Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

8 Cara Membantu Korban KDRT, Perhatikan Cara Komunikasi yang Baik

8 Cara Membantu Korban KDRT, Perhatikan Cara Komunikasi yang Baik Ilustrasi pasangan bertengkar. ©Gottman.com

Merdeka.com - Dalam membina hubungan keluarga, tentu setiap orang menginginkan kondisi dan suasana yang harmonis dan penuh kasih. Baik suami kepada istri, istri kepada suami, serta orang tua kepada anak dan sebaliknya. Kondisi keluarga yang penuh kasih sayang, positif dan suportif ini tentu menjadi lingkungan yang baik bagi setiap anggotanya untuk berkembang.

Meskipun begitu, tidak dapat dipungkiri terdapat berbagai macam kasus yang menyebabkan terjadinya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Kekerasan di sini bisa berupa kekerasan terbuka yang melibatkan fisik, kekerasan tertutup yang bisa berupa hinaan verbal, kekerasan seksual, hingga kekerasan finansial. Hal ini pun bisa terjadi pada siapa saja, baik suami ke istri, orang tua ke anak, atau sebaliknya.

Dalam hal ini, anggota keluarga yang menjadi korban KDRT tentu mendapatkan berbagai macam dampak atau efek buruk. Bahkan, jika tindakan kekerasan terus dialaminya maka akan mendapatkan tekanan emosional yang semakin buruk seiring waktu. Dengan begitu, sudah semestinya bagi setiap orang yang dekat dengan korban KDRT perlu membantu dan mendukung korban untuk menghadapi masalah yang ada.

Terdapat beberapa cara membantu korban KDRT yang perlu diperhatikan oleh masyarakat umum. Dalam hal ini, masyarakat perlu menjadi tempat yang baik bagi korban untuk bercerita. Sebab, tidak mudah bagi korban KDRT membuka diri dengan orang lain untuk menceritakan masalahnya. Dengan begitu, masyarakat perlu berhati-hati dalam menjaga cara komunikasi yang baik kepada korban KDRT.

Dilansir dari Verywell Mind, berikut kami merangkum beberapa cara membantu korban KDRT dengan baik yang perlu diketahui:

Meluangkan Waktu

ilustrasi kdrt

©Shutterstock/4634093993

Cara membantu korban KDRT yang pertama yaitu dengan meluangkan waktu. Jika korban KDRT memutuskan untuk membuka diri kepada Anda, luangkan waktu untuknya. Berikan perhatian penuh ketika korban ingin menceritakan atau mengungkatkan rasa takut dan frustasi yang dipendam selama sekian waktu.

Usahakan untuk menjadi teman yang baik, keberadaan dan perhatian penuh yang diberikan saat korban ingin membuka diri merupakan langkah yang sangat membantu.

Membuka Percakapan

Cara membantu korban KDRT berikutnya yaitu dengan membuka percakapan. Dalam hal ini, Anda bisa membuka percakapan kepada korban agar dirinya lebih mudah menceritakan kondisi yang sedang dialami. Namun, sebaiknya pilihlah kata-kata yang baik dan sopan serta usahakan diri tetap tenang. 

Anda bisa memilih kalimat pembuka seperti, "Saya mengkhawatirkanmu karena… ” atau “Saya khawatir dengan keselamatan Anda…" atau "Saya telah memperhatikan beberapa perubahan yang membuat saya khawatir dengan Anda..."

Selain itu, beri tahu orang tersebut bahwa Anda akan merahasiakan informasi apa pun yang diungkapkan. Jangan mencoba memaksa orang tersebut untuk terbuka, biarkan percakapan berlangsung dengan sesuai dengan kehendak dan kenyamanan korban..

Mendengarkan Tanpa Menghakimi

ilustrasi kdrt

©Shutterstock/Diego Cervo

Cara membantu korban KDRT selanjutnya yaitu mendengarkan tanpa menghakimi. Jika mendapati korban KDRT yang memutuskan untuk bercerita, dengarkan ceritanya tanpa menghakimi. Usahakan untuk fokus dengan cerita yang disampaikan. Berikan waktu atau kesempatan pada orang tersebut untuk bercerita secara penuh.

Sementara itu, Anda bisa mendengarkan korban secara aktif yaitu dengan mengajukan pertanyaan yang dapat mempeprjelas pemahaman situasi. Anda juga bisa memberikan saran solusi dan nasihat yang bisa membantunya menghadapi masalah tersebut. Namun sertai pula sikap empati kepada korban, biarkan korban melampiaskan perasaan dan ketakutannya saat bercerita.

