7 Penyebab Sakit Saraf yang Perlu Diwaspadai, Begini Cara Mengatasinya
Merdeka.com - Sakit saraf merupakan salah satu jenis gangguan pada sistem saraf. Kondisi ini kerap menyebabkan penderita mengalami kesulitan bergerak, berpikir, hingga bernapas. Sakit saraf jika tidak segera diatasi dapat meningkatkan risiko kematian menjadi lebih besar.
Melansir dari Medical News Today, penyakit saraf adalah gangguan yang terjadi pada sistem saraf tubuh yang meliputi otak dan sistem saraf pusat. Jika sistem saraf terganggu, bisa menyebabkan terganggunya seluruh atau sebagian fungsi tubuh, seperti sulit bergerak, berbicara, dan mengalami gangguan ingatan.
Dalam beberapa kasus, gejala awal sakit saraf meliputi sakit kepala, nyeri punggung, hingga menurunnya daya ingat. Biasanya, penyakit ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah cedera otak atau tulang belakang. Selain itu, ada beberapa penyebab lain yang perlu diwaspadai.
-
Bagaimana gejala kerusakan saraf motorik? Gejala kerusakan saraf motorik adalah sebagai berikut: Otot melemah. Kram, otot berkedut atau kejang. Mobilitas berkurang. Kerusakan saraf motorik dapat menyebabkan kesulitan berjalan atau menggerakkan anggota tubuh. Atrofi otot. Seiring waktu, kerusakan saraf motorik dapat menyebabkan penipisan dan pemborosan otot. Kelumpuhan. Kerusakan saraf yang parah dapat mengakibatkan hilangnya kemampuan untuk menggerakkan otot tertentu.
-
Apa gejala saraf kejepit? Gejala saraf kejepit yang muncul bisa berbeda-beda tergantung pada lokasi dan tingkat keparahan kondisi tersebut. Beberapa gejala umum dari saraf kejepit adalah: Rasa sakit yang tajam, sakit, atau terbakar, yang bisa menyebar ke bagian tubuh lain. Misalnya, jika saraf di punggung bawah terjepit, rasa sakit bisa terasa di kaki.
-
Kenapa kerusakan saraf bisa terjadi? Saraf memiliki peran penting dalam menjaga tubuh Anda tetap sehat dan aman dengan mengirim dan menerima informasi antara otak dan seluruh tubuh. Jika serabut saraf rusak, sinyal ini dapat terganggu, dan gejala dapat muncul. Ada banyak kemungkinan penyebab kerusakan saraf, dan beberapa kelompok orang (misalnya penderita diabetes, orang dengan diet khusus) memiliki risiko yang lebih besar.
-
Mengapa saraf terjepit bisa menyebabkan rasa sakit? Kondisi tersebut bisa menyebabkan rasa sakit, mati rasa, kesemutan, hingga kelemahan pada area yang dipersarafi.
-
Apa itu saraf terjepit? Saraf kejepit terjadi ketika saraf tertekan oleh jaringan di sekitarnya, seperti tendon, ligamen, otot, tulang, atau jaringan lunak abnormal seperti tumor.
Lantas, apa saja penyebab sakit saraf dan bagaimana cara mengatasinya? Simak ulasannya yang merdeka.com lansir dari Sehatq berikut ini.
Gejala Sakit Saraf
© scientopia.org
Saraf secara fungsional dibagi menjadi tiga, yaitu saraf motorik, saraf otonom, dan saraf sensori. Jika salah satu saraf ini mengalami kerusakan, bisa menimbulkan gejala yang berbeda-beda. Adapun beberapa gejala sakit saraf berdasarkan jenisnya ialah sebagai berikut:
Gejala Sakit Saraf Motorik
Saraf motorik merupakan jenis saraf yang mengatur pergerakan tubuh dan mengirim informasi dari otak ke otot. Beberapa gejala yang kerap timbul saat saraf motorik mengalami gangguan di antaranya sering kedutan, lemas, otot mengecil atau atrofi, dan lumpuh di beberapa bagian tubuh.
Gejala Sakit Saraf Otonom
Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun dari sumsum tulang belakang. Jenis saraf ini berfungsi secara independent dari kontrol sadar yang terdiri dari saraf di otot jantung, otot polos, dan kelenjar endokrin. Ketika saraf otonom mengalami gangguan, gejala yang kerap muncul ialah pusing, gangguan buang air, tidak bisa merasakan sakit dada, hingga mengalami disfungsi seksual.
Gejala Sakit Saraf Sensori
Saraf sensori merupakan saraf yang banyak terdapat di permukaan kulit dan berperan mengirim informasi rasa sakit seperti panas dan dingin ke otak. Adapun beberapa gejala yang dirasakan saat saraf ini mengalami gangguan adalah nyeri di bagian tubuh, kebas, dan sering mengalami kesemutan.
