Antisipasi Kekeringan, Pemkot Semarang Siapkan Langkah Ini
Merdeka.com - Pada Juni ini, sebagian besar wilayah di Indonesia sudah memasuki musim kemarau. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau saat ini akan diperburuk dengan fenomena El Nino.
Berbagai daerah mulai bersiap diri menghadapi fenomena kekeringan itu. Begitu pula dengan Kota Semarang. Pemerintah setempat berupaya mengantisipasi kondisi itu dengan memasang pipa resapan di sejumlah daerah yang rawan kekeringan, seperti Jabungan dan Sendangmulyo.
“Alhamdulillah, sampai sekarang belum ada wilayah yang mengalami kekeringan,” kata Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, dikutip dari ANTARA pada Selasa (6/6).
-
Apa upaya Pemprov Jateng mengatasi kekeringan? “Untuk itu dilakukan pengendalian secara pre-emptive di daerah endemis dengan menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan dan responsif pada daerah yang terserang OPT dengan bahan kimia secara bijaksana,“
-
Gimana Pemkot Semarang atasi banjir Kaligawe? Sementara itu Kepala BPBD Kota Semarang Endro Pudyo Martanto mengatakan bahwa pihaknya bersama Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang mengerahkan pompa bergerak untuk mengurangi debit banjir.
-
Apa saja yang dilakukan untuk mengatasi kekeringan di Jateng? Pemerintah daerah bekerja sama dengan BPBD sedang menyiapkan beberapa solusi, termasuk distribusi air bersih, termasuk di Wonogiri dan Klaten.'BNPB juga akan membantu mendistribusikan air ke masyarakat sekitar,' ujarnya dikutip dari ANTARA pada Selasa (23/7).
-
Bagaimana Mentan mengatasi dampak El Nino di Barito Kuala? “Kita dihadapkan El Nino, yaitu kemarau panjang dan dahsyat. Antisipasinya kita dapat percepat tanam menjadi 3 kali tanam setahun. Habis panen langsung tanam dengan menggunakan alsintan. Losses panen dapat berkurang dan produksi dapat ditingkatkan,“ terangnya.
-
Apa yang di lakukan Kementan untuk mengatasi dampak El Nino? Dalam rangka meredam dampak El Nino, Kementerian Pertanian (Kementan) mencanangkan program Gerakan Nasional (Gernas) tanam padi 500 ribu hektar.
-
Apa dampak kekeringan di Jateng? Warga Terdampak Kekeringan di Jateng Capai 9.153 Jiwa, Ini Penjelasan BPBD
Wanita yang akrab disapa Ita tersebut mengatakan, di sejumlah wilayah memang telah dipasang pipa resapan horizontal. Pipa ini menghasilkan daya resap air hujan yang cukup tinggi.
Pemasangan pipa itu bertujuan untuk memperbaiki pasokan air tanah sebagai cadangan saat musim kemarau, sekaligus sebagai langkah mengantisipasi banjir yang kerap terjadi di Semarang. Berikut selengkapnya:
Hasil Kolaborasi
©2015 Merdeka.com
Ita menjelaskan, pada Juni 2022 lalu, Pemkot Semarang telah memasang 90 pipa resapan. Pipa-pipa itu tersebar di Kelurahan Rowosari, Kecamatan Tembalang, sebanyak 45 pipa, dan Kelurahan Jabungan, Kecamatan Banyumanik, sebanyak 45 pipa.
Ia menyebut inovasi tersebut merupakan hasil kolaborasi dengan Universitas Semarang (USM) dalam program pengabdian masyarakat. Program itu kemudian dilanjutkan dengan pemasangan 22 pipa di Kelurahan Sendangmulyo, Kecamatan Tembalang.
“Karena di wilayah Sendangmulyo dan Jabungan sudah dibuat pipa resapan, sampai sekarang kami belum mendapatkan informasi terkait kelangkaan air bersih,” kata Ita.
Langkah Antisipasi
©2015 Merdeka.com
Ita mengakui bahwa peristiwa El-Nino memang tidak bisa dihindari. Namun sejauh ini kondisi Semarang masih normal. Meski demikian ia memastikan jajarannya siap kalau dampak El Nino benar-benar terjadi, terutama dalam pasokan air bersih oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Moedal Kota Semarang.
“Tentunya, kalau terjadi kekeringan, PDAM sudah siap menyuplai air bersih. Memang belum terjadi, tetapi antisipasinya tetap, seperti tahun lalu,” kata Ita.
Untuk mengoptimalkan upaya mengantisipasi kekeringan, Pemkot Semarang berencana memperbanyak pemasangan pipa resapan horizontal. Hal ini membuat cadangan air tanah tetap terjaga dan tercukupi. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemkab Tangerang telah menetapkan status siaga bencana kekeringan akibat musim kemarau berkepanjangan sebagai dampak dari fenomena El Nino.
Baca SelengkapnyaMusim kemarau tahun 2023 yang berkepanjangan sebagai akibat dari fenomena El Nino menyebabkan kelangkaan air di sejumlah daerah di Indonesia.
Baca SelengkapnyaEl Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.
Baca SelengkapnyaDampak El Nino terlihat di berbagai wilayah di Indonesia termasuk lahan pertanian di Kabupaten Indramayu.
Baca SelengkapnyaFenomena El Nino dan musim kemarau berkepanjangan di wilayah Kabupaten Tangerang berdampak pada ketersediaan air bersih.
Baca SelengkapnyaIni merupakan tanda musim kemarau kering yang sudah diwanti-wanti oleh BMKG sejak lama.
Baca SelengkapnyaKekeringan melanda Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Setidaknya sawah seluas 200 hektare di Desa Patugaran, Kecamatan Rejoso turut terdampak.
Baca SelengkapnyaProgram ini bahkan sudah berlangsung sejak awal tahun 2024.
Baca SelengkapnyaBantuan Kementan berupa pompa submersible 10 inch terbagi untuk Gapoktan Mulya Jaya di Desa Karangmulya dan Gapoktan Sugih Tani di Desa Bobos.
Baca SelengkapnyaPompanisasi merupakan solusi tercepat untuk mengatasi dampak kekeringan terhadap sektor pertanian.
Baca SelengkapnyaMentan SYL menilai, strategi pompanisasi dan pipanisasi yang diterapkan Ditjen PSP sebagai langkah mitigasi kekeringan sudah efektif.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta juga menyiapkan tangki-tangki air bersih
Baca Selengkapnya