Bangun Kesadaran Hak Pendidikan Siswa Penghayat, Yayasan di Jogja Gelar Acara Ini
Merdeka.com - Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah mengeluarkan Peraturan Menteri (Permendikbud) Nomor 27 Tahun 2016 tentang Layanan Pendidikan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa pada Satuan Pendidikan.
Hasilnya, peserta didik dari kelompok penghayat kepercayaan di Indonesia bisa mendapatkan haknya untuk mendapatkan layanan pendidikan penghayat kepercayaan yang sebelumnya tidak mereka dapatkan sama sekali.
Oleh karena itu Yayasan Lembaga Kajian Islam Sosial (LKIS) bekerja sama dengan Majelis Luhur Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa Indonesia (MLKI) mengadakan acara penyuluhan yang diadakan di 5 Kabupaten/Kota di DIY. Berikut selengkapnya:
-
Apa itu Tuhan? Anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan sering mengajukan pertanyaan mendalam, seperti 'Apa itu Tuhan?', 'Dari mana aku berasal?', 'Mengapa aku harus tidur?', dan sebagainya.
-
Siapa yang termasuk golongan orang beriman? 'Atau memberi makan pada hari kelaparan, (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat atau orang miskin yang sangat fakir. Mereka (orang-orang beriman dan saling berpesan itu) adalah golongan kanan.' (Al-Balad: 13,14 dan 18).
-
Apa makna syahadatain? 'Asyhadu an laa ilaha illallah wa asyhadu anna muhammadar rasulullah' Dari arti kalimat tersebut dapat dipahami bahwa makna syahadatain adalah sebuah kesaksian dan pengakuan bahwa Allah merupakan satu-satunya Tuhan yang wajib disembah, dan Nabi Muhammad merupakan utusan atau rasul Allah.
-
Apa kepercayaan Universe People? Universe People dipimpin alien bernama Ashtar. Bagi penduduk bumi yang berhasil menjadi pengikut terbaik, maka akan diangkut ke dimensi lain.
-
Mengapa regenerasi Penghayat Kepercayaan penting? Melestarikan nilai-nilai budaya bukanlah hal yang mudah. Ia prihatin generasi penerus penghayat kepercayaan semakin lama semakin menurun. Oleh karena itu proses regenerasi di tubuh para penghayat harus dilakukan.
-
Apa tanda keimanan seseorang? 'Di antara tanda bergantung pada amal adalah berkurangnya harapan saat melakukan kesalahan.'
Penghayat Kepercayaan
©2022 Merdeka.com/Rizka Nur Laily Muallifa
Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan YME didefinisikan sebagai setiap orang yang mengakui dan meyakini nilai-nilai penghayatan Kepercayaan terhadap Tuhan YME. Namun di lapangan, penerapan layanan pendidikan bagi para siswa penghayat itu masih sulit diterapkan.
Beberapa penyebabnya antara lain belum semua sekolah bisa menyediakan penyuluh dan juga belum semua orang tua memahami alur pelayanan pendidikan bagi siswa penghayat.
Kondisi Pendidikan Bagi Siswa Penghayat di Jogja
Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan yang Maha Esa dan Masyarakat Adat mencatat di Indonesia terdapat 2.288 peserta didik penghayat kepercayaan dari 461 satuan pendidikan di Indonesia. Sedangkan penyuluh penghayat kepercayaan di Indonesia hanya ada 213 orang.
Di Daerah Istimewa Yogyakarta sendiri, jumlah peserta didik penghayat kepercayaan ada 108 orang. Sedangkan jumlah penyuluhnya hanya 11 orang. Dilansir dari rilis yang diterbitkan LKIS, data tersebut menunjukkan masih ada gap antara jumlah penyuluh penghayat dengan anak didik penghayat yang tersebar di 5 Kabupaten/Kota di DIY.
Belum semua sekolah bisa menyediakan penyuluh dan juga belum semua orang tua memahami alur pelayanan pendidikan bagi siswa penghayat. Selain itu, situasi diskriminasi masih sering dijumpai di berbagai sekolah yang tidak punya perspektif yang baik mengenai hak pendidikan bagi kelompok penghayat.
Kegiatan Roadshow Diskusi
©2022 Merdeka.com/Rizka Nur Laily Muallifa
Berdasarkan berbagai masalah yang ditemukan dalam penerapan pendidikan bagi siswa penghayat, Yayasan LKIS bersama MLKI melakukan roadshow diskusi pemenuhan hak layanan pendidikan bagi siswa penghayat tingkat SD, SMP, dan SMA di Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Bantul, Kulon Progo, dan Gunungkidul.
Kegiatan Roadshow itu bertujuan untuk membangun kesadaran dan daya kritis siswa, orang tua, penyuluh, pemangku kepentingan, tentang kebijakan terkait layanan pendidikan bagi siswa penghayat. Selain itu, kegiatan tersebut juga akan memetakan dan merumuskan konteks permasalahan yang dialami siswa penghayat dalam mengakses layanan pendidikan dalam upaya merumuskan strategi peningkatan Layanan Pendidikan siswa penghayat yang ada di DIY.
Kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 24-31 Mei 2023 yang terbagi dalam lima kali acara di setiap kota/kabupaten. Setiap kegiatan rencananya akan diikuti 38 peserta yang terdiri dari perwakilan pemerintah kabupaten/kota, perwakilan MLKI, perwakilan kepala sekolah, perwakilan penyuluh, perwakilan orang tua siswa penghayat, perwakilan organisasi masyarakat, serta dari LKIS. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Layanan pendidikan kepercayaan di DIY masih diwarnai diskriminasi.
Baca SelengkapnyaKenduri ini merupakan bagian dari Prosesi Agung Paroki HKTY yang tahun ini genap berusia ke 100 tahun.
Baca SelengkapnyaMenag Yaqut soal Hardiknas 2024: Merdeka Belajar Memanusiakan Manusia, Dukung untuk Dilanjutkan
Baca SelengkapnyaPameran itu digelar dalam rangka Tingalan Jumenengan Dalem Sri Sultan HB X
Baca SelengkapnyaMempelajari makna Pancasila penting bagi warga negara Indonesia agar dapat lebih memahami nilainya.
Baca SelengkapnyaRegenerasi menjadi isu utama di balik makin menyusutnya jumlah kelompok penghayat kepercayaan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaYasonna juga mengungkapkan martabat manusia memiliki keterkaitan dengan keadilan sosial dan perlakuan yang adil.
Baca SelengkapnyaSalah satu tradisi yang masih terus terselenggara yakni tradisi Penyebaran Apem Yaa Qawiyyu yang sarat dengan kearifan lokal.
Baca SelengkapnyaBegini penampakan masyarakat Islam Bonokeling di Banyumas Jawa Tengah. Masih memegang kepercayaan Jawa Kuno.
Baca SelengkapnyaNasaruddin mengatakan, Kemah Pramuka digelar untuk mempertahankan dan melestarikan budaya dan kejayaan bangsa Indonesia.
Baca SelengkapnyaPeringatan Hardiknas di DIY digelar dengan berbagai cara.
Baca Selengkapnya