Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dibangun dari Budaya Gotong Royong, Ini Kisah Inspirasi Taman Baca Kudi di Banyumas

Dibangun dari Budaya Gotong Royong, Ini Kisah Inspirasi Taman Baca Kudi di Banyumas Taman Baca Kudi Banyumas. ©YouTube/BRIN

Merdeka.com - Dusun Cunil adalah sebuah desa terpencil di Banyumas, Jawa Tengah. Letaknya berada di atas bukit. Masyarakatnya mayoritas bekerja sebagai petani.

Namun ada satu keunikan di Dusun Cunil yang jarang dimiliki desa-desa terpencil lain. Yaitu keberadaan sebuah taman baca bagi anak-anak di desa itu. Warga setempat menyebutnya “Taman Baca Kudi”.

Tingkat pendidikan warga di Dusun Cunil bisa dikatakan rendah. Mayoritas warganya hanya menyelesaikan pendidikan sampai tingkat SD.

Hal inilah yang mendorong Apris Nurahmadani bersama kedua temannya, Jaja dan Olipe, untuk membuat sebuah taman baca di kampung tersebut. Hingga kemudian lahirlah Taman Baca Kudi yang menjadi tempat belajar sekaligus bermain anak-anak Dusun Cunil.

Namun untuk mewujudkan itu bukanlah hal mudah. Berikut kisah selengkapnya:

Berawal dari Jalan-Jalan

taman baca kudi banyumas

©YouTube/BRIN

Selepas menjadi relawan dalam bencana longsor di Banjarnegara, Apris dan teman-temannya berinisiatif untuk membuat sebuah taman baca untuk anak-anak. Kemudian mereka bertiga pergi jalan-jalan ke sebuah dusun yang letaknya tak jauh dari Kota Purwokerto. Walau begitu lokasi dusun itu begitu terpencil. Dengan modal nekat, mereka bertiga memutuskan untuk mendirikan sebuah taman baca di dusun itu.

“Waktu itu kami tidak punya dana. Tapi kami berpikiran untuk membuat sebuah taman baca untuk masyarakat,” kata Apris pada tahun 2018 dikutip dari kanal YouTube Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Dibangun dari Gotong Royong Warga Desa

taman baca kudi banyumas

©YouTube/BRIN

Setelah melakukan izin ke masyarakat, pembangunan taman baca dimulai. Dukungan dari masyarakat di Dusun Cunil ternyata sangat positif. Mereka mendukung dan bergotong royong mendirikan taman baca tersebut. Bahkan salah satu warga mempersilakan lahannya untuk digunakan untuk pembangunan taman baca itu.

“Terus bahan bangunan juga disediakan dengan swasembada warga dusun dan RW, terus kami pun berinisiatif untuk membantu, sedikit demi sedikit kami menggalang donasi dari teman-teman yang memang kami ceritakan dengan niat kami membuat sebuah taman bacaan di Dusun Cunil,” jelas Apris.

Makna Filosofis di Balik Kata "Kudi"

taman baca kudi banyumas

©YouTube/BRIN

Apris mengatakan, kata “Kudi” yang digunakan sebagai nama dari taman baca itu bukanlah sebuah singkatan. Melainkan sebuah alat kerja yang sering digunakan oleh masyarakat Banyumas.

“Dilihat dari bentuknya, filosofinya, dan dari cerita budayawan yang ada di Banyumas, kami memilih nama Kudi karena memiliki manfaat yang banyak. Harapannya taman baca ini menjadi tempat yang bermanfaat bagi masyarakat,” kata Apris.

Tempat Belajar dan Bermain

taman baca kudi banyumas

©YouTube/BRIN

Seiring waktu, makin banyak anak-anak Dusun Cunil yang berkunjung di Taman Baca Kudi. Pada awalnya berdiri tahun 2015, hanya 10 anak yang belajar di sana. Tapi setelah tiga tahun berjalan, sudah ada 40 anak yang belajar di taman baca itu. Hingga akhirnya taman baca itu direnovasi dari yang awalnya hanya sebuah gubuk hingga menjadi bangunan semi permanen. Sejak saat itu kegiatan di Taman Baca Kudi terus berkembang.

“Kegiatan di Taman Baca Kudi biasanya hari Selasa, Kamis, Minggu. Hari Selasa dan Kamis, kegiatannya adalah belajar membaca, menulis, dan menggambar. Dan untuk kegiatan hari Minggu adalah kreativitas,” kata Tiya, pemudi asli Dusun Cunil yang juga pengurus di Taman Baca Kudi.

Selain itu juga ada kegiatan permainan tradisional seperti egrang, sonda manda, dan petak umpet.

Tanggapan Warga Dusun Cunil

taman baca kudi banyumas

©YouTube/BRIN

Karena fungsinya sangat vital sebagai sarana pendidikan anak-anak, banyak warga Dusun Cunil yang berharap banyak dengan adanya taman baca itu. Mereka mengakui bahwa adanya taman baca itu membawa banyak manfaat bagi anak-anak di dusun mereka.

