Beri Kejutan Pengunjung, Obyek Wisata di Purbalingga Bagikan 20 Ribu Kue Gratis
Merdeka.com - Sebuah obyek wisata edukasi di Purbalingga memberikan kejutan pada pengunjung. Pengelola obyek wisata itu membagi-bagikan kue tradisional secara gratis bagi para pengunjung.
Ternyata animo masyarakat cukup besar. Tidak tanggung-tanggung, sebanyak 20.000 kue ludes dalam waktu kurang dari dua jam.
Lalu seperti apa keseruan acara tersebut? Berikut selengkapnya:
-
Apa penyebab kue kering melempem? Kekurangan waktu pemanggangan bisa membuat kue menjadi lembek, sehingga meskipun bagian luarnya telah matang, bagian dalamnya masih terasa basah. Salah satu penyebab lainnya adalah saat memasukkan kue ke dalam wadah ketika masih panas. Kebocoran udara pada wadah juga dapat menjadi masalah.
-
Kenapa Kue Geplak Betawi hampir punah? Sayang, kue ini mulai sulit ditemukan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Jangan harap kehadirannya mudah dijumpai di pasar-pasar tradisional, karena pasti hasil perburuan bakal tetap nihil.
-
Dimana kue ka dibuat? Di daerah asalnya, Pulau Harapan, gugusan Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta, kue ini jadi primadona masyarakat karena kelezatannya.
-
Kapan Kue Tetu banyak dicari? Kudapan itupun menjadi yang paling sering diburu terutama saat waktu berbuka puasa di Bulan Ramadan.
-
Kapan warga serbu kue kering? Warga membeli kue kering di salah satu pusat penjualan kue di pasar Jatinegara, Jakarta, Kamis (28/3/2024).
-
Kapan kue kacang sering dibuat? Pembuatan kue kacang sendiri sering kali menjadi momen berbagi dan kebersamaan antara generasi muda dan tua, di mana resep warisan turun temurun disajikan dengan penuh cinta dan kehangatan.
Pesta Kue Tradisional
©YouTube/Liputan SCTV
Ada beragam kue tradisional yang dijajakan di obyek wisata Purbasari Pancuran Mas, Kabupaten Purbalingga. Pengelola wisata membagikan sebanyak 20.000 kue tradisional secara gratis.
Pengunjung cukup membayar tiket masuk lalu mendapatkan kupon yang bisa ditukar dengan dua jenis kue tradisional. Pembagian kue tradisional itu merupakan salah satu upaya dalam melestarikan makanan khas daerah.
“Kue tradisional ini ada 50 macam, dipilih dari berbagai UMKM yang ada di sini. Mereka datang ke sini kan dari luar Purbalingga, mereka jadi bisa merasakan jajanan khas daerah ini. Pada intinya kami ingin berbagi,” kata Junjung, pengelola wisata edukasi Pancuran Mas, dikutip dari kanal YouTube Liputan6.com.
Disambut Warga
©YouTube/Liputan SCTV
Kesempatan mendapatkan jajanan gratis disambut senang warga. Apalagi jenis jajanan tradisional yang disajikan begitu beragam.
“Senang sih. Dengan harga tiket yang murah, terus dapat banyak nih. Ini ditukar dengan tiket masuk. Satu tiket masuk dapat satu. Kue ini banyak jenisnya, ada pukis, susur, pastel, ada bolu juga. Lumayan banyak, biar kenyang,” kata Cantika, salah satu pengunjung yang mendapat kue tradisional gratis itu.
Sayangnya, pembagian kue tradisional itu hanya dilakukan selama dua jam. Tak butuh waktu lama, seluruh jajanan ludes diburu pengunjung. Pemberian kue gratis itu merupakan bagian dari peringatan hari ulang tahun ke-22 tempat wisata tersebut. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Belakangan upaya pemecahan rekor itu menuai kontroversi karena ada sejumlah makanan dibuang karena diduga tidak layak konsumsi.
Baca SelengkapnyaMemperingati Hari Jadi ke-167 Desa Kemiren, warga setempat merayakannya dengan menggelar beragam atraksi yang kental budaya Osing.
Baca SelengkapnyaRibuan orang hadir untuk membeli dan mencicipi durian khas Purbalingga dan sejumlah durian premium pada festival tersebut.
Baca SelengkapnyaFestival Rujak Uleg ini telah memasuki tahun ke-20 sejak pertama kali diselenggarakan pada tahun 2004.
Baca SelengkapnyaSejumlah warga yang membawa anak ikut berdesakan dalam antrean pembagian takjil gratis di Pemda Kabupaten Bogor di Cibinong.
Baca SelengkapnyaAksi sekelompok orang buka warung makan hanya bayar seribu ini bisa makan sepuasnya. Tuai pujian warganet.
Baca SelengkapnyaSehari 500 kilogram kue kering ludes terjual. Adapun omzet yang didapat bisa mencapai Rp10 juta per hari.
Baca SelengkapnyaDalam festival ini, sebanyak 2.024 durian khas Wonosalam dibagikan secara gratis untuk warga.
Baca SelengkapnyaBukan hanya satu atau dua jenis makanan saja, akan tetapi setiap rumah menyajikan hampir puluhan jenis takjil.
Baca SelengkapnyaSetiap hari menjelang waktu berbuka puasa, pengurus Masjid At-Taqwa membagikan ratusan paket takjil gratis berupa berbagai macam menu makanan dan minuman.
Baca SelengkapnyaRatusan warga di Lumajang, Jawa Timur rela berdesak-desakan demi mendapatkan sembako murah pada Sabtu (16/3) pagi.
Baca SelengkapnyaBanjir pujian, masjid di Sukabumi ini berikan kopi dan snack gratis untuk jemaah dan orang-orang yang numpang istirahat.
Baca Selengkapnya