Peka dengan Tanda-Tanda

Cara membantu korban KDRT langkah berikutnya yaitu peka terhadap tanda-tanda yang ada. Seperti diketahui, banyak orang yang menutupi penganiayaan karena berbagai alasan. Dalam hal ini, Anda perlu peka terhadap tanda-tanda yang mengindikasikan terjadinya tindakan kekerasan terhadap orang tersebut. Tanda-tanda ini dapat dilihat secara fisik, emosional, maupun perilaku.Tanda Fisik:

  • Mata hitam
  • Bibir pecah
  • Tanda merah atau ungu di leher
  • Pergelangan tangan terkilir
  • Memar di lengan
  • Tanda Emosional:

  • Harga diri rendah
  • Terlalu menyesal atau lemah lembut
  • Takut
  • Perubahan pola tidur atau makan
  • Cemas atau gelisah
  • Penyalahgunaan zat
  • Gejala depresi
  • Kehilangan minat pada aktivitas dan hobi yang pernah dinikmati
  • Berbicara tentang bunuh diri
  • Tanda Perilaku:

  • Menjadi menyendiri atau jauh
  • Membatalkan janji atau pertemuan di menit terakhir
  • Sering terlambat
  • Privasi yang berlebihan terkait kehidupan pribadi mereka
  • Mengisolasi diri dari teman dan keluarga
  • Percaya pada Korban

    bertengkar

    ©iStock

    Selanjutnya, cara membantu korban KDRT yang bisa dilakukan adalah percaya pada korban. Saat mendengarkan korban KDRT menceritakan kondisi yang sedang dialami, Anda sebaiknya percaya pada korban dan hal yang diceritakannya. Percaya bahwa apa yang diceritakan korban adalah hal yang dialaminya dan mungkin dipendamnya selama beberapa waktu. 

    Berikan perhatian penuh pada korban saat bercerita, dan tunjukkan sikap empati kepadanya. Anda bisa mengatakan bahwa Anda percaya pada korban, kondisi ini bukan salah korban, dan siapa pun tidak pantas menerima tindakan kekerasan, termasuk korban. Bagi korban, memiliki seseorang yang mengetahui kebenaran tentang perjuangannya dapat membawa rasa harapan dan kelegaan.

    Validasi Perasaan Korban

    Cara membantu korban KDRT yang lain juga bisa dilakukan dengan memvalidasi perasaan yang dialami korban. Jika ingin membantu, penting bagi Anda untuk membuktikan perasaannya dengan memberi tahu bahwa memiliki pikiran yang saling bertentangan dan tidak harus patuh dengan pelaku itu normal. Selain itu, katakana pula bahwa kekerasan tidak diperbolehkan, dan tidak normal untuk hidup dalam ketakutan akan diserang secara fisik.

    Beri tahu korban bahwa kekerasan dan pelecehan bukanlah bagian dari hubungan yang sehat. Tanpa menghakimi, konfirmasikan kepada mereka bahwa situasi mereka berbahaya, dan Anda mengkhawatirkan keselamatan mereka.

    Menawarkan Dukungan Khusus

    Menawarkan dukungan khusus juga bisa menjadi salah satu cara membantu korban KDRT yang bisa dilakukan. Dalam hal ini, Anda bisa mencari dan memberikan rekomendasi nomor telepon layanan osial, pengacara, konselor, atau kelompok pendukung lainnya yang bisa membantu korban KDRT.

    Jika Anda tidak mampu, cobalah mencari cara lain agar kebutuhan tersebut dapat dipenuhi. Identifikasi kekuatan dan aset mereka, dan bantu mereka membangun dan mengembangkannya, sehingga mereka menemukan motivasi untuk membantu diri mereka sendiri.

    Yang penting adalah memberi tahu mereka bahwa Anda ada untuk mereka, tersedia kapan saja. Beri tahu mereka cara terbaik untuk menghubungi Anda jika membutuhkan bantuan. Jika memungkinkan, tawarkan untuk ikut memberikan dukungan moral kepada polisi, pengadilan, atau kantor pengacara.

    Membantu Membentuk Rencana Keamanan

    bertengkar

    ©iStock

    Cara membantu korban KDRT yang terakhir bisa dengan membantu membentuk rencana keamanan. Bantu korban membuat rencana keselamatan yang dapat diterapkan jika kekerasan kembali terjadi atau jika mereka memutuskan untuk meninggalkan situasi tersebut. Latihan membuat rencana dapat membantu mereka memvisualisasikan langkah-langkah mana yang diperlukan dan mempersiapkan psikologis untuk melakukannya.

