peringatan Maulid Nabi di Keraton Yogyakarta
Melihat Prosesi Udhik-Udhik, Jadi Pembuka Rangkaian Peringatan Maulid Nabi di Keraton Yogyakarta

Mengawali acara besar Grebeg Mulud, Keraton Yogyakarta melakukan tradisi menyebar udhik-udhik. Animo masyarakat untuk mengikuti prosesi ini cukup besar.

Baca Selengkapnya
Bentuk Pengenalan Upacara Adat pada Masyarakat Jawa, Ini Fakta Menarik Pameran
Bentuk Pengenalan Upacara Adat pada Masyarakat Jawa, Ini Fakta Menarik Pameran "Abhimantrana"

Pameran itu digelar dalam rangka Tingalan Jumenengan Dalem Sri Sultan HB X

Baca Selengkapnya
Mengulik Tradisi Ulur-Ulur Asal Tulungagung, Ungkap Rasa Syukur Masyarakat
Mengulik Tradisi Ulur-Ulur Asal Tulungagung, Ungkap Rasa Syukur Masyarakat

Upacara ini sebagai wujud dari ungkapan rasa syukur masyarakat terhadap para leluhur yang dilaksanakan setiap tahun pada hari tertentu.

Baca Selengkapnya
Mengenal Ritual Adat Laluhan, Simbol Kegigihan Masyarakat Dayak dalam Pertahankan Wilayah dari Gangguan Musuh
Mengenal Ritual Adat Laluhan, Simbol Kegigihan Masyarakat Dayak dalam Pertahankan Wilayah dari Gangguan Musuh

Adanya ritual ini bisa menjadi potensi wisata yang mengundang wisatawan dari berbagai daerah.

Baca Selengkapnya
Mengenal Upacara Adat Bekakak, Tradisi untuk Mengenang Kesetiaan Abdi Dalem Keraton Yogyakarta
Mengenal Upacara Adat Bekakak, Tradisi untuk Mengenang Kesetiaan Abdi Dalem Keraton Yogyakarta

Upacara yang digelar tiap bulan Sapar itu digelar untuk menjaga nilai-nilai budaya yang diwariskan turun-temurun.

Baca Selengkapnya
Melacak Jejak Danau Buatan Segarayasa di Istana Raja-Raja Jawa, Mulai dari Trowulan hingga Yogyakarta
Melacak Jejak Danau Buatan Segarayasa di Istana Raja-Raja Jawa, Mulai dari Trowulan hingga Yogyakarta

Danau buatan itu dibangun untuk berbagai macam keperluan, mulai dari tempat rekreasi hingga latihan perang.

Baca Selengkapnya
Mengenal Larung Kepala Kerbau, Ungkapan Rasa Syukur Nelayan di Jepara
Mengenal Larung Kepala Kerbau, Ungkapan Rasa Syukur Nelayan di Jepara

Tradisi warisan nenek moyang ini masih dipertahankan oleh masyarakat nelayan Jepara.

Baca Selengkapnya
Melihat Tradisi Wiwitan Panen Padi di Jogja, Tetap Dilestarikan di Tengah Perkembangan Teknologi
Melihat Tradisi Wiwitan Panen Padi di Jogja, Tetap Dilestarikan di Tengah Perkembangan Teknologi

Tradisi Wiwitan rutin diadakan setiap tahun oleh para petani di Jogja. Acara itu dirangkai dengan berbagai kegiatan kesenian

Baca Selengkapnya