Dibangun dari Budaya Gotong Royong, Ini Kisah Inspirasi Taman Baca Kudi di Banyumas
Merdeka.com - Dusun Cunil adalah sebuah desa terpencil di Banyumas, Jawa Tengah. Letaknya berada di atas bukit. Masyarakatnya mayoritas bekerja sebagai petani.
Namun ada satu keunikan di Dusun Cunil yang jarang dimiliki desa-desa terpencil lain. Yaitu keberadaan sebuah taman baca bagi anak-anak di desa itu. Warga setempat menyebutnya “Taman Baca Kudi”.
Tingkat pendidikan warga di Dusun Cunil bisa dikatakan rendah. Mayoritas warganya hanya menyelesaikan pendidikan sampai tingkat SD.
-
Apa yang unik dari desa ini? Dengan penduduk sekitar 4.000 orang, kisah desa ini sama uniknya dengan arsitekturnya.Kisah menakjubkan ini berawal dari penduduk desa yang mengabaikan keamanan karena keyakinan mereka pada Dewa Shani, yang mereka anggap sebagai pelindung desa.
-
Apa keunikan Dusun Butuh? Dijuluki 'Nepal van Java' Pesona lanskap rumah-rumah penduduk kerap disamakan dengan pemandangan pedesaan Namche Bazaar di Nepal yang berlokasi di pegunungan Himalaya.
-
Apa yang unik di Kampung Ciburial? Ini yang tak kalah unik, yakni pertunjukan seni wayang tradisional dengan bahan utamanya sayur mayur.
-
Dimana letak kampung terpencil ini? Dusun Jurang Sempu yang berada di Desa Dayakan, Kecamatan Badegan merupakan salah satu desa terpencil di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
-
Dimana Desa Cipicung berada? Desa Cipicung Anies Rasyid Baswedan atau yang biasa dikenal dengan Anies Baswedan merupakan Gubernur DKI Jakarta ke-17. Ia lahir pada tanggal 7 Mei tahun 1969, di Desa Cipicung, Kuningan, Jawa Barat.
-
Dimana desa ini berada? Dalam sejarah kuno India yang penuh dengan kisah keagungan, mistis, dan praktik kebudayaan yang unik, desa Shani Shingnapur menjadi sorotan karena fakta yang menarik – rumahnya tidak memiliki pintu dan kunci.
Hal inilah yang mendorong Apris Nurahmadani bersama kedua temannya, Jaja dan Olipe, untuk membuat sebuah taman baca di kampung tersebut. Hingga kemudian lahirlah Taman Baca Kudi yang menjadi tempat belajar sekaligus bermain anak-anak Dusun Cunil.
Namun untuk mewujudkan itu bukanlah hal mudah. Berikut kisah selengkapnya:
Berawal dari Jalan-Jalan
©YouTube/BRIN
Selepas menjadi relawan dalam bencana longsor di Banjarnegara, Apris dan teman-temannya berinisiatif untuk membuat sebuah taman baca untuk anak-anak. Kemudian mereka bertiga pergi jalan-jalan ke sebuah dusun yang letaknya tak jauh dari Kota Purwokerto. Walau begitu lokasi dusun itu begitu terpencil. Dengan modal nekat, mereka bertiga memutuskan untuk mendirikan sebuah taman baca di dusun itu.
“Waktu itu kami tidak punya dana. Tapi kami berpikiran untuk membuat sebuah taman baca untuk masyarakat,” kata Apris pada tahun 2018 dikutip dari kanal YouTube Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Dibangun dari Gotong Royong Warga Desa
©YouTube/BRIN
Setelah melakukan izin ke masyarakat, pembangunan taman baca dimulai. Dukungan dari masyarakat di Dusun Cunil ternyata sangat positif. Mereka mendukung dan bergotong royong mendirikan taman baca tersebut. Bahkan salah satu warga mempersilakan lahannya untuk digunakan untuk pembangunan taman baca itu.
“Terus bahan bangunan juga disediakan dengan swasembada warga dusun dan RW, terus kami pun berinisiatif untuk membantu, sedikit demi sedikit kami menggalang donasi dari teman-teman yang memang kami ceritakan dengan niat kami membuat sebuah taman bacaan di Dusun Cunil,” jelas Apris.