    Berikut beberapa hal yang perlu dipastikan dalam membantu membuat rencana keselamatan:

  • Tempat yang aman untuk dikunjungi dalam keadaan darurat, atau jika mereka memutuskan untuk meninggalkan rumah.
  • Alasan yang disiapkan untuk pergi jika mereka merasa terancam.
  • Kata kode untuk mengingatkan keluarga atau teman bahwa bantuan dibutuhkan.
  • Beberapa barang dan kebutuhan yang diperlukan seperti uang tunai, dokumen penting (akta kelahiran, kartu jaminan sosial, dll.), kunci, perlengkapan mandi, dan pakaian ganti yang dapat diakses dengan mudah dalam situasi krisis.
  • Daftar kontak darurat, termasuk keluarga atau teman tepercaya, tempat penampungan lokal, dan hotline kekerasan dalam rumah tangga.
  • (mdk/ayi)
    Geser ke atas Berita Selanjutnya

    Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
    lihat isinya

    Buka FYP
    Puan Maharani Imbau Masyarakat ‘Berani Bersuara’ Tentang KDRT
    Puan Maharani Imbau Masyarakat ‘Berani Bersuara’ Tentang KDRT

    Kesadaran rakyat perlu dibangun bahwa perilaku KDRT tidak bisa dinormalisasikan dan harus segera dilaporkan.

    Baca Selengkapnya
    Mengapa Korban KDRT Seperti Cut Intan Nabila Bisa Bertahan Bertahun-tahun Walau Alami Kekerasan? Faktor Anak Jadi Salah Satunya
    Mengapa Korban KDRT Seperti Cut Intan Nabila Bisa Bertahan Bertahun-tahun Walau Alami Kekerasan? Faktor Anak Jadi Salah Satunya

    Korban KDRT sering bertahan karena anak, nilai sosial, ketergantungan finansial, trauma masa kecil, dan takut kehilangan cinta dari pasangan.

    Baca Selengkapnya
    Jenis-Jenis KDRT yang Perlu Diwaspadai, Bukan Hanya Kekerasan Fisik
    Jenis-Jenis KDRT yang Perlu Diwaspadai, Bukan Hanya Kekerasan Fisik

    KDRT bukan sebatas kekerasan fisik saja, tetapi juga mencakup kekerasan emosional, seksual, hingga finansial.

    Baca Selengkapnya
    Benarkah Pelaku KDRT Bisa Memperbaiki Diri dan Berubah Lebih Baik? Ini Kata Psikolog
    Benarkah Pelaku KDRT Bisa Memperbaiki Diri dan Berubah Lebih Baik? Ini Kata Psikolog

    Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) merupakan salah satu isu serius yang kerap kali disembunyikan oleh korban.

    Baca Selengkapnya
    Ditemani Mulan Jameela, Cut Intan Nabila Beberkan Kasus KDRT yang Dialaminya dan Singgung Kondisi Buah Hatinya
    Ditemani Mulan Jameela, Cut Intan Nabila Beberkan Kasus KDRT yang Dialaminya dan Singgung Kondisi Buah Hatinya

    Cut Intan akui ingin fokus di kasus KDRT, ungkap hal ini saat disinggung soal gugatan cerai.

    Baca Selengkapnya
    Dampak KDRT pada Kondisi Anak dan Perempuan, Ketahui Batasan dan Seberapa Parah Hal Ini
    Dampak KDRT pada Kondisi Anak dan Perempuan, Ketahui Batasan dan Seberapa Parah Hal Ini

    KDRT merupakan masalah yang masih terus terjadi hingga saat ini. Ketahui sejumlah dampak dan bahayanya.

    Baca Selengkapnya
    10 Penyebab KDRT yang Sering Jadi Pemicu, Kenali Pula Jenis-Jenis Tindakannya
    10 Penyebab KDRT yang Sering Jadi Pemicu, Kenali Pula Jenis-Jenis Tindakannya

    Berikut penyebab KDRT yang sering menjadi pemicunya.

    Baca Selengkapnya
    Perlakuan dan Penolakan Tegas dari Masyarakat Berperan Penting dalam Pencegahan Perundungan
    Perlakuan dan Penolakan Tegas dari Masyarakat Berperan Penting dalam Pencegahan Perundungan

    Pencegahan terjadinya perundungan atau bullying sangat tergantung dari peran aktif masyarakat.

    Baca Selengkapnya