Dalang Kondang Ki Seno Nugroho Meninggal Dunia, Begini Kisah Hidupnya
Merdeka.com - Kabar duka datang dari dunia pewayangan tanah air. Selasa malam (3/11), salah satu dalang kondang Ki Seno Nugroho meninggal dunia pada usia 48 tahun.
Kabar ini begitu mengejutkan karena beberapa hari sebelumnya Ki Seno sempat mengisi beberapa pagelaran wayang yang disiarkan melalui Live Streaming YouTube. Apalagi, namanya begitu tenar di dunia seni pewayangan.
Hingga saat ini, belum ada kabar pasti mengenai penyebab meninggalnya dalang asal Yogyakarta itu. Hanya saja, kabar ini menjadi duka mendalam di kalangan para seniman maupun para penggemarnya.
Selama ini, para penonton pagelaran wayang Ki Seno disukai berbagai kalangan. Dia dinilai sukses dalam mengenalkan budaya Jawa kepada anak-anak muda yang rela menonton pagelarannya hingga berjam-jam hingga mereka bercita-cita menjadi seorang dalang seperti Ki Seno.
Lalu bagaimana perjalanan karier seorang Ki Seno Nugroho menjadi seorang dalang? Berikut kisah hidupnya:
Awal Mula Menjadi Dalang
©YouTube/Dalang Seno
Ki Seno lahir dari kalangan keluarga para pendalang. Ayahnya, Ki Suparman Cermo Wiyoto, merupakan seorang dalang senior yang disegani, begitu pula kakeknya yang juga seorang dalang.
Walaupun begitu, ketertarikan awal Ki Seno terhadap dunia pewayangan bermula ketika SMP saat dia diajak ayahnya menonton pertunjukan wayang Ki Manteb Soedharsono di Gedung Sasono Hinggil, Yogyakarta. Sepulang dari sana, jiwanya terlecut untuk menjadi seorang dalang.
Sejak saat itulah dia semangat belajar dalang dengan menirukan gaya Ki Manteb. Bahkan setiap dia mengadakan pentas di Jogja, Ki Seno selalu hadir melihat pagelaran tokoh seniman yang dijuluki “Dalang Setan” itu.
Mewariskan Perjuangan Sang Ayah
©YouTube/Dalang Seno
Menginjak usia remaja, Ki Seno dimasukkan ke Sekolah Menengah Karawitan Indonesia (SMKI) jurusan pedalangan. Waktu itu ayahnya, Ki Suparman, sudah jatuh sakit. Karena itulah pamannya, Ki Supardi, meminta Ki Seno agar meneruskan perjuangan sang ayah yang masih berusaha mendalang dalam keadaan sakit itu.
Karena hal tersebut, pada sebuah pagelaran wayang Ki Supardi di Mrican, dia diberi kesempatan untuk mengisi sesi siang hari sementara pamannya yang mengisi di malam hari. Tapi dia punya satu permohonan pada sang paman agar pagelaran pertamanya itu jangan sampai dilihat oleh ayahnya.
Akhirnya waktu pagelaran tiba. Pada awalnya, debutnya berjalan lancar. Tapi di tengah pagelaran pada saat dia menengok ke belakang, Ki Seno melihat ayahnya sedang memainkan rebab. Karena grogi dilihat sang ayah, pagelaran pertamanya pun gagal.
Selesai pagelaran itu, Ki Seno diajak untuk ikut ke pagelaran ayahnya di Pekalongan. Selesai pagelaran itu, semua uang hasil dalangnya digunakan untuk jajan. Semua pantangan makanan yang dilarang dokter dilanggar semua oleh ayah Ki Seno.
“Aku mati tidak apa-apa karena sudah ada anakku yang sudah bisa main wayang,” kata Ki Seno menirukan perkataan ayahnya waktu itu. Tak lama setelah itu, Ki Suparman meninggal dunia.
