Al-Qur'an di Solo Ini Bertuliskan Aksara Jawa, Diperkirakan Berusia 1,5 Abad
Merdeka.com - Agama Islam telah lama masuk ke Indonesia. Seiring waktu agama ini tumbuh pesat dan muncul kebudayaan Islam di negeri ini. Salah satu kebudayaan Islam yang berkembang kuat ada pada masyarakat Jawa.
Di Solo, ada sebuah Al-Qur’an yang memiliki keunikannya karena isinya yang bertuliskan aksara Jawa. Diperkirakan umur kitab suci itu sudah berusia 1,5 abad dan merupakan peninggalan dari Keraton Mangkunegara.
Baca juga: Hewan Yang Disebutkan Dalam Al Quran Dengan Keistimewaannya
-
Apa keunikan Alquran di Banyuwangi? Namun, menariknya adalah Alquran yang digunakan terlihat tak biasa. Alquran tersebut berukuran cukup besar dan tersimpan pada kotak kayu.
-
Kapan kitab itu dibuat? Para ahli berpendapat Kitab Kells dibuat di Iona sekitar tahun 800-an M oleh para biarawan yang mengabdikan diri kepada misionaris Irlandia abad ke-6 di mana St. Columba diyakini menyebarkan agama Kristen ke seluruh Skotlandia.
-
Kapan Al-Quran turun pertama kali? Nuzulul Quran adalah peristiwa penting dalam sejarah Islam yang menandai turunnya Al-Quran untuk pertama kalinya kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ini terjadi pada malam ke-17 Ramadhan, yang dikenal sebagai malam Lailatul Qadar, dianggap sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan.
-
Kapan Al-Quran pertama kali turun? Ini adalah malam di mana Allah menurunkan wahyu berupa Al Quran kepada Nabi Muhammad SAW.
-
Dimana Al-Quran pertama kali diturunkan? Ayat pertama yang turun dalam Al-Quran adalah surat Al-Alaq ayat 1-5. Turunnya ayat pertama ini melalui perantara malaikat Jibril di Gua Hira, Jabal Nur.
-
Apa yang istimewa dari Batu Quran? Batu Quran merupakan situs bersejarah, dengan sebuah batu di dalam kolam berisi lafaz yang dipercaya merupakan ukiran jari telunjuk dari seorang ulama bernama Syekh Maulana Mansyuruddin.
Lalu seperti apa wujud dari Al-Qur’an beraksara Jawa itu? Berikut selengkapnya:
Berusia Lebih dari 100 Tahun
©YouTube/Liputan6
Al-Qur’an beraksara Jawa ini merupakan koleksi dari Perpustakaan Rekso Pustaka di Puro Mangkunegaran.
Setidaknya ada dua Al-Qur’an berbahasa Jawa di perpustakaan itu. Al-Qur’an pertama merupakan naskah induk dengan sampul yang bertuliskan kata “Al-Fatihah” dengan huruf Jawa. Lalu Al-Qur’an kedua merupakan naskah saduran dari naskah induk.
Al-Qur’an itu diperkirakan sudah berusia lebih dari 100 tahun. Sementara untuk isinya sama, namun ditulis dengan aksara Jawa baru. Ukurannya sendiri adalah 33 cm (tebal) kali 22 cm (lebar) kali 3 cm (tebal).
Asal Usul Tidak Jelas
©YouTube/Liputan6
Al-Qur’an kuno itu kerap menjadi bahan referensi peneliti. Staf Rekso Pustaka sendiri tidak tahu secara pasti siapa penulis dari Al-Qur’an beraksara Jawa itu.
Namun diperkirakan Al-Qur’an itu telah ada sejak pemerintahan Mangkunegara IV di tahun 1867. Karena telah berusia tua, beberapa halaman telah lapuk dan rusak.
Oleh karena itu, perawatan berkala dilakukan untuk menjaga kondisi Al-Qur’an itu. Petugas perpustakaan biasanya menggunakan peralatan kapur barus dan cengkeh untuk mencegah kerusakan.
Selain itu, pengunjung tidak diperkenankan untuk membuka Al-Qur’an. Hanya mahasiswa dan peneliti yang boleh membuka untuk kepentingan penelitian. Sama seperti Al-Qur’an pada umumnya, Al-Qur’an berbahasa Jawa itu berisi 30 juz serta 114 surat. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masjid ini bernuansa modern dengan perpaduan arsitektur Timur Tengah dengan tetap menonjolkan arsitektur budaya Jawa.
Baca SelengkapnyaMasjid tua itu konon merupakan peninggalan Ki Ageng Pandanaran
Baca SelengkapnyaKeberadaan naskah itu membuktikan bahwa dulu di lereng Merapi-Merbabu terdapat komunitas sastrawan yang besar
Baca SelengkapnyaMasjid ini dibangun diatas ukuran 13,1 m × 13,1 m yang terdiri dari 14 pintu jendela, 2 pintu besar, 8 tiang penyangga dan 1 tiang utama
Baca SelengkapnyaMasjid unik ini gunakan nama bahasa Sunda bukan Arab. Ini fakta di baliknya.
Baca SelengkapnyaBatu Quran merupakan situs bersejarah, berisi batu dengan lafaz yang dipercaya merupakan ukiran jari telunjuk dari Syekh Maulana Mansyuruddin.
Baca SelengkapnyaSolo terkenal dengan nuansa budaya jawanya yang kental, menjadikan kota ini sebagai tujuan destinasi wisata favorit wisatawan lokal hingga mancanegara.
Baca SelengkapnyaMuseum Radya Pustaka merupakan museum tertua di Indonesia. Tak tanggung-tanggung, koleksinya mulai dari masa kerajaan hingga masa penjajahan.
Baca SelengkapnyaSebuah gamelan peninggalan Sunan Kalijaga tersimpan di museum dengan bentuk yang unik dan terbuat dari kayu jati.
Baca SelengkapnyaMustaka tua itu merupakan bentuk dari akulturasi budaya Hindu-Islam pada masanya
Baca SelengkapnyaKabarnya, seluruh mushaf di Al Quran tersebut ditulis tangan oleh ustaz pondok pesantren bernama Kiai Ahmad Basarudin Bin Ali Jaya di tahun 1990-an silam
Baca SelengkapnyaBegini kisah unik Masjid An Nawier yang sudah ada sejak abad ke-18 di Tambora Jakarta Barat
Baca Selengkapnya