Makna Filosofis di Balik Kata "Kudi"
©YouTube/BRIN
Apris mengatakan, kata “Kudi” yang digunakan sebagai nama dari taman baca itu bukanlah sebuah singkatan. Melainkan sebuah alat kerja yang sering digunakan oleh masyarakat Banyumas.
“Dilihat dari bentuknya, filosofinya, dan dari cerita budayawan yang ada di Banyumas, kami memilih nama Kudi karena memiliki manfaat yang banyak. Harapannya taman baca ini menjadi tempat yang bermanfaat bagi masyarakat,” kata Apris.
Tempat Belajar dan Bermain
©YouTube/BRIN
Seiring waktu, makin banyak anak-anak Dusun Cunil yang berkunjung di Taman Baca Kudi. Pada awalnya berdiri tahun 2015, hanya 10 anak yang belajar di sana. Tapi setelah tiga tahun berjalan, sudah ada 40 anak yang belajar di taman baca itu. Hingga akhirnya taman baca itu direnovasi dari yang awalnya hanya sebuah gubuk hingga menjadi bangunan semi permanen. Sejak saat itu kegiatan di Taman Baca Kudi terus berkembang.
“Kegiatan di Taman Baca Kudi biasanya hari Selasa, Kamis, Minggu. Hari Selasa dan Kamis, kegiatannya adalah belajar membaca, menulis, dan menggambar. Dan untuk kegiatan hari Minggu adalah kreativitas,” kata Tiya, pemudi asli Dusun Cunil yang juga pengurus di Taman Baca Kudi.
Selain itu juga ada kegiatan permainan tradisional seperti egrang, sonda manda, dan petak umpet.
Tanggapan Warga Dusun Cunil
©YouTube/BRIN
Karena fungsinya sangat vital sebagai sarana pendidikan anak-anak, banyak warga Dusun Cunil yang berharap banyak dengan adanya taman baca itu. Mereka mengakui bahwa adanya taman baca itu membawa banyak manfaat bagi anak-anak di dusun mereka.
“Sebelum ada taman baca itu anak-anak suka bermain yang tidak bermanfaat. Kalau ada taman baca itu bisa belajar bersama teman-temannya, belajar kentongan, nyanyi-nyanyi, melukis, menggambar,” kata Ibu Marsini, salah satu warga Dusun Cunil. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kampung Literasi Cinambo memang dibuat secara nyaman agar berliterasi terasa menyenangkan.
Baca SelengkapnyaPertunjukkan wayang di sini unik karena tokohnya dibuat dari ragam sayur mayur.
Baca SelengkapnyaDesa Cibuntu punya banyak potensi wisata. Dapat banyak penghargaan.
Baca SelengkapnyaBerkunjung ke Dusun Malangbong seakan bernostalgia dengan suasana pedesaan tahun 1980-an.
Baca SelengkapnyaJalan untuk menuju ke kampung itu sangat sulit. Pengendara harus melewati hutan, sungai, dan perkebunan teh.
Baca SelengkapnyaBerdirinya bangunan ini menjadi bentuk kegelisahan Taufiq Ismail karena budaya membaca di Indonesia rendah.
Baca SelengkapnyaMimpi mereka adalah ingin anak-anak di wilayah Bekasi, khususnya Tambun bisa dekat dengan buku dan berwawasan luas.
Baca SelengkapnyaSebuah lahan tidur di kolong Tol Becakayu disulap menjadi Taman Interaksi Warga.
Baca SelengkapnyaKeberhasilan Dusun Butuh menjadi desa wisata tak lepas dari kekompakan warganya
Baca SelengkapnyaPenilaian yang paling menonjol adalah pada pengelolaan BUMDes pada kedua desa wisata itu.
Baca SelengkapnyaKampung ini terletak di tengah hutan Taman Nasional Meru Betiri
Baca SelengkapnyaSebagian besar masyarakat di dusun tersebut berprofesi sebagai pengrajin wayang kulit. Keahlian mereka sudah diwariskan secara turun-temurun
Baca Selengkapnya