Disukai Berbagai Kalangan
Dalam meniti karier sebagai seorang dalang, Ki Seno banyak mengkolaborasikan para maestro dalang. Selain Ki Mantep, dia juga menirukan gaya mendalang ala Ki Purba Asmoro, Ki Hadi Sugito, Ki Haji Sukron Suwondo, dan Ki Gondo Darma.
Dari berbagai macam gaya inilah, Ki Seno menemukan jati diri dalam menampilkan cerita wayangnya. Gayanya mendalang disukai berbagai kalangan. Mulai dari orang tua, anak muda, bahkan bocah kecil sekalipun.
Ia kerap pentas di berbagai tempat seperti di balai desa, di kantor, di perusahaan, di rumah warga yang punya hajatan. Ki Seno bahkan menyesuaikan diri dengan teknologi sehingga bisa dinikmati melalui kanal Youtube Dalang Seno.
Tak hanya itu, Ki Seno juga beberapa kali diundang untuk mengadakan pagelaran di luar negeri seperti di Belanda, Polandia, Korea Selatan, dan Argentina.
Masih Belajar
©2020 brilio.net
Bagi Ki Seno Nugroho, hingga saat ini, ilmunya soal wayang masih belum apa-apa. Menurutnya, ilmu pedalangan itu sangat besar dan sangat luas karena meliputi banyak ilmu seni lain seperti ilmu tari, ilmu olah suara, ilmu tata sungging, ilmu seni rupa, dan lain sebagainya. Oleh karena itu di sela-sela agendanya yang padat, dia selalu menyempatkan diri menonton kembali pagelaran para dalang idolanya lewat YouTube, tak terkecuali pagelaran dari almarhum sang ayah.
“Sering sekali penonton saya bilang,’mbok kalau mendalang kayak bapak. Pelan-pelan, halus, suaranya lembut.’ Kalau saya bisa saya mau. Tapi saya tidak bisa. Biarlah orang tua saya punya bendera sendiri, saya juga akan membuat bendera sendiri. Ki Suparman akan diingat sebagai Ki Suparman, Ki Seno Nugroho akan diingat sebagai Ki Seno Nugroho,” kata Ki Seno dikutip Merdeka.com dari kanal YouTube-nya dengan tajuk Perjalanan Ki Seno Menjadi Dhalang yang tayang pada 10 Mei 2019. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Yati mengenal Warseno sejak lama. Ia juga sering diajak menjadi bintang tamu saat pementasan wayang kulit di sejumlah kota.
Baca SelengkapnyaKi Warseno Slank telah berpulang. Mari kita lihat kronologi serta alasan di balik kepergian dalang terkenal ini.
Baca SelengkapnyaJenazah Ki Warseno akan dimakamkan siang ini di Astana Depokan, Juwiring, Klaten. Berangkat dari rumah duka Kranggan RT 02/18, Makamhaji, Kartasura.
Baca SelengkapnyaBerita duka menghampiri kita dengan tiba-tiba ketika Donny Kesuma menghembuskan napas terakhir di rumah sakit Primaya Bekasi Barat.
Baca SelengkapnyaSosoknya dikenal sebagai salah satu maestro dalang yang sudah mulai memulai kariernya sejak tahun 1975 silam.
Baca SelengkapnyaMeninggal dunia karena sakit, intip potret kenangan Donny Kesuma bersama para artis.
Baca SelengkapnyaSeniman yang memerankan tokoh Semar dan meninggal tersebut bernama Blacius Subono.
Baca SelengkapnyaAktor Sopyan Dado meninggal dunia pada Kamis, 28 Maret 2024 di Rumah Sakit Fatmawati pukul 04.20 pagi.
Baca SelengkapnyaSosok Ki Joko Bodo juga menjadi entertainer yang memeriahkan industri hiburan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPande Ketut Krisna meninggal dunia di usia 77 tahun.
Baca SelengkapnyaSetelah sukses sebagai pelawak dan bintang film, ia membayar kesalahannya di masa lalu.
Baca SelengkapnyaDikdik menyampaikan kabar duka kepergian salah satu seniman asal Jawa Barat.
Baca Selengkapnya