Namanya Unik, Begini Riwayat Kampung Kurus di Jakarta Utara yang Melegenda
Namanya unik, begini asal usul nama Kampung Kurus di Jakarta Utara.
Begini asal usul keunikan nama Kampung Kurus
Namanya Unik, Begini Riwayat Kampung Kurus di Jakarta Utara yang Melegenda
Sebuah kampung di wilayah Semper, Kota Jakarta Utara, memiliki nama yang unik yakni Kurus.
-
Kenapa Kota Tua Jakarta memiliki sejarah penting? Kota ini menjadi markas besar VOC di Hindia Timur dan berkembang pesat dari perdagangan rempah-rempah.
-
Apa yang membuat Kampung Bubakan terkenal? Desa Bubakan merupakan desa yang berada di sebelah utara Kabupaten Wonogiri dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Karanganyar. Desa itu letaknya berada di lereng Gunung Lawu. Rumah-rumah mewah yang berada di Desa Bubakan merupakan simbol dari kesuksesan warga Bubakan yang sebanyak 90 persen merupakan perantau yang membuka usaha kuliner bakso dan jamu.
-
Di mana letak kampung unik di Kebumen? Diketahui, kampung ini berada di Desa Watukelir, Kecamatan Ayah, Kebumen.
-
Kenapa Kampung Kolonial dijuluki demikian? Saat ini, deretan rumah dinas itu dijuluki sebagai kampung kolonial.
-
Apa nama wilayah Jakarta di masa awal? Siapa sangka jika Ibu Kota Jakarta dulunya hanya sebuah wilayah pelabuhan kecil dengan luas wilayah sekitar 125 KM persegi.
-
Mengapa Kampung Bekelir unik? Keunikan Kampung Bekelir terletak pada rumah-rumah yang dihiasi dengan warna-warni cerah yang berbeda di setiap jendela dan pintunya, menciptakan pemandangan yang sangat indah.
Secara geografis wilayah ini berada di dataran rendah, dan tak jauh dari Pelabuhan Tanjung Periuk dan Jalan Cakung.
Menurut informasi dari tokoh setempat, Kampung Kurus sendiri sudah ada sejak tahun 1900-an dengan kondisi lingkungan yang masih asri dan nyaman. Berikut kisah menarik Kampung Kurus selengkapnya.
Sudah Masuk Peta Tahun 1900-an
Mengutip kanal YouTube Candriyan Attahiyyat, Rabu (22/11), kampung ini rupanya sudah ada dan tercatat di peta yang terbit tahun 1900-an.
Saat itu posisinya masih berada di wilayah Bekasi, Jawa Barat, setidaknya sebelum masuk tahun 1950. Ejaannya pun masih lawas yakni “Koeroes”.
Setelahnya kampung ini berada di wilayah administrasi Kota Jakarta Utara, Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta.
Awalnya Kawasan Persawahan dan Kebun
Jika kembali ke tahun 1960-an, Kampung Kurus di Semper ini belum sepadat seperti sekarang. Rumah-rumah antar warga masih renggang dan dipenuhi pepohonan.
Kampung ini juga dikelilingi sawah dan sungai, sampai perlahan dijadikan daerah perekonomian dan didirikan banyak bangunan.
“Kalau tahun 1960-an itu di sini masih asri, rumah masih jarang, sebelah ujungnya masih banyak sawah,” kata salah satu warga asli Kampung Kurus, Muhamad Kosim.
Asal Usul Penamaan Kampung Kurus
Usut punya usut, sebelumnya Kampung Kurus bernama Kampung Lurus. Perubahan ini terjadi begitu saja, tanpa diketahui penyebabnya.
Alasan dahulu bernama Lurus lantaran kampung tersebut berbentuk memanjang dari barat ke timur. Tidak ada belokan, dan hanya berdiri di pinggir jalan memanjang.
“Konon ceritanya kalau menurut orang tua saya dulunya punya nama Kampung Lurus, karena kampungnya memang tipis, di kanannya Kampung Tugu dan kirinya itu sawah, dari memanjang tipis ini jadi Kurus,” kata dia lagi
Sekarang bernama Jalan Haji Suit
Saat ini, Kampung Kurus sudah menjadi sebuah permukiman dan berubah nama menjadi Jalan Haji Suit.
Menurut Kosim, Haji Suit merupakan buyutnya dan orang pertama yang dulu menempati kawasan tersebut.
“Jadi Haji Suit ini adalah nama buyut saya dan memang yang punya kampung ini dia, dan pertama tinggal itu,” terangnya, yang kini menjadi generasi keempat keturunan Haji Suit
Dulunya Ditinggali Warga Betawi
Dahulu, Kampung Kurus dihuni oleh warga dari Suku Betawi, yang juga dimiliki oleh Haji Suit selaku warga pertama yang tinggal.
Warga saat itu banyak yang menjadi petani, karena luasnya sawah yang konon sampai daerah Rorotan.
“Dulu itu, sekitar tahun 1960-an, penduduknya masih sedikit sekitar kurang lebih 100 an orang,” katanya