Penyebab Sakit Saraf
©2018 Merdeka.com/Pixabay
Salah satu penyebab sakit saraf yang utama adalah mengidap diabetes. Penderita diabetes rentan mengalami gangguan saraf karena dikaitkan dengan kadar gula darah tinggi. Selain itu, penderita diabetes juga memiliki tingkat stress oksidatif tinggi yang memengaruhi sistem saraf.
Tak hanya itu, ada beberapa penyebab sakit saraf lainnya, di antaranya mengalami kondisi sebagai berikut:
• Penggunaan obat-obatan terlarang
• Kegagalan fungsi organ
• Gangguan tiroid
• Mengalami gangguan mental, seperti depresi, kecemasan, dan psikosis
• Paparan racun seperti karbon monoksida, atau arsen
• Penyakit yang membuat menurunnya fungsi saraf, seperti penyakit Parkinson atau penyakit Alzheimer
Cara Mengatasi Sakit Saraf Secara Alami
©www.huffingtonpost.com
Seperti yang sudah diketahui, salah satu penyebab sakit saraf yang kerap terjadi adalah mengidap diabetes. Oleh sebab itu, perawatan yang paling efektif ialah menurunkan kadar gula darah. Adapun beberapa cara mengatasi sakit saraf secara alami adalah sebagai berikut:
Mengonsumsi Daun Kersen
Daun kersen memiliki kandungan flavonoid dan saponin yang dapat membantu mengatasi diabetes yang kerap menyebabkan sakit saraf. Pasalnya, kandungan tersebut sejak lama sudah dipercaya efektif dalam membantu sekresi hormon insulin dalam tubuh. Sehingga hal ini mampu mengontrol kolesterol yang sering memicu sakit saraf.
Buah Apel
Cara mengatasi sakit saraf berikutnya ialah rutin mengonsumsi buah apel. Kandungan serat pada buah apel dipercaya dapat berfungsi efektif dalam mengontrol gula darah yang sering menjadi penyebab sakit saraf. Hal ini dikarenakan pektin bekerjasama dengan komponen fitonutrien dalam apel untuk mengontrol kadar lemak dan gula di dalam tubuh.
Tanaman Dlingo
Dlingo merupakan salah satu tanaman herbal yang cukup populer di Indonesia. Tanaman yang memiliki nama latin Acorus calamus ini biasa digunakan untuk pengobatan alami dari Tiongkok. Selain memiliki aroma harum, dlingo juga memiliki beragam manfaat untuk kesehatan, salah satunya mengatasi sakit saraf.
Sebuah penelitian dari Journal of Scientific and Innovative Search menemukan fakta bahwa tanaman dlingo mengandung alpha-asarone, beta-asarone, dan eugenol. Beberapa kandungan tersebut dipercaya mampu mengatur sistem saraf pusat pada penderita epilepsi.
Oleh karena itu, sejak dahulu tanaman dlingo ini banyak digunakan dalam terapi epilepsi dan autis. Selain itu, dlingo juga dapat memberi efek tenang yang bisa digunakan untuk membantu mengatasi gangguan tidur atau insomnia. (mdk/jen)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kenali tanda-tanda kerusakan saraf sejak dini dan cari tahu cara mengatasinya.
Baca SelengkapnyaSejumlah pertolongan pertama ini perlu dilakukan sebelum mendapat penanganan lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaPenanganan saraf terjepit harus dilakukan dengan tepat untuk mendapatkan hasil yang diharapkan.
Baca SelengkapnyaSimak pengertian saraf kejepit beserta gejala, penyebab dan cara penanganannya yang tepat.
Baca SelengkapnyaGejala saraf kejepit bisa bermacam-macam, namun umumnya kondisi ini menyebabkan nyeri, mati rasa, hingga otot melemah.
Baca SelengkapnyaCari tahu bedanya agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat.
Baca SelengkapnyaKenali jenis, penyebab, dan gejala gangguan pernapasan umum agar Anda dapat mengatasinya dengan tepat.
Baca SelengkapnyaSesak napas bukanlah suatu kondisi yang dapat diabaikan, karena dapat menjadi tanda adanya gangguan pada sistem pernapasan atau organ tubuh lainnya.
Baca SelengkapnyaSaraf kejepit adalah kondisi di mana saraf tertekan oleh jaringan di sekitarnya, seperti otot, tulang, atau ligamen.
Baca SelengkapnyaSimak cara mengatasi dada sesak dengan aman beserta panduan lengkapnya.
Baca SelengkapnyaBadan pegal dan sakit yang muncul ini menandakan sejumlah kondisi yang sedang dialami tubuh.
Baca SelengkapnyaGejala neuropati dapat bervariasi tergantung pada jenis saraf yang terkena.
Baca Selengkapnya