“Sebelum ada taman baca itu anak-anak suka bermain yang tidak bermanfaat. Kalau ada taman baca itu bisa belajar bersama teman-temannya, belajar kentongan, nyanyi-nyanyi, melukis, menggambar,” kata Ibu Marsini, salah satu warga Dusun Cunil. (mdk/shr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sisi Lain Kota Bandung Berada di Cinambo, Warganya Dirikan Kampung Literasi
Sisi Lain Kota Bandung Berada di Cinambo, Warganya Dirikan Kampung Literasi

Kampung Literasi Cinambo memang dibuat secara nyaman agar berliterasi terasa menyenangkan.

Baca Selengkapnya
Mengenal Keunikan Kampung Ciburial Garut, Ada Pertunjukan Wayang Sayur
Mengenal Keunikan Kampung Ciburial Garut, Ada Pertunjukan Wayang Sayur

Pertunjukkan wayang di sini unik karena tokohnya dibuat dari ragam sayur mayur.

Baca Selengkapnya
Kisah Bangkitnya Desa Cibuntu, Dulu Terisolir Kini Jadi Desa Wisata
Kisah Bangkitnya Desa Cibuntu, Dulu Terisolir Kini Jadi Desa Wisata

Desa Cibuntu punya banyak potensi wisata. Dapat banyak penghargaan.

Baca Selengkapnya
Bak Ada di Tahun 1980-an, Ini Cerita Unik Dusun Malangbong yang Letaknya di Tengah Hutan Bojonegoro
Bak Ada di Tahun 1980-an, Ini Cerita Unik Dusun Malangbong yang Letaknya di Tengah Hutan Bojonegoro

Berkunjung ke Dusun Malangbong seakan bernostalgia dengan suasana pedesaan tahun 1980-an.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Kampung Terpencil di Tengah Perkebunan Teh Batang, Masih Banyak Rumah Tua Peninggalan Belanda
Mengunjungi Kampung Terpencil di Tengah Perkebunan Teh Batang, Masih Banyak Rumah Tua Peninggalan Belanda

Jalan untuk menuju ke kampung itu sangat sulit. Pengendara harus melewati hutan, sungai, dan perkebunan teh.

Baca Selengkapnya
Berkunjung ke Rumah Puisi Taufiq Ismail, Wisata Literasi dan Ruang Baca di Bukittinggi
Berkunjung ke Rumah Puisi Taufiq Ismail, Wisata Literasi dan Ruang Baca di Bukittinggi

Berdirinya bangunan ini menjadi bentuk kegelisahan Taufiq Ismail karena budaya membaca di Indonesia rendah.

Baca Selengkapnya
Perjuangan Komunitas Literasi di Tambun Selatan Kenalkan Minat Baca ke Anak, Keliling Tiap Taman Sambil Bawa Buku
Perjuangan Komunitas Literasi di Tambun Selatan Kenalkan Minat Baca ke Anak, Keliling Tiap Taman Sambil Bawa Buku

Mimpi mereka adalah ingin anak-anak di wilayah Bekasi, khususnya Tambun bisa dekat dengan buku dan berwawasan luas.

Baca Selengkapnya
FOTO: Ramah Anak, Begini Penampakan Kolong Tol Becakayu Disulap Jadi Taman Bermain
FOTO: Ramah Anak, Begini Penampakan Kolong Tol Becakayu Disulap Jadi Taman Bermain

Sebuah lahan tidur di kolong Tol Becakayu disulap menjadi Taman Interaksi Warga.

Baca Selengkapnya
Berawal dari Aktivitas Pendakian, Begini Asal Mula Desa di Lereng Gunung Sumbing dapat Julukan “Nepal Van Java”
Berawal dari Aktivitas Pendakian, Begini Asal Mula Desa di Lereng Gunung Sumbing dapat Julukan “Nepal Van Java”

Keberhasilan Dusun Butuh menjadi desa wisata tak lepas dari kekompakan warganya

Baca Selengkapnya
Dua Desa di Banyumas Masuk 15 Besar Lomba Desa Wisata Nusantara, Ini Keunggulannya
Dua Desa di Banyumas Masuk 15 Besar Lomba Desa Wisata Nusantara, Ini Keunggulannya

Penilaian yang paling menonjol adalah pada pengelolaan BUMDes pada kedua desa wisata itu.

Baca Selengkapnya
Potret Kampung Terpencil di Banyuwangi, Warga Andalkan Satu-satunya Truk Milik Crazy Rich Setempat untuk Penuhi Kebutuhan
Potret Kampung Terpencil di Banyuwangi, Warga Andalkan Satu-satunya Truk Milik Crazy Rich Setempat untuk Penuhi Kebutuhan

Kampung ini terletak di tengah hutan Taman Nasional Meru Betiri

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Sentra Kerajinan Wayang Kulit di Bantul, Berkembang Sejak Sebelum Era Kemerdekaan
Mengunjungi Sentra Kerajinan Wayang Kulit di Bantul, Berkembang Sejak Sebelum Era Kemerdekaan

Sebagian besar masyarakat di dusun tersebut berprofesi sebagai pengrajin wayang kulit. Keahlian mereka sudah diwariskan secara turun-temurun

Baca Selengkapnya