Dulunya Gersang, Warga di Jogja Ini Sulap Gang Jadi Kebun Anggur dan Tanaman Langka
Merdeka.com - Pada awalnya, Kampung Karangwaru Kidul, Kecamatan Tegalrejo, Kota Yogyakarta merupakan kampung yang gersang. Penduduknya yang sebagian besar berprofesi sebagai pekerja hidup dalam rutinitas perkotaan yang membuat waktu mereka kurang untuk bersosialisasi satu sama lain. Berangkat dari keprihatinan itulah mereka kemudian menginisiasi kegiatan yang bisa mempererat rasa solidaritas mereka.
“Maka kami mencoba menggerakkan masyarakat untuk memelihara lingkungan, supaya asri, serta sehat dan indah, baik sehat secara fisik maupun batin ketika melihat suasana kampung kita yang asri,” kata Sukirman, warga Karangwaru Kidul dikutip dari kanal YouTube Cap Capung pada Sabtu (13/3).
Lalu bagaimana cerita dari eksekusi gagasan kampung yang asri itu? Berikut selengkapnya:
-
Apa yang ditanam warga Kampung Manggal saat musim tanam? Saat musim tanam tiba, para perantau itu pulang sebentar untuk menanam jagung dan selanjutnya pergi merantau lagi
-
Dimana warga menanam sayur? Lahan seluas 900 meter persegi disulap menjadi kebun produktif yang mendatangkan cuan bagi masyarakat.
-
Kenapa KWT Srikandi membuat kebun sayur? Pada masa pandemi COVID-19, masyarakat harus berpikir keras bagaimana agar mereka tetap bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari di tengah krisis ekonomi. Hal inilah yang mendorong kelompok wanita tani (KWT) Srikandi untuk membuat kebun sayur sendiri.
-
Apa yang dibudidayakan di Kampung Gurami? Di sini kita menghasilkan benih dan gurami konsumsi. Seiring waktu makin banyak masyarakat di sini yang mengembangkan budi daya gurami,' kata Sunarto dikutip dari kanal YouTube Agrotek.
-
Apa yang ditanam oleh petani Kendeng? Selama ini, petani Kendeng memang cukup akrab dengan tanaman jagung. Jagung dianggap sebagai varietas yang cocok dengan kondisi tanah di Pegunungan Kendeng. Namun wilayah itu kini mulai berkembang. Varietas yang ditanam tidak hanya jagung, namun juga ada yang mulai menanam cabai dan tomat. Ada juga yang coba menanam pepaya California dan alpukat.
-
Bagaimana Kampung Kurus berubah? Perubahan ini terjadi begitu saja, tanpa diketahui penyebabnya.
Inspirasi dari Bogor
©YouTube/Cap Capung
Sukirman mengatakan, inisiasi kegiatan bercocok tanam itu berawal dari kegiatan studi banding yang diselenggarakan Dinas Pertanian Kota Yogyakarta ke Kuntum Farmfield yang ada di Bogor. Menurut Sukirman, semua kegiatan yang ada di Kuntum Farmfield sangat berguna di masyarakat karena bisa meningkatkan kesejahteraan mereka. Ilmu yang dibawa dari Kuntum Farmfield kemudian coba diterapkan di Kampung Karangwaru Kidul.
“Setelah itu, kami coba hijaukan lorong-lorong, kami tanami aneka sayuran, buah, dan tanaman-tanaman perindang dan penghias lingkungan,” kata Sukirman.
Jadi Kebun Anggur
©YouTube/Cap Capung
Setelah sekian lama ditanami sayuran, para warga Karangwaru Kidul mulai menyadari bahwa secara ekonomis, sayur-sayuran itu masih kurang. Bahkan modal yang dihasilkan tidak cukup bagi mereka untuk bercocok tanam lagi.
Dari situlah kemudian mereka mencoba mencari peluang dengan menanam anggur. Inspirasi itu diperoleh setelah mereka mendatangi petani anggur di wilayah Banyumas.
“Jadi dengan adanya tanaman anggur ini, tidak hanya hasilnya yang bisa kita jual. Tapi juga bisa menjadi wahana edukasi bagi masyarakat luas mengenai bagaimana cara budidaya anggur,” jelas Sukirman.
Budi Daya Tanaman Langka
©YouTube/Cap Capung
Tak hanya memiliki lahan bercocok tanam sayuran dan kebun anggur, Sukirman mengatakan bahwa Kampung Karangwaru memiliki spot khusus untuk budi daya tanaman langka. Di sana, terdapat tanaman langka dari berbagai daerah di Indonesia bahkan juga dunia. Tanaman langka itu di antaranya Anggur Brazil, Ceri Barbados, dan lain-lain.
“Bahkan di tahun 2019 kami mendapatkan Kehati Award Kota Jogja dengan koleksi tanaman buah langka itu,” kata Sukirman.
Tumbuhkan Rasa Memiliki
©YouTube/Cap Capung
Dalam mengurus kebun di Kampung Karangwaru Kidul, Sukirman mengatakan bahwa ia ingin menumbuhkan rasa memiliki di kalangan seluruh lapisan masyarakat. Oleh karena itu, semua golongan mulai dari anak-anak, ibu-ibu, karang taruna, hingga orang tua dilibatkan seperti pada kegiatan kerja bakti bersih-bersih, maupun saat bercocok tanam.
“Jadi sebenarnya tujuan awal kami adalah ingin menggugah kesadaran masyarakat bagaimana berinteraksi dengan masyarakat lain. Jadi tidak hanya lingkungan fisiknya yang terlihat indah, namun juga karakter masyarakatnya, saling sapa, guyub, rukun. Dan tujuan utamanya adalah bisa meningkatkan kesejahteraan atau taraf hidup masyarakat yang ada di lingkungan kami,” kata Sukirman mengutip dari kanal YouTube Cap Capung pada Sabtu (13/3). (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jarak kampung itu menuju pusat desa mencapai 5-6 kilometer
Baca SelengkapnyaAda banyak fakta menarik dari Kemang, mulai dulu dikenal sebagai kampung terpencil hingga dapat julukan tempat jin buang anak.
Baca SelengkapnyaBiasanya hasil panen dari berladang tersebut diperuntukan untuk warga sekitar ataupun dijual ke warung-warung terdekat.
Baca SelengkapnyaDari budidaya kelengkeng, Desa Murtigading di Bantul berharap bisa makin mentereng.
Baca SelengkapnyaRumah-rumah di Desa Sigandul berada di lereng bukit dengan kemiringan yang curam.
Baca SelengkapnyaSaat musim tanam tiba, para perantau itu pulang sebentar untuk menanam jagung dan selanjutnya pergi merantau lagi
Baca SelengkapnyaBanyak bangunan rumah unik dengan pemandangan indah. Sayangnya, perkampungan tersebut kini terbengkalai.
Baca SelengkapnyaDulunya kampung ini indah banyak pohon buah dan bioskop. Namun sekarang hampir tenggelam.
Baca SelengkapnyaPenampakan masjid megah senilai Rp3,6 miliar di tengah kampung jutawan. Ternyata masyarakatnya tinggal di rumah mewah.
Baca SelengkapnyaDaerah yang hijau itu salah satunya berada di Kampung Cibogo, Desa Cibogo, Kecamatan Darmaraja.
Baca SelengkapnyaBerkat kekompakan warga, mereka berhasil menyulap area kumuh itu menjadi kawasan wisata
Baca SelengkapnyaSebuah kampung terpencil tengah hutan dihuni para lansia. Bagaimana kehidupan mereka di sana?
Baca Selengkapnya